72
49.914.035.000 dan komposisi pembiayaan murabahah paling rendah terjadi pada bulan Januari 2012 sebesar Rp. 19.601.716.719
b. Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah
Grafik 4.5 Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah
Dalam Ribuan Rupiah
Sumber: Data diolah kembali Dari grafik 4.5 dapat dilihat bahwa komposisi pembiayaan ijarah dari
tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan dengan rata-rata sebesar 5, pada tahun 2012 komposisi pembiayaan ijarah
dengan rata-rata sebesar 1. Pada tahun 2013 komposisi pembiayaan ijarahdengan rata-rata sebesar 3, pada tahun 2014 komposisi pembiayaan
ijarah dengan rata-rata sebesar 11 dan pada tahun 2015 komposisi pembiayaan ijarah dengan rata-rata sebesar 2.Komposisi pembiayaan ijarah
tertinggi terjadi pada bulan Agustus tahun 2015 sebesar Rp. 1.160.872.000 dan komposisi pembiayaan ijarah paling rendah terjadi pada bulan Desember 2012
sebesar Rp. 191.464.451.
Rp0 Rp200.000.000
Rp400.000.000 Rp600.000.000
Rp800.000.000 Rp1.000.000.000
Rp1.200.000.000 Rp1.400.000.000
20 12jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 13jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 14jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 15jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
73
c. Perkembangan Inflasi
Grafik 4.6 Perkembangan Inflasi
Dalam Persentase
S
umber: Data diolah kembali Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa inflasi dari tahun 2012sampai dengan
tahun 2015 mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 15, Pada tahun 2013 inflasi dengan rata-rata sebesar 6, pada tahun 2014 inflasi dengan rata-
rata sebesar 1 dan pada tahun 2015 inflasi dengan rata-rata sebesar 1.inflasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus tahun 2013 sebesar 8,79 dan inflasi
paling rendah terjadi pada bulan April 2015 sebesar 0,79.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
20 12 ja
n u
ar i
m ar
e t
m e
i ju
li o
cto b
e r
n o
p e
m b
e r
20 13 ja
n u
ar i
m ar
e t
m e
i ju
li n
o v
e m
b e
r n
o p
e m
b e
r
20 14 ja
n u
ar i
m are
t m
e i
ju li
d e
c e
m b
e r
n o
p e
m b
e r
20 15 ja
n u
ar i
m ar
e t
m e
i ju
li se
p tem
b e
r n
o p
e m
b e
r
74
d. Perkembangan Nilai Tukar
Grafik 4.7 Perkembangan Nilai Tukar
Dalam Satuan Rupiah
Sumber: Data diolah kembali Dari grafik 4.7 dapat dilihat bahwa nilai tukar dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2015 mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 10, pada tahun 2013 nilai tukar dengan rata-rata sebesar 19, pada tahun 2014 nilai
tukar dengan rata-rata sebesar 0,2 dan pada tahun 2015 nilai tukar dengan rata-rata sebesar 0,9.Nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan September tahun
2015 sebesar 14396,1 dan nilai tukar paling rendah terjadi pada bulan Februari 2012 sebesar 9025,76.
5000 10000
15000 20000
20 12jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 13jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 14jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 15
ja n
u ari
ap ri
l ju
li o
kt o
b e
r
75
e. Perkembangan Pendapatan
Grafik 4.8 Perkembangan Pendapatan
Dalam Ribuan Rupiah
Sumber: Data diolah kembali Dari grafik 4.8 dapat dilihat bahwa pendapatan dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan dengan rata-rata sebesar 9, Pada tahun 2013 pendapatan dengan rata-rata sebesar 0,8, pada
tahun 2014 terjadi penurunan pendapatan dengan rata-rata sebesar 1 dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan pendapatan dengan rata-rata sebesar 38.
Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan September tahun 2015 sebesar 12.373.400.000 dan pendapatan paling rendah terjadi pada bulan Maret tahun
2012 sebesar 417.691.306.
Rp0 Rp2.000.000.000
Rp4.000.000.000 Rp6.000.000.000
Rp8.000.000.000 Rp10.000.000.000
Rp12.000.000.000 Rp14.000.000.000
20 12jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 13jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 14jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
20 15jan
u ar
i ap
ri l
ju li
o kt
o b
e r
76
B. Pengujian dan Pembahasan
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal
atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal. Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat penyebaran
data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik-
titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual tersebut telah normal.
Gambar4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variabel : Pendapatan Y
Sumber:Data Sekunder yang diolah, 2016
77
Dari grafik P-P Plot diatas terlihat bahwa sebaran data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai P-P terletak digaris diagonal, maka dapat
dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat
diteruskan. Untuk menegaskan hasil uji normalitas diatas maka peneliti melakukan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut:
Tabel4.4 One-Sampel Kolmogorof-Swirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Normal Parameters
a,b
Mean ,0000000
Std. Deviation ,36900833
Most Extreme Differences Absolute
,089 Positive
,066 Negative
-,089 Test Statistic
,089 Asymp. Sig. 2-tailed
,200
c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai Asymp. Sig
memiliki nilai 0,200 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi tersebut layak dipakai untuk
memprediksi variabel dependen yaitu pendapatan berdasarkan masukan
78
variabel independen yaitu komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah,inflasi dan nilai tukar. Maka data penelitian layak digunakan
sebagai penelitian.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel4.5 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant 5,123
,688 7,451
,000 Murabahah
,000134 ,000
1,057 7,576
,000 ,135
7,397 Ijarah
,000783 ,000
,240 1,923
,061 ,169
5,903 Inflasi
-,117426 ,046
-,173 -2,561
,014 ,578
1,731 Nilai Tukar
,000218 ,000
-,321 -2,108
,041 ,114
8,810 a. Dependent Variable: LnPendapatan
Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel
independen 0,10 dan nilai VIF semua variabel independen 10,00, yang ditunjukan dengan nilai Tolerance untuk komposisi pembiayaan murabahah
sebesar 0,135, komposisi pembiayaan ijarah sebesar 0,169 inflasi sebesar 0,578, dan nilai tukar sebesar 0,114. Serta VIF untuk komposisi
pembiayaanmurabahah sebesar 7,397, komposisi pembiayaan ijarah sebesar 5,903, inflasi sebesar 1,731, dan nilai tukar sebesar 8,810.