Teori Kompetensi Dimensi Indikator Kompetensi Kompetensi Tenaga pendidik

33 Pengendalian lingkungan kerja Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan keadaan berbahaya di lingkungan kerja. Kedua tahapan sebelumnya, pengenalan dan evaluasi, tidak dapat menjamin sebuah lingkungan kerja yang sehat. Jadi hanya dapat dicapai dengan teknologi pengendalian memadai untuk pencegahan yang dapat pencegahan yang dapat merugikan pegawai.

D. Kompetensi

1. Pengertian Kompetensi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan WJS Purwadarminto, 1999: 405, pengertian kompetensi adalah kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan suatu hal. Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan.

2. Teori Kompetensi

Menurut Spencer dan Spencer dalam Hamzah B. Uno, 2007: 63, kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan menjadi cara-cara berperilaku dan berfikir dalam segala situasi, dan berlangsung dalam periode waktu yang lama. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kompetensi menunjuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku.

3. Dimensi Indikator Kompetensi

Lebih lanjut Spencer dan Spencer dalam Hamzah B. Uno, 2007: 63, membagi lima Dimensi Indikator kompetensi yaitu sebagai berikut. a. Motif, yaitu sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang menyebabkan sesuatu. 34 b. Sifat, yaitu karakteritik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi. c. Konsep diri, yaitu sikap, nilai, dan image dari sesorang. d. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu. e. Ketrampilan, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental.

4. Kompetensi Tenaga pendidik

Menurut Zamroni, 2001: 60, tenaga pendidik adalah orang yang memegang peran penting dalam merancang strategi pembelajaran yang akan dilakukan. Keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada penampilan tenaga pendidik dalam mengajar dan kegiatan mengajar dapat dilakukan dengan baik dan benar oleh seseorang yang telah melewati pendidikan tertentu yang memang dirancang untuk mempersiapkan sebagai seorang tenaga pendidik. Pernyataan tersebut mengantarkan kepada pengertian bahwa mengajar adalah suatu profesi, dan pekerjaan tenaga pendidik adalah pekerjaan profesional. Setiap pekerjaan profesional dipersyaratkan memiliki kemampuan atau kompetensi tertentu agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalnnya. Tenaga pendidik adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab atas pendidikan muridnya. Ini berarti tenaga pendidik harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dan kemampuan dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena itu kompetensi harus mutlak dimiliki tenaga pendidik sebagai kemampuan, kecakapan dan ketrampilan 35 mengelola pendidikan. Tenaga pendidik harus memiliki kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan atau yang dikenal dengan standar kompetensi tenaga pendidik. Standar ini diartikan sebagai suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan. Lebih lanjut Suparlan, 2006: 85, menjelaskan bahwa “Standar kompetensi tenaga pendidik adalah ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan perilaku perbuatan bagi seorang tenaga pendidik agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi dan jenjang pendidikan. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Tenaga pendidik dan Dosen, “Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh tenaga pendidik atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan ”. Dalam hubungannya dengan tenaga kependidikan, kompetensi merujuk pada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi sertifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas kependidikan. Tenaga kependidikan dalam hal ini adalah tenaga pendidik. Tenaga pendidik harus memilki kompetensi yang memadai agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Menurut Piet Sahertian, 1994: 73, “Kompetensi tenaga pendidik adalah kemampuan melakukan tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan ”. Suparlan, 2006: 85 berpendapat bahwa “Kompetensi tenaga pendidik melakukan kombinasi 36 kompleks dari pengetahuan, sikap, ketrampilan dan nilai-nilai yang ditujukkan tenaga pendidik dalam konteks kinerja yang diberikan kepadanya ”. Menurut Akmad Sudrajat, 2007: 44, “Kompetensi tenaga pendidik merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seorang tenaga pendidik dalam melaksanakan pekerjaanya, baik yang berupa kegiatan dalam berperilaku maupun hasil yang dit ujukan”. Menurut Nana Sudjana, 2002:17, “Kompetensi tenaga pendidik merupkan kemampuan dasar yang harus dimiliki tenaga pendidik ”. Berdasarkan uraian di atas kompetensi tenaga pendidik dapat diartikan sebagai kemampuankecakapan seorang tenaga pendidik berupa pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sementara itu menurut pendapat Glasser yang dikutip Nana Sudjana, 2002: 18, yang menyebutkan ada empat yang harus dikuasi oleh tenaga pendidik, meliputi: 1 Menguasai bahan pelajaran 2 Kemampuan mendiagnosa tingkah laku siswa 3 Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran 4 Kemampuan mengukur hasil belajar siswa. Menurut Suparlan, 2006: 83. “Kompetensi minimal yang harus dimiliki tenaga pendidik meliputi: menguasai materi, metode dan system penilaian, namun jika tidak dilandasi penguasaan kepribadian ketenaga 37 pendidikan dan ketrampilan lainnya, tenaga pendidik tidak akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional ”.

5. Kompetensi Profesional Tenaga pendidik

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA, KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 3 SAMARINDA)

0 2 15

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PENDIDIK Pengaruh Stres Kerja, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pendidik Study Kasus di Guru SD Negeri Kecamatan Ngrampal Sragen.

0 5 14

PENGARUH STRES KERJA, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PENDIDIK Pengaruh Stres Kerja, Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pendidik Study Kasus di Guru SD Negeri Kecamatan Ngrampal Sragen.

0 3 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Disiplin Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor Bappeda Kabupaten Sukoharjo).

0 2 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN, KOMUNIKASI, DISIPLIN KERJA, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Disiplin Kerja, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor Bappeda Kabupaten Sukoharjo).

0 4 16

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN(Studi Kasus pada Karyawan CV. Hamparan Seaga).

1 4 127

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUDUS)

0 0 13

PENGARUH DISIPLIN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada PT. Tanjung Selatan Makmur Jaya Kalimantan Selatan)

0 2 11

PENGARUH KOMPETENSI, DISIPLIN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR KECAMATAN PANGKALBALAM

2 8 22

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Pada Pengadilan Negeri Purwokerto)

0 2 15