Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

14 e. Menganalisis pengaruh komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap pendapatan pada Bank Syariah Mandiri.

2. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini, Penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yaitu: a. Manfaat pihak Penulis penelitian ini sangat berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang perbankan syariah, sehingga dapat berguna bagi kegiatan akademis dan non akademis penulis dikemudian hari. b. Manfaat pihak Akademisi Sebagai sarana untuk memberikan kontribusi positif baik untuk tambahan khasanah ilmu mengenai teori ekonomi islam umumnya dan komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi, nilai tukar rupiah dan pendapatan di Bank Syariah Mandiri pada khususnya serta penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya c. Manfaat pihak Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan dan kebijakan selanjutnya. 15

d. Manfaat pihak Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dibidang perbankan khususnya perbankan syariah dalam hal yang berkaitan dengan komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, inflasi, nilai tukar rupiah dan pendapatan. 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Mudharabah

a. Pengertian Mudharabah

Mudharabah menurut Andri Soemitra,M.A 2009: 81 adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama Malik, Shahibul maal, atau bank syariah yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua „amil, mudharib atau nasabah yangbertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh bank syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalah yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian. Mudharabah menurut Muhammad Syafi ‟i Antonio 2000:135 adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertmana sebagai pemilik dana shahibul maal menyediakan seluruh dana sedangkan pihak lainnya mudharib mengelola usaha dengan keuntungan usaha dibagi menurut kesepakatan bersama yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila usaha rugi bukan akibat kelalaian pengelolaan usaha maka kerugian ditanggung oleh pemilik dana Shahibul maal.