Karakteristik Permukiman Tradisional Madura

didasarkan pada hubungan kekerabatan antar anggota permukiman. Semakin dekat jarak rumah tinggal atau komplek permukiman maka hampir dapat dipastikan anggota masyarakata tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Gambar 20. Masjid dan komplek rumah kyai sebagai pusat orientasi kegiatan Elemen utama permukiman yang berupa rumah tinggal dibangun secara berkelompok sesuai dengan jumlah anak perempuan sehingga membentuk tanean lanjhang Gambar 21. Tanean lanjhang ini selain sebagai tempat tinggal juga menjadi pamolean bagi saudara laki-laki yang telah bercerai atau pulang dari merantau. Oleh sebab itu anak perempuan selalu mewarisi rumah beserta pekarangannya sedangkan anak laki-laki berbagi dengan saudara perempuannya mewarisi lahan pertaniangarapan. Fungsi pewarisan rumah dan pekarangan pada anak perempuan adalah untuk tetap menjaga keutuhan hubungan kekerabatan. Kelompok permukiman baru dapat terbentuk apabila pihak laki-laki yang akan menikahi wanita dapat menyediakan lahan dan rumah di tempat yang baru sehingga menjadi cikal bakal tanean lanjhang yang baru. Gambar 21. Komplek rumah tanean lanjhang

5.3 Elemen Pembentuk Permukiman Tradisional Madura

Permukiman tradisional Madura dibentuk oleh elemen-elemen permukiman yang memiliki orientasi tertentu sehingga membentuk karakter permukiman tradisional Madura yang khas. Adapun elemen lanskap permukiman tradisional Madura adalah sebagai berikut.

5.3.1 Rumah tinggal tradisional

Rumah tinggal tradisional Madura merupakan suatu komplek rumah tinggal yang disatukan dalam satu pagar. Didalamnya terdapat satu atau lebih rumah tinggal dan beberapa bangunan yang dibangun berjajar dari barat ke timur menurut orientasi tertentu sehingga membentuk tanean lanjhang halaman panjang. Setiap rumah tinggal yang ada dalam tanean lanjhang memiliki ikatan kekerabatan satu sama lain. Elemen dan pola tata ruang dalam tanean lanjhang merupakan manifestasi dari konsep buppa-babbu-guru-rato secara mikro. Elemen utama penyusun tanean lanjhang adalah rumah tinggal, langghar, dapur, kandang, tanean, dan pagar hidup. Rumah-rumah yang terdapat dalam tanean lanjhang bervariasi menurut jumlah anak perempuan yang dimiliki. Apabila dalam sebuah keluarga tidak memiliki anak perempuan maka hampir dapat dipastikan tanean tidak akan berkembang memanjang. Desain rumah tinggal seperti ini disebut dengan rumah mejhi Gambar 22. Rumah tinggal tradisional Madura umumnya menggunakan ukuran 6x9 m 2 atau 7x9 m 2 atau 5x15 m 2 sehingga apabila ada 6 rumah dalam satu tanean, panjang tanean dapat mencapai 36 m. Gambar 22. Rumah Mejhi 1. Rumah tinggal tradisional Rumah tinggal terdiri dari rumah induk dan rumah anak perempuan. Rumah induk disebut rumah tongghu Gambar 23. Rumah ini merupakan rumah yang ditempati oleh orang tuapemilik taneyan dan selalu dibangun di sisi barat taneyan menghadap selatan. Tata letak rumah tongghu di ujung barat tanean merupakan