31 faktor yang paling berpengaruh secara langsung terhadap rendemen dan kemurnian yaitu : suhu, laju
umpan, dan kecepatan wiped film. Semakin rendah tekanan yang digunakan, volatilitas bahan akan semakin meningkat dan degradasi bahan dapat dihindari. Martinello et al. 2008 mengatakan bahwa
tekanan yang digunakan dalam proses SPD berkisar dari 10
-2
Kpa-10
-4
KPa. Dengan kondisi tersebut, volatilitas komponen akan meningkat dan suhu operasi akan menurun, sehingga memungkinkan untuk
pemisahan senyawa pada suhu yang lebih rendah. Menurut Batistella et al. 1996, bila dibandingkan dengan proses konvensional seperti distilasi vakum, distilasi molekuler memiliki kelebihan yaitu
umpan dapat dipisahkan pada suhu operasi yang jauh lebih rendah dan waktu tinggal pemanasan yang lebih pendek. Hal tersebut yang secara efektif dapat menghindari dekomposisi berbagai komponen
pada suhu tinggi.
4. Kadar Sitronelal, Sitronelol, dan Geraniol dalam Total Distilat
Distilat sebagai hasil samping yang didapatkan dari proses SPD ini adalah akumulasi distilat dari tiap run masing-masing perlakuan. Akumulasi tersebut dihitung berdasarkan neraca massa
sitronelal, sitronelol, dan geraniol seperti yang terlampir pada Lampiran 10a dan 10b. Rata-rata presentase kadar sitronelal, sitronelol, dan geraniol yang didapatkan dalam total distilat ditunjukkan
pada Gambar 22. Berdasarkan Gambar 22 diketahui bawah rata-rata kadar sitronelal dalam total distilat yang didapatkan dengan perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC adalah 29,78, sedangkan
dengan perlakuan kenaikan suhu distilasi 2ºC adalah 25,87. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata- rata kadar sitronelal yang terpisah dalam total distilat dari perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC, lebih
tinggi dibanding kadar sitronelal yang didapatkan dari perlakuan kenaikan suhu distilasi 2ºC. Hal ini dikarenakan tahapan proses SPD dengan perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC lebih panjang,
sehingga akumulasi kadar sitronelalnya tinggi.
Gambar 22. Presentase kadar sitronelal, sitronelol, dan geraniol dalam total distilat dari perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC dan 2ºC
Selain itu, Gambar 22 juga menunjukkan bahwa rata-rata kadar fraksi kaya sitronelol dan geraniol yang didapatkan dari perlakuan kenaikan suhu distilasi 1ºC cukup tinggi, yaitu 27,18.
Sementara, kadar fraksi sitronelol dan geraniol yang didapatkan dengan perlakuan kenaikan suhu distilasi 2ºC yaitu 16,51. Kadar fraksi sitronelol dan geraniol yang didapatkan dengan perlakuan
kenaikan suhu distilasi 1ºC tersebut, berpotensi diredistilasi, sehingga dapat meningkatkan kemurnian fraksi tersebut. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Lestari 2012, yaitu peningkatan kemurnian kadar
29.78 25.87
14.35 8.9
12.83 7.61
5 10
15 20
25 30
35
kenaikan suhu distilasi 1ºC kenaikan suhu distilasi 2ºC
K ad
ar
sitronelal sitronelol
geraniol
32 sitronelal menggunakan kenaikan suhu secara bertahap dan pemotongan fraksi rektifikasi tidak
hanya dilakukan melalui jalur residu, namun juga melalui redistilasi distilat. Hasil yang diapatkan dari penelitian tersebut yaitu terjadi peningkatan kadar sitronelal dari 84,51-97,05.
5. Rendemen