Pembahasan Hasil Temuan TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian juga ditemukan bahwa responden memahami nilai-nilai-nilai sabar dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Nilai-nilai sabar dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 mengajarkan kepada siswa bahwa perlunya menahan diri dari rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh dari perbuatan yang tidak terarah. Sabar adalah perkara yang mudah diucapkan tetapi terkadang sulit dilaksanakan. Meskipun secara presentase berhasil memberikan pemahaman kepada responden namun hasilnya tidak berbeda jauh dengan para responden yang kurang memahami dan tidak memahami nilai-nilai sabar tersebut. Artinya masih ada yang harus diperbaiki dalam pernyampaian nilai-nilai sabar sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi dalam mempersepsikan nilai-nilai sabar. c. Ikhlas Dalam indikator nilai sabar ini, dari hasil penelitian yang ditemukan peneliti mendapati bahwa responden setuju dengan adanya nilai-nilai ikhlas dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Responden bisa melihat adanya nilai-nilai ikhlas dalam sinetron religi ini baik melalui konflik, dialog maupun penggambaran tokoh. Para responden berdasarkan temuan penelitian juga memperhatikan nilai-nilai ikhlas yang terdapat dalam sinetron ini. Nilai ikhlas pada sinetron Religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 bisa terlihat dari sikap tokoh Gugun pada awalnya datang kepada Bang Jack untuk mengambil tanah warisan yang menjadi miliknya yaitu tanah yang dibangun menjadi mushola. Tanah tersebut sebenarnya sudah diwakafkan oleh orang tua Gugun, namun Gugun tetap meminta haknya terhadap tanah tersebut. Akhirnya Gugun mengikhlaskan tanahnya untuk diwakafkan kembali dikarenakan dia merasa bahwa tanah tersebut bisa menjadi sumber pahala yang mengalir bagi dirinya dan keluarganya. Selain itu dari hasil temuan penelitian juga didapatkan bahwa para responden memahami nilai-nilai ikhlas dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini bisa mengajarkan bahwa dalam beramal kita hanya mengharap balasan dari Allah SWT, tidak dari manusia atau makhluk- makhluk yang lain. Selain itu juga memberi pemahaman pentingnya kita mempunyai nilai ikhlas dalam diri kita dikarenakan ikhlas adalah salah satu pilar terpenting dalam Islam, dimana ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya amal dan ibadah yang kita lakukan. d. Berani Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti bisa didapati responden setuju bahwa terdapat nilai-nilai berani dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 baik didalam konflik, dialog maupun penggambaran tokoh dalam sinetron religi ini. Responden bisa melihat bahwa berani bukanlah sifat yang tidak pernah takut, tetapi berani adalah sifat yang dapat mengatasi rasa takut. dengan sifat ini rasa takut itu dapat dikendalikan dan bahaya dari hal yang ditakuti itu dapat diperkecil atau dihindari. Responden berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan terlihat memperhatikan nilai-nilai berani yang ditunjukkan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Responden memperhatikan nilai-nilai berani melalui dialog, konflik maupun penggambaran karakter yang ditampilkan. Salah satu penggambaran tokoh dan konflik yang menggambarkan nilai-nilai berani dalam sinetron religi ini bisa dilihat pada penggambaran tokoh Roy dalam konfliknya dengan anak buahnya. Roy adalah seorang mandor di kebun yang memiliki beberapa anak buah. Suatu ketika Roy meminta anak buahnya untuk berhenti dan istirahat lebih awal agar bisa melaksanakan shalat tepat waktu. Namun anak buahnya menolak dan terus bekerja, Roy pun mengancam untuk memotong gaji mereka. Anak buahnya tidak terima dan marah kepada Roy. Namun Roy tidak takut dan tetap pada pendiriannya bahwa mereka harus istirahat lebih awal agar bisa melaksanakan shalat tepat waktu. Akhirnya melihat sikap Roy yang tidak takut anak buahnya pun mengikuti kemauan Roy untuk istirahat agar bisa melaksanakan shalat tepat waktu. Selain itu dalam penelitian ini juga ditemukan bahwasannya responden memahami nilai-nilai berani yang disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 ini baik melaui konflik maupun penggambaran tokohnya. Sinetron ini mengajarkan kepada