Peningkatan Kadar Fraksi Kaya Sitronelol dan Geraniol dalam Residu

30 geraniol tersebut adalah 60. Sementara, kadar sitronelal mengalami penurunan yang signifikan pada suhu distilasi 62°C. Kadar sitronelal yang didapatkan pada suhu tersebut adalah 7,66. Berdasarkan Gambar 20, diketahui bahwa terjadi peningkatan kadar sitronelol dan geraniol dalam distilat pada suhu distilasi 62°C. Kadar tersebut berturut-turut yaitu : 25,78 dan 23,93. Kemudian, jumlah fraksi kaya sitronelol dan geraniol yang didapatkan adalah 49,71. Sebaliknya, kadar sitronelal mengalami penurunan pada suhu distilasi 62ºC. Kadar sitronelal tersebut adalah 23,2.

3. Peningkatan Kadar Fraksi Kaya Sitronelol dan Geraniol dalam Residu

Akhir Setelah Proses Short Path Distillation Residu akhir merupakan produk dari penelitian ini. Hasil GC yang didapatkan menunjukkan bahwa luas area sitronelal semakin berkurang seiring dengan peningkatan suhu distilasi. Kemudian, kadar fraksi kaya sitronelol dan geraniol dalam residu akhir yang didapatkan berbeda-beda. Hal ini ditunjukkan pada Gambar 21. Berdasarkan Gambar 21 tersebut diketahui bahwa terjadi penurunan kadar sitronelal hingga mencapai dibawah 10 pada suhu distilasi 62ºC. Rata-rata kadar sitronelal yang diapatkan dari perlakuan kenaikan suhu distilasi 1°C, yaitu 5,00, sedangkan kadar sitronelal dari perlakuan kenaikan distilasi 2ºC, yaitu 7,66. Bila dibandingkan dengan kadar sitronelal awal, yaitu 33,94, hasil yang didapatkan tersebut menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar sitronelal yang siginifikan. Penurunan kadar sitronelal tersebut berpengaruh terhadap kemurnian fraksi kaya sitronelol dan geraniol. Hal ini dikarenakan sitronelal dalam bahan merupakan komponen dengan kadar tertinggi dibanding komponen-komponen lainnya. Gambar 21. Histogram peningkatan kadar sitronelol dan geraniol dalam residu akhir Sementara itu, kadar fraksi kaya sitronelol dan geraniol campuran sitronelol dan geraniol yang didapatkan dengan perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC meningkat dari 41,44-60,46, sedangkan dengan perlakuan kenaikan suhu distilasi 2ºC, kadar fraksi kaya sitronelol dan geraniol meningkat dari 41,44-60. Kadar fraksi kaya sitronelol dan geraniol tersebut lebih tinggi dibanding yang didapatkan dari proses fraksinasi vakum oleh Tim Peniliti 2009. Hasil yang didapatkan Tim Peniliti 2009 adalah campuran sitronelol dan geraniol, yang disebut sebagai Rhodinol. Rhodinol tersebut mempunyai kadar yaitu 28,87. Campuran tersebut terdiri atas 22,60 geraniol dan 6,27 sitronelol. Kondisi fraksinasi yang dilakukan adalah suhu 150ºC dan tekanan 95 mbar. Suhu dan tekanan tersebut lebih tinggi dibanding yang digunakan pada penelitian ini. Menurut Hui et al. 2012, 33.94 5.005 7.67 21.06 28.14 29.3 20.37 32.32 30.7 5 10 15 20 25 30 35 40 Bahan Awal Kenaiakan suhu distilasi 1ºC Kenaiakan suhu distilasi 2ºC Ka d a r sitonelal sitronelol geraniol 31 faktor yang paling berpengaruh secara langsung terhadap rendemen dan kemurnian yaitu : suhu, laju umpan, dan kecepatan wiped film. Semakin rendah tekanan yang digunakan, volatilitas bahan akan semakin meningkat dan degradasi bahan dapat dihindari. Martinello et al. 2008 mengatakan bahwa tekanan yang digunakan dalam proses SPD berkisar dari 10 -2 Kpa-10 -4 KPa. Dengan kondisi tersebut, volatilitas komponen akan meningkat dan suhu operasi akan menurun, sehingga memungkinkan untuk pemisahan senyawa pada suhu yang lebih rendah. Menurut Batistella et al. 1996, bila dibandingkan dengan proses konvensional seperti distilasi vakum, distilasi molekuler memiliki kelebihan yaitu umpan dapat dipisahkan pada suhu operasi yang jauh lebih rendah dan waktu tinggal pemanasan yang lebih pendek. Hal tersebut yang secara efektif dapat menghindari dekomposisi berbagai komponen pada suhu tinggi.

4. Kadar Sitronelal, Sitronelol, dan Geraniol dalam Total Distilat