17 Maka perhitungan emisi yang setara dengan emisi karbon adalah sebagai berikut :
E
CO2
CH
4
= E
CH
4
x 23 ton CO
2
E
CO2
N
2
O = E
N
2
O
x 293 ton CO
2
Total Emisi tCO
2
e = EE
Biomassa
+ E
CO2
CH
4
+ E
CO2
N
2
O e.
Tahap Penentuan Opsi Penurunan Emisi Tahap penentuan opsi penurunan emisi merupakan tahap pemberian opsi-opsi yang dapat
dilakukan perusahaan untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan. Penentuan opsi ini dilakukan setelah sumber emisi dan jumlah emisi yang dihasilkan diketahui.
f. Tahap Penulisan Laporan Prakiraan Penurunan Emisi Reporting
Penulisan laporan prakiraan penurunan emisi merupakan laporan estimasi yang dibuat untuk membantu industri dalam mengimplementasikan penurunan emisi CO
2
. Laporan ini menjelaskan tahapan yang harus dilakukan pabrik gula dalam upaya penurunan emisi CO
2
, opsi yang dapat dipilih untuk mengimplementasikan program tersebut, dan keuntungan yang didapatkan industri jika
melakukan program ini.
C. ANALISA DATA
Analisis data dilakukan setelah pengolahan data selesai dikerjakan, yaitu setelah semua emisi GRK diketahui berdasarkan sumbernya. Analisis dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan
mempertimbangkan opsi yang dapat diberikan kepada pabrik gula agar mudah diimplementasikan sehingga penurunan GRK dapat dilakukan.
18
IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN
Areal PT PG Rajawali II Unit PG Subang Gambar 4 awalnya merupakan areal tanaman karet yang digunakan oleh PTP XXX. Konversi areal tersebut berdasarkan pada Instruksi Menteri
Pertanian No.13INSUM1970. Untuk merealisasikan SK Menteri tersebut maka PPIG Proyek Pengembangan Industri gula bekerja sama dengan PTP XXX untuk mengadakan penelitian
penanaman tebu di areal PG Subang. Pada waktu itu tebu digiling ke PG Tersana Baru berdasarkan SK Menteri No.681Menteri-X1978 tanggal 14 Oktober 1978, pengelolaan PG Subang yang terdiri
dari kebun Pasir Bungur, Pasir Muncang, dan Manyingsal sepenuhnya diserahkan kepada PTP XIV. Pabrik gula Subang dibangun mulai tahun 1981 berdasarkan SK Menteri Pertanian
No.667KPIS81981 tanggal 11 Agustus 1981 dan surat Direktur Jendral Moneter Dalam Negeri Departemen Keuangan No. S. 2892MD1982 pada tanggal 2 Juni 1982, dengan kontraktor pelaksana
yaitu ‘Heavy Mechanical Complex’ HMC dari Pakistan. Pada tahun 1984 pembangunan fisik pabrik
dengan fasilitasnya telah selesai dilaksanakan dan telah selesai tahap uji coba. Penggilingan pertama PG Subang adalah pada tanggal 3 Juli 1984 dan berakhir tanggal 8 Oktober 1984.
Pada tahun 1985 dilaksanakan penyerahan HMC dari pihak kontraktor kepada PTP XIV Persero, Cirebon. Sejalan dengan pengalihan manajemen PTP XIV kepada PT Rajawali Nusantara
Indonesia berdasarkan SK Menteri Keuangan No.1326MK.0131988, maka pada tanggal 30 Desember 1988 pengelolaan PG Subang dilaksanakan oleh PT PG Rajawali II yang merupakan salah
satu unit perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan modal perusahaan berasal dari perusahaan itu sendiri.
PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero merupakan salah satu BUMN yang berada dalam lingkup Departemen Keuangan. Bidang usahanya mencakup perdagangan, ekspor-impor, produsen
obat-obatan, pabrik kulit, dan pabrik gula. Perkembangan selanjutnya adalah perubahan anggaran dasar perseroan yang tercatat dalam akte No. 94 pada tanggal 28 Agustus 1996 yang dibuat oleh
Notaris Achmad Abid, SH. Nama PT Perkebunan XIV kemudian digantikan menjadi PT Pabrik Gula Rajawali II yang merupakan anak perusahaan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia. Saham
perusahaan ini dimiliki seluruhnya bersama pabrik gula lainnya, yaitu PG Tersana Baru, PG Karangsuwung, PG Sindang Laut, PG Subang, dan Pabrik Spiritus dan Alkohol PSA Palimanan.
Gambar 4. PT PG Rajawali II Unit PG Subang