Analisis Regresi Linear Berganda Uji Asumsi Klasik

60 terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas multiko Umar, 2010:80. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas independen. Uji multikolinearitas dilihat dari nilai Tolerance dan Variance inflantion Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai angka Tolerance 10 dan mempunyai nilai VIF 10 Umar, 2010: 81. c. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Model regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model regresi tersebut memliki kesamaan varians atau data bersifat homogen Umar, 2010:82. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu 61 yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas Yama, 2008:19. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya problem autokorelasi Ghozali, 2013:110. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin-Watson DW. Untuk mendeteksi gejala autokorelasi dapat diambil patokan sebagai berikut. Singgih Santoso, 2015:194. 1 Angka DW di bawah -2, berarti terdapat autokorelasi positif. 2 Angka DW di antara -2 sampai +2, berarti tidak terdapat autokorelasi. 3 Angka DW diatas +2, berarti terdapat autokorelasi negatif.

3. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan melalui tiga pengujian, diantaranya Uji Statistik t, Uji Statistik F, uji koefisien determinasi R 2 . a. Uji Signifikan Parsial Uji Statistik t Uji statistik t bertujuan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau dependent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikansi harus lebih kecil dari 0,05 Ghozali, 2013:98. Adapun 62 pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara t hitung dengan t tabel dengan kriteria Sujarweni, 2013:93: Jika t hitung t tabel = H ditolak Jika t hitung t tabel = H diterima b. Uji Sigifikan Simultan Uji Statistik F Uji statistik F bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara semua variabel independen yang dimasukan dalam model regresi secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan harus lebi kecil dari 0,05 Ghozali, 2013:98. Adapun pengambilan keputusan yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan kriteria Sujarweni, 2013:95: Jika F hitung Ft abel = H ditolak Jika F hitung F tabel = H diterima c. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi dapat dikatakan kuat apabila dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel dependent antara 0 nol dan 1 satu Ghozali, 2013:100. Nilai adjusted R Square menandakan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen 63 memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013:100.

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen : Pendapatan Bank Syariah Mandiri

Pendapatan adalah arus kekayaan dalam bentuk uang tunai, piutang atau aktiva lain yang masuk kedalam perusahaan atau menurunnya kewajiban sebagai akibat penjualan barang atau penyerahan jasa. Data operasional yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Bank Syariah Mandiri yaitu statistik Perbankan Syariah. Berdasarkan perhitungan bulanan, yaitu dari Januari tahun 2012 hingga Desember tahun 2015 yang dinyatakan dalam bentuk nominal.

2. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel independen berupa nominal. Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pendapatan Bank Syariah Mandiri maka penelitian ini menspesifikasikan variabel independen dan definisi operasional sebagai berikut:

a. X1 Komposisi Pembiayaan Murabahah

Secara sederhana komposisi pembiayaan murabahah diartikan sebagai akad jual-beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan margin yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Akad ini merupakan salah satu bentuk natural certainty contracts, karena dalam murabahah