Musyarakah Pengaruh Komposisi Pembiayaan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Pendapatan Bank Syariah (Studi Empiris Bank Syariah Mandiri Periode 2012-2015)

21 3 Ijma‟ Arinya: ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Mughni 5109 telah berkata, “kaum muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terhadap perbedaan pendapat dalam beberapa elem en dari padanya.”

d. Aplikasi Musyarakah Dalam Perbankan

Menurut Mu hammad Syafi‟i Antonio 2000:133. Aplikasi musyarakah dalam perbankan sebagai berikut : 1 Pembiayaan Proyek Musyarakah biasanya diaplikasikan untuk pembiayaan proyek dimana nasabah dan bank sama-sama menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. Setelah proyek itu selesai, nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank. 2 Modal Ventura Pada lembaga keuangan khusus yang dibolehkan melakukan investasi dalam kepemilikan perusahaan, musyarakah diterapkan dalam modal ventura. Penanaman modal dilakukan untuk jangka waktu tertentu, dan setelah itu bank melakukan divestasi atau menjual bagian sahamnya, baik secara singkat maupun bertahap. 22

3. Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Menurut Adiwarman A. Karim 2007:98 murabahah yang berasal dari kata ribhu keuntungan, adalah transaksi jual-beli dimana bank menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan margin. Menurut Adiwarman A. Karim 2007:113 murabahah adalah suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan tersebut dapat dinyatakan dalam nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk presentase dari harga pembeliannya, misalnya 10 atau 20. Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio 2001:101. Murabahah adalah jual-beli barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati. Menurut Sunarto Zulkifli 2003:43 Bai‟ al-murabahah adalah prinsip bai‟ jual beli dimana harga jualnya terdiri dari harga pokok barang ditambah nilai keuntungan ribhun yang disepakati. Pada murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayarannya dilakukan secara tangguh atau cicilan. Dari beberapa definisi diatas pembiayaan murabahah adalah akad jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan 23 margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah ditentukan berapa required rate of profitnya keuntungan yang ingin diperoleh.

b. Dasar Hukum Murabahah

Menurut Muhammad Syafi ‟i Antonio 2001:102. Adapun dasar hukum murabahah dapat dilihat dalam Al- Qur‟an maupun Al-Hadist, sebagai berikut : 1 Al- Qur‟an Surah Al-Baqarah:275 Artinya : “Orang-orang yang makan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti, maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu dan urusannya kepada Allah. Orang yang kembali, maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di dalamnya. 2 Al-Hadist Artinya : “ Diriwayatkan dari shuhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda : tiga hal yang mengandung berkah, yaitu jual 24 beli secara tidak tunai, muqaradhah mudharabah, dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.” H.R. Ibnu Majah dari Shuhaib 3 Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional DSN MenurutBambang Rianto Rustam 2008:48 Dewan Syari‟ah Nasional menetapkan aturan tentang murabahah sebagaimana tercantum dalam fatwa Dewan Syari‟ah Nasional No. 04DSN-MUIIV2000 tertanggal 1 April 2000 sebagai berikut : a Bank dan Nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas dari riba. b Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syari‟ah islam. c Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya. d Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba. e Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara berhutang. f Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah pemesan dengan harga jual senilai harga beli plus keuntungannya. Dalam hal ini bank harus memberitahu secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.