Pengertian Persepsi Persepsi Siswa

b. Faktor yang berasal dari stimulus itu sendiri, mencakup karakter fisik ukuran, warna, dsb, pengorganisasian pesan, novelry, mode dan asal mula informasi tersebut. c. Pengaruh media dan lingkungan, misalnya media elektronika, media cetak akan menimbulkan persepsi yang berbeda. 9

3. Pengertian Siswa

Kata murid berasal dari kata ‘arada yuridu iradatan, muridan yang berarti orang yang menginginkan. 10 Selain kata murid, dijumpai pula kata al-tilmidz yang juga berasal dari bahasa Arab, namun tidak mempunyai akar kata dan berarti pelajar. Kata ini digunakan untuk menunjuk kepada murid yang belajar di madrasah. 11 Selain itu ada juga istilah thalib yang berasal dari kata thalaba yathlubu thalaban, thalibun yang berarti orang yang mencari sesuatu. Kata ini menggambarkan perilaku aktif, mandiri dan kreatif yang tidak banyak bergantung kepada guru. Biasanya kata thalib dipakai untuk mahasiswa. Dari beberapa pemaparan kata-kata tersebut semuanya mengacu kepada seseorang yang tengah menempuh pendidikan. Perbedaannya hanya terletak pada penggunaannya. Pada sekolah yang tingkatnya rendah seperti Sekolah Dasar digunakan istilah murid dan tilmidz, sedangkan pada sekolah yang tingkatnya lebih tinggi seperti SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi digunakan istilah thalib al-ilm. Dalam pandangan yang lebih modern, peserta didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan, melainkan juga harus diperlakukan sebagai subjek pendidikan. 12 Dengan arti bahwa pada setiap proses pengajaranpendidikan mereka juga harus dilibatkan untuk memecahkan masalah. 13 Peserta didik dipandang sebagai anak yang aktif, bukan pasif yang hanya menanti guru untuk memenuhi otaknya dengan berbagai informasi. Peserta didik adalah anak yang dinamis yang secara alami ingin belajar, dan akan belajar apabila mereka tidak merasa putus asa dalam 9 Mutmainah dan Fauzi, op.cit h. 76 10 Fadillah Suralaga dkk, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta, UIN Jakarta Press: 2005, cet I h. 111 11 Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Gaya Media Pertama:2005, cet I, h. 49 12 Ibid, h. 131 13 Fadillah Suralaga, op.cit h. 112 pelajaraannya yang diterima dari orang yang berwenang atau dewasa yang memaksakan kehendak dan tujuannya kepada mereka. 14 Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah individu yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, psikologis, sosial dan religius dalam mengarungi kehidupan di dunia dan di akhirat. 15 Menurut Samsul Nizar hakekat peserta didik adalah sebagai berikut: a. Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, melainkan ia memiliki dunianya sendiri. Hal ini perlu dipahami, agar perlakuan terhadap mereka dalam proses pendidikan tidak disamankan dengan pendidikan orang dewasa b. Peserta didik adalah manusia yang memiliki perbedaan dalam tahap- tahap perkembangan dan pertumbuhannya. Pemahaman ini perlu diketahui agar aktivitas pendidikan Islam dapat di sesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang umumnya dialami peserta didik. c. Peserta didik adalah manusia yang memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi baik menyangkut kebutuhan jasmani maupun rohani. d. Peserta didik adalah makhluk Allah yang memiliki perbedaan individual, baik yang disebabkan faktor bawaan maupun lingkungan ia tinggal. e. Peserta didik merupakan makhluk yang terdiri dari dua unsur utama; jasmaniah dan rohaniah. Unsur jasmani berkaitan dengan daya fisik yang dapat dikembangkan melalui proses pembiasaan dan latihan. Sementara unsur rohani berkaitan dengan daya akal dan daya rasa. Daya akan dapat dikembangkan melalui proses intelektualisme yang menekankan pada ilmu-ilmu rasional, dan daya rasa dapat dikembangkan melalui pendidikan ibadah dan akhlak. f. Peserta didik adalah makhluk Allah yang telah dibekali berbagai potensi firtrah yang perlu dikembangkan secara terpadu. Fungsi 14 Abdul Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Raja Grafindo Persada: 2011 cet II h. 113 15 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Kencana Prenada Media Group: 2010 cet I, h. 173