Penelitian Utama Metode Penelitian

16 Tabel 7. Kondisi operasi proses Short Path Distillation penelitian pendahuluan Fraksinat kaya sitronelol dan geraniol Suhu kondensor : 10ºC Kecepatan rotor : 200 rpm Tekanan sistem : 10 -3 mbar Kenaikan suhu distilasi : 4ºC Rentang suhu distilasi : 44ºC-64ºC Sementara itu, suhu distilasi yang diatur pada proses SPD run pertama adalah 44ºC. Umpan yang telah didistilasi dan dievaporasi, akan menghasilkan fraksi berat yang disebut residu dan fraksi ringan yang disebut distilat. Senyawa yang tidak terevaporasi akan terjerembab dalam trap cooler. Setelah umpan habis, klep tetes umpan ditutup dan diberikan waktu sekitar 10 menit untuk mematikan vakum, sedangkan rotor baru dimatikan 15 menit-30 menit setelah vakum dimatikan. Hal ini bertujuan agar bahan yang menempel pada dinding evaporator dan bagian bodi SPD lainnya dapat mengalir ke labu distilat atau residu. Residu dan distilat yang didapatkan kemudian ditimbang dan dianalisis dengan GC. Hal ini bertujuan mengetahui kadar sitronelal, sitronelol, dan geraniolnya. Jika kadar sitronelalnya telah mencapai kurang dari 10, proses distilasi dihentikan dan dilakukan analisis sifat fisikokimia terhadap residu akhir. Akan tetapi, bila kadar sitronelal belum mencapai kurang dari 10, dilakukan proses distilasi lagi dengan bahan berasal dari residu yang didapatkan dan suhu distilasi dinaikan menjadi 48ºC. Proses ditilasi dilakukan hingga suhu distilasi terakhir yaitu 64ºC. Diagram alir proses SPD penelitian pendahuluan ini ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 9. Diagram alir penelitian pendahuluan

2. Penelitian Utama

Hasil penelitian pendahuluan dijadikan dasar untuk penelitian utama. Kondisi operasi yang digunakan pada penelitian utama sama seperti pada penelitian pendahuluan. Akan tetapi, rentang suhu distilasi dan kenaikan suhu distilasi yang digunakan pada penelitian utama berbeda dengan penelitian pendahuluan. Rentang suhu distilasi yang digunakan pada penelitian utama ini adalah 58ºC-62ºC, sedangkan kenaikan suhu distilasi yang digunakan adalah 1ºC dan 2ºC. Kenaikan suhu distilasi 1ºC dijadikan sebagai perlakuan pertama dan kenaikan suhu distilasi 2ºC dijadikan sebagai perlakuan ke dua. Masing-masing perlakuan dilakukan sebanyak 2 kali duplo dan jumlah bahan yang digunakan pada masing-masing perlakuan tersebut berbeda-beda Tabel 8. Umpan Proses distilasi dengan Short Path Distillation Distilat Residu sitronelal 10 Analisis kadar sitronelal, sitronelol dan geraniol dengan GC Ya Tidak Tekanan : 10 -3 mbar Suhu distilasi : 44-64ºC Suhu kondensor : 10ºC Rotor : 200 rpm Laju umpan : 2 tetesdetik Kenaikan suhu distilasi : 4ºC 17 Tabel 8. Jumlah bahan yang digunakan untuk tiap ulangan perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC dan 2ºC Ulangan Perlakuan proses Bahan gram 1 Kenaikan suhu distilasi 1ºC 74,95 2 Kenaikan suhu distilasi 1ºC 74,96 1 Kenaikan suhu distilasi 2ºC 74,93 2 Kenaikan suhu distilasi 2ºC 74,73 Setelah proses SPD, didapatkan hasil berupa residu dan distilat. Masing-masing residu dan distilat tersebut dianalisis kadar sitronelal, sitronelol, dan geraniolnya menggunakan GC. Setelah itu, residu akhir dari masing-masing perlakuan dianalisis sifat fisikokimia dengan prosedur yang dapat dilihat pada Lampiran 3a. Sementara, residu, distilat dan kehilangan loss yang didapatkan, dihitung rendemennya dengan perhitungan seperti contoh yang terlampir pada Lampiran 3b. Diagram alir proses SPD penelitian utama dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Diagram alir penelitian utama

3. Analisis Data a. Penelitian Pendahuluan