Hasil Uji Hipotesis Pengaruh Komposisi Pembiayaan dan Faktor Makro Ekonomi terhadap Pendapatan Bank Syariah (Studi Empiris Bank Syariah Mandiri Periode 2012-2015)

82 besarnya komposisi pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Adapun nilai t tabel berasal dari n-2 n merupakan jumlah sampel yang kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form t tabel . pada penelitian ini jumlah sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form t tabel dengan memakai tingkat kesalahan penelitian 5 0,05 maka akan mendapat nilai 1,678. Pengaruh Komposisi Pembiayaan Ijarah Terhadap Pendapatan Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel komposisi pembiayaan ijarah X 2 dengan signifikansi sebesar 0,061 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05 0,061 0,05, dan nilai t hitung 1,923t tabel 1,678. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H dan menerima H a . Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 2 adalah komposisi pembiayaan ijarah tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Adapun nilai t tabel berasal dari n-2 n merupakan jumlah sampel yang kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form t tabel . pada penelitian ini jumlah sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form t tabel dengan memakai tingkat kesalahan penelitian 5 0,05 maka akan mendapat nilai 1,678. Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel inflasi X 3 dengan signifikansi sebesar 0,014 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 0,014 0,05, dan nilai t hitung -2.561t tabel 1,678 -1,678. Hal tersebut menunjukan 83 bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H dan menerima H a . Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 3 adalah inflasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Adapun nilai t tabel berasal dari n-2 n merupakan jumlah sampel yang kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form t tabel . pada penelitian ini jumlah sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form t tabel dengan memakai tingkat kesalahan penelitian 5 0,05 maka akan mendapat nilai 1,678. Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pendapatan Hasil perhitungan diperoleh untuk variabel nilai tukar X 4 dengansignifikansi sebesar 0,041 menunjukan bahwa nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 0,0410,05, dan nilai t hitung -2.108t tabel 1,6772. Hal tersebut menunjukan bahwa hipotesis dalam penelitian ini menolak H dan menerima H a . Dengan demikian hal ini menunjukan bahwa hipotesis 4 adalah nilai tukar tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Adapun nilai t tabel berasal dari n-2 n merupakan jumlah sampel yang kemudian hasil dari n-2 dapat dilihat pada form t tabel . pada penelitian ini jumlah sampel berjumlah 48-2 = 46 dan bila dilihat dari form t tabel dengan memakai tingkat kesalahan penelitian 5 0,05 maka akan mendapat nilai 1,678. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi diatas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut: 84 Y= 5.123 + 0,000134X 1 + 0,000783X 2 - -0,117X 3 + 0,000218X 4 Keterangan: Y = Pendapatan X1= Komposisi Pembiayaan Murabahah X2= Komposisi Pembiayaan Ijarah X3= Inflasi X4= Nilai Tukar Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa angka koefisien regresi 0,000134 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabelkomposisi pembiayaan murabahah X 1 akan meningkatkan pendapatan Y sebesar 0,000134 dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Angka koefisien regresi 0,000783 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabelkomposisi pembiayaan ijarah X 2 akan meningkatkan pendapatan Y sebesar 0,000783 dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Angka koefisien regresi -0,117 menyatakan bahwa setiap peningkatan1 variabel inflasi X 3 akan mengurangi pendapatan Y sebesar 0,117 dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Angka koefisien regresi 0,000218 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 variabel nilai tukar X 4 akan meningkatkan pendapatan Y sebesar 0,000218 dengan catatan variabel lain dianggap konstan. 85

b. Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah: Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikan Simultan Uji statistik F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 50,176 4 12,544 84,282 ,000 b Residual 6,400 43 ,149 Total 56,576 47 a. Dependent Variable: LnPendapatan b. Predictors: Constant, Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.8 hasil perhitungan diperoleh signifikansi sebesar 0,000 b . Dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 maka nilai signifikansi F sebesar 0,000 menunjukan lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05, dan nilai F hitung 84,282 F tabel 3,79. Dengan demikian H a 5 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh signifikan antara variabel bebas komposisi pembiayaan murabahah X 1 , komposisi pembiayaan ijarah X 2 , inflasi X 3 , nilai tukar X 4 secara simultan terhadap variabel terikat pendapatan Y dapat diterima. Adapun nilai F tabel berasal dari perhitungan dengan menggunakan rumus: df1 = k-1 df2 = n-k 86 Keterangan: K= jumlah variabel bebas N= jumlah sampel pembentuk regresi Dengan menggunakan rumus perhitungan diatas, maka didapatkan hasil sebagai berikut: df1: 5-1= 4 df2: 48-5=43 Pada form F tabel dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5 didapatkan nilai 3,79.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,942 a ,887 ,876 ,38579 ,731 a. Predictors: Constant, Nilai Tukar, Inflasi, Ijarah, Murabahah b. Dependent Variable: LnPendapatan Sumber: Data Sekunder yang diolah, 2016 Terlihat pada tabel 4.9 diatas, angka Adjusted R Square adalah 0,876, hal ini berarti 87,6 variabel dependen pendapatan dapat dijelaskan oleh variabel independen komposisi pembiayaan murabahah, komposisi pembiayaan ijarah, 87 inflasi, nilai tukar. Sedangkan sisanya 100- 87,6=12,4 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Analisis Ekonomi

