BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksplanatif asosiatif, karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara GCG terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian eksplanatif asosiatif adalah penelitian di mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam
hipotesis penelitian, yang akan diuji kebenarannya Sugiyono, 2007:11.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melaui media internet dengan
situs www.idx.co.id. b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Agustus 2014.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas
independent variabel, variabel kontol, dan variabel terikat dependent variabel
. Variabel bebasnya adalah Good Corporate Governance GCG yang diproksikan dengan komisaris independen, komite audit, kepemilikan
institusional. Variabel bebas terdiri dari Return on Asset ROA dan Return on Invesment
ROE. Sementara yang dijadikan variabel kontrol adalah
Universitas Sumatera Utara
Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio DER dan ukuran
perusahaan. b. Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan dan laporan tahunan pada tahun 2010-2012 yang dipublikasikan melalui website resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan situs resmi
perusahaan yang bersangkutan.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Variabel bebas X adalah variabel yang nilainya tidak bergantung pada variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independent variable
dari penelitian ini dan sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Elvi Rahmayanti 2012 dan Maringan Hutagalung 2012 adalah Good
Corporate Governance
GCG yang diproksikan dengan:
1. Komisaris Independen Secara sederhana, komisaris independen adalah komisaris yang bukan merupakan
anggota manajemen yang tidak berhubungan dengan suatu perusahaan yang mengawasi pengelolaan perusahaan. Keberadaan komisaris independen
diharapkan dapat bersikap netral terhadap segala kebijakan yang dibuat oleh direksi. Komisaris independen diukur dari persentase komisaris independen
terhadap jumlah keseluruhan anggota dewan komisaris A. Khan et al., 2013:
Universitas Sumatera Utara
Komisaris Independen =
∑
Komisaris Independen
∑
Anggota dewan komisaris 2. Komite Audit
Komite audit adalah organ tambahan yang dibentuk oleh komisaris independen untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian terhadap pelaksanaan fungsi direksi
dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan serta melaksanakan tugas penting berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan. Komite audit ini memiliki
kewenangan dan fasilitas untuk mengakses data perusahaan. Komite audit diukur dengan melihat jumlah anggota komite audit Siallagan dan Machfoedz, 2006:
Komite Audit =
� anggota komite audit 3. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merepresentasikan kepemilikan perusahaan dalam penelitian ini sektor tambang oleh institusi-institusi. Penggunaan kepemilikan
institusional sebagai salah satu komponen GCG telah digunakan dalam berbagai penelitian seperti pada penelitian Hutagalung 2012 dan Kemalasari 2009. Nilai
dari kepemilikan institusional didapat dari persentase kepemilikan institusi atau perusahaan lain pada suatu perusahaan sampel yang tertulis dalam Laporan
Tahunan perusahaan. b. Variabel Terikat Y adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya
tergantung pada variabel lain. Variabel terikat atau dependent variable yang digunakan adalah rasio profitabilitas perusahaan dengan diwakilkan dengan
Return on Asset ROA dan Return on Equity ROE.
Universitas Sumatera Utara
1. Return on Asset ROA Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur
dari nilai aktiva. Rasio ini dihitung sebagai berikut: ROA =
Laba bersih Total Aset
Horne, 2004 2. Return on Equity ROE
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini dihitung sebagai berikut:
ROE = Laba bersih
Total Ekuitas Horne, 2004
c. Variabel kontrol adalah variabel yang digunakan untuk melengkapi atau mengkontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model
empiris yang lebih lengkap dan lebih baik Jogiyanto, 2004: 157. Dalam penelitian ini digunakan variabel kontrol yaitu leverage yang diproksikan
dengan Debt to Equity Ratio DER dan ukuran perusahaan SIZE. Debt Equity Ratio
DER menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini
semakin baik. Rasio ini dihitung sebagai berikut: DER =
Total Debt Total Equity
Horne, 2004 Sementara ukuran perusahaan adalah besar ukuran yang dinyatakan dalam
total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar. Penelitian ini menggunakan total aktiva sebagai ukuran perusahaan. Total aktiva yang besar akan
meningkatkan efisiensi perusahaan dan memberikan prospek pertumbuhan di masa depan.
Universitas Sumatera Utara
SIZE = Ln total asset
3.5 Populasi dan Sampel