responden bahwa keberanian haruslah didasari pertimbangan matang dan penuh perhitungan karena ingin meraih ridha Allah SWT. Dan untuk meraih ridha Allah SWT, tentu saja diperlukan ketekunan kecermatan dan kerapian kerja itqan. Bukan keberanian yang tanpa perhitungan, namun juga bukan terlalu perhitungan dan pertimbangan yang melahirkan ketakutan. Orang yang mempunyai sifat berani memiliki ketenangan hati dan kemampuan mengolah sesuatu dengan pikiran tenang. e. Adil Setelah melakukan penelitian terhadap indikator nilai adil peneliti menemukan para responden setuju dengan adanya nilai-nilai adil dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Adil juga adalah memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya. Dalam sinetron ini responden bisa melihat adanya nilai-nilai adil dari penggambaran salah satu tokoh yaitu Widia. Dia adalah ibunda dari Azzam yang juga merupakan mertua dari Aya dalam suatu konflik antara Widia, Azzam dan Aya. Saat itu Azzam dan Aya terlihat sedang bertengkar dikarenakan kecemburuan Aya terhadap Azzam yang mempunyai banyak pegawai wanita. Ketika mereka sedang bertengkar Widia datang dan menghampiri mereka, dia lalu menasehati keduanya. Dia tidak memihak kepada Azzam meskipun dia adalah ibu dari Azzam. Penggambaran tokoh dalam konflik di sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 tentang nilai-nilai adil membuat responden memperhatikan dengan baik nilai-nilai adil yang coba disampaikan dalam sinetron ini. Sesuai penelitian hal tersebut juga selaras dengan pemahaman responden terhadap nilai-nilai adil tersebut. Dalam penelitian ditemukan bahwa responden memahami nilai-nilai adil yang coba disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini mengajarkan kepada responden pentingnya memiliki nilai adil, sebagaimana di dalam yang Islam sangat menekankan sikap adil dalam segala aspek kehidupan. Allah SWT memerintahkan kepada umat manusia supaya berprilaku adil, baik kepada Allah SWT, dirinya sendiri maupun orang lain. f. Amanah Berdasarkan temuan dari penelitian, peneliti menemukan bahwa responden setuju dengan adanya nilai-nilai amanah dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Responden bisa melihat nilai-nilai amanah ini dari konflik, dialog maupun penggambaran tokoh dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Selain itu juga peneliti menemukan bahwa responden memperhatikan nilai-nilai amanah yang ada dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Pengemasan yang baik terhadap nilai-nilai amanah dalam konflik, dialog maupun penggambaran tokoh membuat responden tertarik untuk memperhatikan nilai-nilai amanah yang coba disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Nilai-nilai amanah dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 bisa dilihat dalam penggambaran tokoh Azzam. Nilai amanah dalam diri Azzam terlihat ketika dia menjadi bendahara RW dia diberi kepercayaan untuk mengemban jabatan tersebut oleh pak RW. Dikarenakan Azzam merasa memiliki tanggung jawab terhadap jabatan tersebut maka dia merasa bahwa perlu adanya transparansi dalam pengelolaan keuangan RW yang tadinya sangat tertutup. Responden sendiri berdasarkan dalam hasil penelitian menyatakan bahwa mereka memahami nilai-nilai amanah yang coba disampaikan pada konflik, dialog mapun penggambaran tokoh dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini telah mengajarkan kepada responden tentang nilai-nilai amanah, dimana amanah ini berkaitan erat dengan yang namanya tanggung jawab. Orang yang menjaga amanah biasanya disebut sebagai orang yang mampu bertanggung jawab. Dan sebaliknya, orang yang tidak menjaga amanah disebut orang yang tidak bertanggung jawab. Dengan memiliki sifat amanah akan terjalin sikap saling percaya, positif thingking, jujur dan transparan dalam seluruh aktifitas kehidupan yang pada akhirnya akan terbentuk model masyarakat yang ideal yaitu masyarakat yang aman, damai dan sejahtera. 