15 dan laju fraksinasi 6,27 mlmenit. Sementara, minyak sereh wangi tersebut merupakan minyak sereh
wangi asal Jawa atau Java citronella oil, yang berasal dari Kampung Cireundeu, Desa Cipancar, Kecamatan Sarang Panjang, Subang, Jawa Barat. Karakteristik fisikokimianya dapat dilihat pada
Tabel 6. Tabel 6. Sifat fisikokimia fraksinat kaya sironelol dan geraniol
Parameter Hasil
Bobot Jenis 25ºC 0,8789
Indeks bias 25°C 1,4661
Warna Kuning pucat, jernih,
Kelarutan dalam etanol 80 jernih pada 1:2
Sumber : Lestari 2012
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu : penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan terbagi menjadi dua yaitu : analisis kadar bahan menggunakan Gas
Cromatography GC dan proses distilasi molekuler atau Short Path Distillation SPD menggunakan kenaikan suhu distilasi 4ºC. Sementara, pada penelitian utama, dilakukan proses SPD dengan
perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC dan 2ºC. Setelah itu, hasil yang didapatkan dianalisis kadar sitronelol dan geraniol menggunakan GC dan dilanjutkan dengan analisis sifat fisikokimia terhadap
residu akhir. Sifat fisikokimia tersebut meliputi : berat jenis, indeks bias, dan warna.
1. Penelitian Pendahuluan a. Analisis Bahan
Analisis bahan berupa analisis kadar komponen utama bahan menggunakan GC. Metode analisis GC dapat dilihat pada Lampiran 2. Analisis tersebut bertujuan mengetahui senyawa penyusun
bahan dan kadarnya. Hasil analisis GC yang didapatkan, dicocokkan dengan data GC-MS minyak sereh wangi Standar Library PT Indesso Aroma. Pencocokan ini didasarkan pada pola peak nya. Hal
ini dikarenakan CG dan GC-MS menggunakan metode yang sama.
b. Proses Short Path Distillation SPD
Proses SPD dilakukan setelah kadar komponen utama bahan diketahui. Proses SPD yang dilakukan menggunakan teknik kenaikan suhu secara bertahap. Tujuan dari proses SPD ini adalah
mendapatkan rentang suhu distilasi yang sesuai untuk menurunkan kadar sitronelal dibawah 10. Kondisi operasi yang digunakan pada proses SPD ini dapat dilihat pada Tabel 7. Kondisi operasi
diatas diatur tetap selama proses SPD berlangsung. Sementara, laju alir umpan yang diatur yaitu 1-2 tetes per detik dan umpan awal yang digunakan adalah 100,80 gram. Pada proses SPD ini, umpan
yang dimasukan hanya satu kali dan untuk run SPD selanjutya, umpan yang digunakan berasal dari residu yang dihasilkan dari run SPD sebelumnya. Proses SPD yang dilakukan yaitu bahan dimasukkan
melalui tabung umpan. Kemudian, tabung umpan ditutup rapat. Sebelum umpan diteteskan ke dalam bodi Column SPD, alat SPD divakum selama 5-10 menit. Hal ini bertujuan meratakan vakum dalam
alat tersebut. Bersamaan dengan itu, dihidupkan rotor. Hal ini bertujuan agar sisa-sisa dari proses sebelumnya dapat terevaporasi. Setelah itu, klep tetes umpan dibuka dan laju alir umpan diatur 1-2
tetes per detik.
16 Tabel 7. Kondisi operasi proses Short Path Distillation penelitian pendahuluan
Fraksinat kaya sitronelol dan geraniol
Suhu kondensor : 10ºC Kecepatan rotor : 200 rpm
Tekanan sistem : 10
-3
mbar Kenaikan suhu distilasi : 4ºC
Rentang suhu distilasi : 44ºC-64ºC Sementara itu, suhu distilasi yang diatur pada proses SPD run pertama adalah 44ºC. Umpan
yang telah didistilasi dan dievaporasi, akan menghasilkan fraksi berat yang disebut residu dan fraksi ringan yang disebut distilat. Senyawa yang tidak terevaporasi akan terjerembab dalam trap cooler.
Setelah umpan habis, klep tetes umpan ditutup dan diberikan waktu sekitar 10 menit untuk mematikan vakum, sedangkan rotor baru dimatikan 15 menit-30 menit setelah vakum dimatikan. Hal ini bertujuan
agar bahan yang menempel pada dinding evaporator dan bagian bodi SPD lainnya dapat mengalir ke labu distilat atau residu.
Residu dan distilat yang didapatkan kemudian ditimbang dan dianalisis dengan GC. Hal ini bertujuan mengetahui kadar sitronelal, sitronelol, dan geraniolnya. Jika kadar sitronelalnya telah
mencapai kurang dari 10, proses distilasi dihentikan dan dilakukan analisis sifat fisikokimia terhadap residu akhir. Akan tetapi, bila kadar sitronelal belum mencapai kurang dari 10, dilakukan
proses distilasi lagi dengan bahan berasal dari residu yang didapatkan dan suhu distilasi dinaikan menjadi 48ºC. Proses ditilasi dilakukan hingga suhu distilasi terakhir yaitu 64ºC. Diagram alir proses
SPD penelitian pendahuluan ini ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9. Diagram alir penelitian pendahuluan
2. Penelitian Utama