Hipotesis 1 = Pengaruh Komposisi Pembiayaan Murabahah Terhadap Pendapatan Komposisi Pembiayaan murabahah merupakan pembiayaan dengan prinsip jual beli, dimana keuntungan yang diperoleh bank syariah berupa marjin. Dengan semakin besar pembiayaan murabahah yang disalurkan, diharapkan margin yang akan didapat semakin besar pula. Tingginya pendapatan margin tersebut tentunya akan meningkatkan pendapatan yang akan diperoleh bank syariah. Dengan kata lain, pembiayaan murabahah dengan keuntungan akan meningkatkan pendapatan bank syariah Iqbal Ali Hamzah, 2014:24 Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reinissa 2015, dimana penelitian tersebut menunjukan bahwa pembiayaan murabahah berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hipotesis 2 = Pengaruh Komposisi Pembiayaan Ijarah Terhadap Pendapatan Dari pengertian akad ijarah akad sewa menyewa antar pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapat imbalan atas objek sewa yang disewakannya. Mubarok 2009 menjelaskan bahwa kedudukan yang menjadi objek akad ijarah benda sewa, oleh karena itu, pembayaran berkala yang dilakukan pengguna barang serta diterima oleh pemilik barang adalah ujrah. Secara implisit menunjukkan bahwa objek ijarah masih tetap menjadi milik pihak yang menyewakan. 88 Pada pembiayaan ijarah ketika bank akan mengeksekusi kredit macetnya, bank tidak memperoleh hasil yang memadai karena jaminan yang tidak sebanding dengan besarnya kredit yang diberikan. Resiko kredit muncul ketika bank tidak dapat memperoleh kembali pinjaman yang diberikan. Selanjutnya pembiayaan yang bermasalah, bank mempunyai kewajiban melakukan penyisihan pencadangan aktiva produktif sebesar 100 dari modal yang belum dikembalikan, sehingga pengaruh laba menjadi turun. Karena ada potensi resiko yang harus ditanggung oleh modal bank sendiri Muhammad 2002. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Amalia 2016, dimana penelitian tersebut menunjukan bahwa pembiayaan ijarah tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas . Hipotesis 3 = Pengaruh Inflasi Terhadap Pendapatan Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus, apabila terjadi inflasi yang parah maka keadaan perekonomian menjadi tidak stabil. Hal ini mengakibatkan minat masyarakat untuk menabung, atau berinvestasi dan berproduksi menjadi berkurang sehingga dapat menurunkan pendapatan, sehingga jika inflasi tinggi maka pendapatan perbankan akan turun, dan sebaliknya jika inflasi turun maka pendapatan perbankan akan naik. Bagi produsen inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi maupun operasional mereka sehingga menyebabkan kerugian bagi produsen karena harga jual meningkat sementara permintaan produk tersebut akan menurun Wibowo, 2013:4. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Iwan Susanto 2014, dimana 89 penelitian tersebut menunjukan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hipotesis 4 =Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Pendapatan Nilai tukar mata uang asing menjadi faktor pendapatan perbankan karena dalam kegiatannya, bank memberikan jasa jual beli valuta asing. Dalam situasi normal, memperdagangkan valuta asing pada dasarnya sangat menguntungkan karena transaksi menghasilkan keuntungan berupa selisih kurs. Hal itu terjadi karena para pelaku perdagangan valuta asing selalu menawarkan dua harga nilai tukar Loen Ericson, 2008. Dalam kegiatan transaksi tersebut, nilai tukar akan mata uang asing menjadi perhatian bank karena hal tersebut mampu mempengaruhi tingkat pendapatan bank. Dengan terjadinya fluktuasi akan nilai tukar mata uang asing, bank dapat memperoleh pendapatan berupa fee dan selisih kurs. Adanya pengaruh nilai tukar mata uang terhadap pendapatan bank mengidentifikasikan apabila nilai tukar mengalami apresiasi atau depresiasi, maka akan berdampak pada kewajiban valas bank pada saat jatuh tempo. Akibatnya, pendapatan bank akan mengalami perubahan jika dalam kasus tersebut bank tidak melakukan headging. berdasarkan penelitian oleh Desi Marilin Swandayani dan Rohmawati Kusumaningtyas2011, nilai tukar berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas bank syariah.