2. Akhlak Madzmumah Akhlak buruk ialah perangai buruk yang tercermin dari tutur kata, tingkah laku dan sikap yang tidak baik. Akhlak buruk adalah suatu sifat tercela dan dilarang oleh norma-norma yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Apabila seseorang melaksanakannya niscaya akan mendapatkan nilai dosa dari Allah SWT, karena perbuatan tersebut merupakan perbuatan yang tercela di hadapan Allah SWT . Dalam dimensi akhlak baik terdapat 5 indikator. Masing-masing indikator terdapat pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing indikator. Berikut adalah pembahasan temuan penelitian pada masing-masing indikator dalam dimensi akhlak buruk. a. Angkuh Salah satu penyakit hati dalam diri manusia yang dapat menutup jalan hidayah Allah swt adalah sifat angkuh atau sombong. Angkuh adalah sikap merasa dirinya lebih dari pada orang lain dan memandang rendah orang lain. Dari hasil penelitian peneliti menemukan bahwa responden setuju terhadap adanya nilai-nilai angkuh atau sombong dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Responden bisa melihat nilai-nilai angkuh atau sombong yang disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 baik melalui konflik, dialog maupun penggambaran terhadap tokoh yang ada. Namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak responden yang kurang memperhatikan tentang nilai-nilai angkuh dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang menariknya pengemasan nilai- nilai angkuh yang coba disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 baik melalui konflik, dialog maupun penggambaran tokoh. Nilai-nilai angkuh sebenarnya bisa dilihat pada penggambaran tokoh Udin yang merupakan hansip desa pada konflik dengan Asrul. Dalam konflik tersebut Udin yang baru mempunyai motor baru memamerkan motor tersebut kepada Asrul. Udin begitu congak dengan motor barunya tersebut. Sampai-sampai dia merendahkan Asrul yang merupakan sahabatnya. Responden ternyata tidak hanya kurang memperhatikan nilai-nilai angkuh. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa ternyata responden juga kurang memahami nilai-nilai angkuh dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Artinya sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 ini masih kurang bisa mengajarkan kepada responden tentang nilai-nilai angkuh. Hal ini tentunya menjadi sebuah kekurangan dalam sinetron ini, kurangnya informasi yang diberikan tentang nilai-nilai angkuh bisa berefek negatif, sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam persepsi mereka terhadap nilai-nilai angkuh. b. Iri Hati Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa sebagian besar responden setuju dengan adanya nilai-nilai iri hati yang terdapat pada sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Nilai-nilai iri hati dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 bisa ditemukan pada konflik, dialog maupun penggambaran terhadap tokoh atau karakter dalam sinetron ini. Salah satu konflik yang menggambarkan nilai-nilai iri hati adalah konflik tetangga Udin yang iri hati terhadap Udin yang baru saja membeli motor baru. Tetangganya ini iri hari terhadap Udin karena melihat Udin sebagai orang miskin namun bisa membeli motor baru. Sedangkan dia merasa lebih mampu dari Udin namun tidak bisa membeli motor seperti Udin. Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka memperhatikan nilai-nilai iri hati yang disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9, baik melalui konflik, dialoh maupun penggambaran tokohnya. Pengemasan yang menarik dan menghibur terhadap nilai-nilai iri hati dalam konflik maupun dialog yang disajikan membuat responden tertarik untuk memperhatikan nilai-nilai iri hati dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Selain itu dari hasil penelitian juga peneliti menemukan bahwa responden memahami nilai-nilai iri hati dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini bisa memberi informasi yang baik kepada responden tentang nilai-nilai iri hati sehingga responden memiliki pemahaman tentang nilai- nilai iri hati dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini mengajarkan kepada responden bahwa iri hati merupakan perbuatan yang tercela. Iri hati merupakan sifat yang tidak boleh dimiliki dan harus dihapuskan, iri hati adalah bagian dari penyakit hati yang dapat merusak dan berdampak buruk. Keberhasilan orang lain harusnya merupakan cambuk untuk bekerja lebih keras dan yakin kepada usahanya sendiri. c. Kikir Kikir dalam bahasa arab bakhil dan menurut istilah sifat seseorang yang amat tercela dan hina, tidak mau mengeluarkan harta yang wajib dikeluarkan baik dalam ketentuan agama seperi zakat, nafkah