Emisi Karbondioksida CO EMISI GAS RUMAH KACA GRK

5 Peningkatan penggunaan energi yang diperlukan untuk kegiatan industrialisasi, intensifikasi budidaya tanaman dan kegiatan jasa komersial dan non komersial di perkotaan yang sangat pesat, telah menjadi ciri perkembangan dunia pada beberapa dasa warsa terakhir ini. Negara-negara berkembang seperti Indonesia memerlukan tingkat pembangunan yang tinggi untuk mengejar ketinggalan yang ada. Sementara itu negara maju tetap pula memerlukan tingkat pengembangan yang paling tidak setara dengan laju perkembangan yang telah mereka alami selama ini. Dapat diduga bahwa tingkat emisi gas-gas rumah kaca juga akan semakin meningkat dengan laju yang dipercepat Rachman 2007. Kontribusi gas rumah terhadap pemanasan global tergantung dari jenis gasnya. Gas rumah kaca yang penting kontribusinya terhadap pemanasan global adalah karbondioksida CO 2 , metana CH 4 , dinitrogen oksida N 2 O, perfluorocarbon PFC, hydrofluoro-carbon HFC dan sulphur hexafluoride SF 6 . Setiap gas rumah kaca mempunyai potensi pemanasan global Global WarmingPotential GWP yang diukur secara relatif berdasarkan emisi CO 2 dengan nilai 1. Semakin besar nilai GWP makin bersifat merusak Sugiono 2006. Gambar 2. Persentase emisi gas rumah kaca Sumber : Putt del Pino dan Bhatia 2002

a. Emisi Karbondioksida CO

2 Emisi CO 2 dapat berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, seperti: batubara, minyak bumi dan gas bumi, emisi dari industri semen dan konversi lahan. Berdasarkan data dari Carbon Dioxide Information Analysis Center tahun 2000 penggunaan bahan bakar fosil merupakan sumber utama emisi CO 2 di dunia dan mencapai 74 dari total emisi. Konversi lahan mempunyai kontribusi sebesar 24 dan industri semen sebesar 3 . Emisi CO 2 merupakan bagian terbesar dari emisi GRK di Indonesia dengan pangsa sebesar hampir 70 sedangkan gas lainnya sebesar 30 . Berdasarkan laporan Komunikasi Nasional Pertama, sumber utama emisi GRK adalah sektor energi dan sektor kehutanan. Sektor energi mempunyai pangsa sebesar 46 dari total emisi GRK yang berasal dari penggunaan bahan bakar fosil pada bermacam-macam aktivitas seperti: produksi energi, pengolahan energi dan juga pembakaran energi yang digunakan baik untuk pembangkit listrik maupun untuk keperluan industri lainnya Anonim 2009. Karbondioksida merupakan unsur gas rumah kaca yang paling berpengaruh. Sumber-sumber polusi terdiri atas pembakaran, proses industri, pembuangan limbah, perubahan tata guna lahan melalui pembukaan hutan secara besar-besaran dan lain-lain. Polutan utama adalah karbon yang 6 mencapai hampir setengahnya dari seluruh polutan udara yang ada. Peningkatan produksi dan pemakaian energi memberikan kenaikan emisi gas CO 2 yang besar Fardiaz 1992. Terkait dengan emisi CO 2 yang berasal dari lahan pertanian, Setyanto 2008 menyatakan karbondioksida merupakan komponen terbesar yang diemisikan dari lahan pertanian. Meskipun emisi CO 2 sangat tinggi di lahan pertanian, tetapi gas ini akan kembali digunakan tanaman saat berlangsungnya proses fotosintesis dan dikonservasikan ke bentuk biomassa tanaman. Produksi CO 2 dari tanah berasal dari hasil dekomposisi bahan organik secara aerobik, respirasi akar tanaman dan mikroba.

b. Emisi Metana CH