Gambaran Umum Penelitian Pengaruh Komposisi Pembiayaan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Pendapatan Bank Syariah (Studi Empiris Bank Syariah Mandiri Periode 2012-2015)

72 49.914.035.000 dan komposisi pembiayaan murabahah paling rendah terjadi pada bulan Januari 2012 sebesar Rp. 19.601.716.719

b. Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah

Grafik 4.5 Perkembangan Komposisi Pembiayaan Ijarah Dalam Ribuan Rupiah Sumber: Data diolah kembali Dari grafik 4.5 dapat dilihat bahwa komposisi pembiayaan ijarah dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan dengan rata-rata sebesar 5, pada tahun 2012 komposisi pembiayaan ijarah dengan rata-rata sebesar 1. Pada tahun 2013 komposisi pembiayaan ijarahdengan rata-rata sebesar 3, pada tahun 2014 komposisi pembiayaan ijarah dengan rata-rata sebesar 11 dan pada tahun 2015 komposisi pembiayaan ijarah dengan rata-rata sebesar 2.Komposisi pembiayaan ijarah tertinggi terjadi pada bulan Agustus tahun 2015 sebesar Rp. 1.160.872.000 dan komposisi pembiayaan ijarah paling rendah terjadi pada bulan Desember 2012 sebesar Rp. 191.464.451. Rp0 Rp200.000.000 Rp400.000.000 Rp600.000.000 Rp800.000.000 Rp1.000.000.000 Rp1.200.000.000 Rp1.400.000.000 20 12jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 13jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 14jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 15jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 73

c. Perkembangan Inflasi

Grafik 4.6 Perkembangan Inflasi Dalam Persentase S umber: Data diolah kembali Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa inflasi dari tahun 2012sampai dengan tahun 2015 mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 15, Pada tahun 2013 inflasi dengan rata-rata sebesar 6, pada tahun 2014 inflasi dengan rata- rata sebesar 1 dan pada tahun 2015 inflasi dengan rata-rata sebesar 1.inflasi tertinggi terjadi pada bulan Agustus tahun 2013 sebesar 8,79 dan inflasi paling rendah terjadi pada bulan April 2015 sebesar 0,79. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 12 ja n u ar i m ar e t m e i ju li o cto b e r n o p e m b e r 20 13 ja n u ar i m ar e t m e i ju li n o v e m b e r n o p e m b e r 20 14 ja n u ar i m are t m e i ju li d e c e m b e r n o p e m b e r 20 15 ja n u ar i m ar e t m e i ju li se p tem b e r n o p e m b e r 74

d. Perkembangan Nilai Tukar

Grafik 4.7 Perkembangan Nilai Tukar Dalam Satuan Rupiah Sumber: Data diolah kembali Dari grafik 4.7 dapat dilihat bahwa nilai tukar dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami fluktuatif dengan rata-rata sebesar 10, pada tahun 2013 nilai tukar dengan rata-rata sebesar 19, pada tahun 2014 nilai tukar dengan rata-rata sebesar 0,2 dan pada tahun 2015 nilai tukar dengan rata-rata sebesar 0,9.Nilai tukar tertinggi terjadi pada bulan September tahun 2015 sebesar 14396,1 dan nilai tukar paling rendah terjadi pada bulan Februari 2012 sebesar 9025,76. 5000 10000 15000 20000 20 12jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 13jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 14jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 15 ja n u ari ap ri l ju li o kt o b e r 75

e. Perkembangan Pendapatan

Grafik 4.8 Perkembangan Pendapatan Dalam Ribuan Rupiah Sumber: Data diolah kembali Dari grafik 4.8 dapat dilihat bahwa pendapatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan dengan rata-rata sebesar 9, Pada tahun 2013 pendapatan dengan rata-rata sebesar 0,8, pada tahun 2014 terjadi penurunan pendapatan dengan rata-rata sebesar 1 dan pada tahun 2015 terjadi peningkatan pendapatan dengan rata-rata sebesar 38. Pendapatan tertinggi terjadi pada bulan September tahun 2015 sebesar 12.373.400.000 dan pendapatan paling rendah terjadi pada bulan Maret tahun 2012 sebesar 417.691.306. Rp0 Rp2.000.000.000 Rp4.000.000.000 Rp6.000.000.000 Rp8.000.000.000 Rp10.000.000.000 Rp12.000.000.000 Rp14.000.000.000 20 12jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 13jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 14jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 20 15jan u ar i ap ri l ju li o kt o b e r 76

B. Pengujian dan Pembahasan

1. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal. Uji normalitas residual dengan metode grafik yaitu melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-Plot of Regression Standardized Residual. Sebagai dasar pengambilan keputusannya, jika titik- titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka residual tersebut telah normal. Gambar4.1 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variabel : Pendapatan Y Sumber:Data Sekunder yang diolah, 2016 77 Dari grafik P-P Plot diatas terlihat bahwa sebaran data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai P-P terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data penelitian ini memiliki penyebaran dan terdistribusi normal. Dengan normalnya data pada penelitian ini maka penelitian ini dapat diteruskan. Untuk menegaskan hasil uji normalitas diatas maka peneliti melakukan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil sebagai berikut: Tabel4.4 One-Sampel Kolmogorof-Swirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,36900833 Most Extreme Differences Absolute ,089 Positive ,066 Negative -,089 Test Statistic ,089 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil Kolmogorov-Smirnov diatas, terlihat nilai Asymp. Sig memiliki nilai 0,200 0,05. Hal ini menunjukan bahwa data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen yaitu pendapatan berdasarkan masukan 78 variabel independen yaitu komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah,inflasi dan nilai tukar. Maka data penelitian layak digunakan sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas diperlukan untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 5,123 ,688 7,451 ,000 Murabahah ,000134 ,000 1,057 7,576 ,000 ,135 7,397 Ijarah ,000783 ,000 ,240 1,923 ,061 ,169 5,903 Inflasi -,117426 ,046 -,173 -2,561 ,014 ,578 1,731 Nilai Tukar ,000218 ,000 -,321 -2,108 ,041 ,114 8,810 a. Dependent Variable: LnPendapatan Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai Tolerance semua variabel independen 0,10 dan nilai VIF semua variabel independen 10,00, yang ditunjukan dengan nilai Tolerance untuk komposisi pembiayaan murabahah sebesar 0,135, komposisi pembiayaan ijarah sebesar 0,169 inflasi sebesar 0,578, dan nilai tukar sebesar 0,114. Serta VIF untuk komposisi pembiayaanmurabahah sebesar 7,397, komposisi pembiayaan ijarah sebesar 5,903, inflasi sebesar 1,731, dan nilai tukar sebesar 8,810.