Hasil Uji Multikolinearitas ROE
sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 menunjukkan hasil uji multikolinearitas. Gejala
multikolinearitas dapat dideteksi melalui nilai tolerance dan VIF. Nilai cut off yang umum digunakan untuk memprediksi terjadinya multikolinearitas adalah
tolerance 0,1 sedangkan variance inflation factor VIF 5. Tabel
menunjukkan bahwa tidak satupun variabel independen yang memiliki nilai tolerance
yang kurang dari 0,1 dan VIF yang lebih dari 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak satupun variabel memiliki persoalan multikolinearitas.
4.2.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda
a. Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Dependen ROA
Tabel 4.10 menyajikan hasil estimasi regresi melalui pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a. Dependent Variable: ROE
Coefficients
a
Universitas Sumatera Utara
sumber: hasil olahan SPSS, 2014 Hasil pengolahan data seperti ditunjukkan pada Tabel 4.10 menghasilkan
suatu persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = -0,643 + 0,163 X
1
– 0,027 X
2
+ 0,101 X
3
– 0,016 Z
1
+ 0,025 Z
2
+ e Dimana:
Y = Return on Asset a
= Konstanta X
1
= Komisaris Independen X
2
= Komite Audit X
3
= Kepemilikan Institusional Z
1
= Debt to Equity Ratio DER Z
2
= Ukuran Perusahaan SIZE e
= Standard error Interpretasi:
a. Konstanta sebesar -0,643 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel
bebas komisaris independen, komite audit, dan kepemilikan institusional, maka ROA perusahaan pertambangan di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar
-0,643 kali.
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1Constant
-.643 .280
-2.291 .026
DER -.016
.007 -.289 -2.157
.035 UkuranPerusahaan
.025 .008
.367 2.987
.004 KomisarisIndependen
.163 .248
.084 .657
.514 KomiteAudit
-.027 .023
-.140 -1.162 .250
K.Institusional .101
.082 .156
1.238 .221
a. Dependent Variable: ROA
Universitas Sumatera Utara
b. Koefisien regresi variabel komisaris independen adalah sebesar 0,163. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan proporsi komisaris independen sebesar 1,
dengan asumsi variabel komite audit dan kepemilikian institusional dianggap konstan, akan meningkatkan ROA perusahaan pertambangan sebesar 0,294
kali. c. Koefisien regresi variabel komite audit adalah sebesar -0,027. Hal ini berarti
bahwa setiap kenaikan jumlah komite audit perusahaan sebanyak 1 orang, dengan asumsi variabel komisaris independen dan kepemilikian institusional
dianggap konstan, akan menurunkan ROA perusahaan pertambangan sebesar 0,027 kali.
d. Koefisien regresi kepemilikan institusional adalah sebesar 0,101. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan kepemilikan institusional sebesar 1,
dengan asumsi variabel komisaris independen dan komite audit dianggap konstan, maka akan meningkatkan ROA perusahaan pertambangan sebesar
0,101 kali.
b. Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Dependen ROE