keluarga atau menurut ketentuan perikemanusiaan seperti sedekah dan infak. Peneliti melihat dari hasil penelitian ditemukan bahwa responden setuju dengan adanya nilai-nilai kikir dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 baik melaui dialog, penggambaran tokoh atau karakter ataupun konflik yang digambarkan dalam sinetron ini. Dalam hasil penelitian juga ditemukan bahwa ternyata meskipun responden setuju bahwa terdapat nilai-nilai kikir dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 para responden kurang memperhatikan nilai-nilai kikir tersebut. Penggambaran melaui tokoh atau karakter, dialog maupun konflik dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 kurang menarik sehingga kurang memikat para responden untuk memperhatikan nilai-nilai kikir tersebut. Nilai-nilai kikir dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 sebenarnya digambarkan dalam tokoh Pak Jalal dalam konfliknya dengan Habibi mantan mertua Udin. Saat Pak Jalal dan Bu Jalal pulang sehabis berolahraga mereka bertemu dengan Habibi mantan mertua Udin. Habibi bertemu dengan Pak Jalal dengan maksud untuk meminjam uang untuk keperluan cucunya. Namun Pak Jalal menolak untuk memberikan uang kepada Habibi. Habibi pun pergi dengan kesal meninggalkan Pak Jalal. Istri Pak Jalal pun menasehati Pak Jalal untuk tidak melakukan hal itu lagi dan agar mau membantu Habibi dengan meminjamkannya uang. Kurangnya perhatian terhadap nilai-nilai kikir dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 membuat sebagian besar responden kurang memahami nilai-nilai kikir yang coba disampaikan. Kurangnya pengemasan nilai-nilai kikir dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 membuat sulitnya informasi tentang nilai-nilai kikir dicerna oleh para responden. Kurangnya sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 dalam mengajarkan nilai-nilai kikir dapat berakibat salahnya persepsi pada nilai-nilai kikir. d. Dusta Dusta adalah memberitakan tidak sesuai dengan kebenaran, baik dengan ucapan lisan secara tegas maupun dengan isyarat seperti menggelengkan kepala atau mengangguk. Orang yang berdusta adalah orang-orang yang ketika berbicara atau bertindak tidak sesuai dengan kenyataan. Dari hasil penelitian terhadap indikator dusta ini peneliti mendapatkan temuan bahwa sebagian besar responden setuju dengan adanya nilai- nilai dusta dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Responden dapat melihat nilai-nilai dusta dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 yang digambarkan melalui dialog, penggambaran tokoh atau karakter maupun konflik yang terjadi. Dari hasil penelitian juga peneliti menemukan bahwa responden memperhatikan nilai-nilai dusta dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Penggambaran nilai-nilai dusta dalam tokoh, dialog maupun konflik dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 nampaknya dibuat dengan menarik, sehingga memikat para responden untuk memperhatikan nilai- nilai dusta tersebut. Nilai-nilai dusta bisa dilihat salah satunya pada penggambaran tokoh nenek Vega dan nenek Vegi. Keduanya adalah warga miskin di kampung Kincir yang hanya tinggal berdua. Dalam keadaan miskin ini kedua nenek ini sering berbuat dusta demi menghidupi kehidupan mereka. Salah satunya adalah konflik nya dengan pak RW. Saat itu pak RW sedang membuka seleksi untuk memilih bendahara RW yang baru, pelaksanaannya dilakukan pada malam hari dan setiap warga yang ingin ikut seleksi harus membayar uang. Banyaknya peserta membuat pelaksanaan seleksi semakin larut malam. Nenek Vega dan Vegi adalah peserta terakhir, saat pak RW hendak melakukan seleksi tiba-tiba nenek Vegi pingsan. Karena takut dan panik pak RW memberi uang hasil seleksi kepada nenek Vega dan Vegi agar bisa digunakan untuk berobat. Ketika nenek Vega dan Vegi kembali ke rumah ternyata nenek Vegi dalam keadaaan sehat. Penggambaran terhadap konflik nenek Vega dan Vegi ternyata bisa memikat responden memperhatikan untuk nilai-nilai dusta dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Dalam penelitian juga ditemukan bahwa responden memahami nilai-nilai dusta yang disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini mengajarkan responden bahwa dusta adalah memberi atau menjumpai informasi yang tidak sesuai, tidak cocok dengan yang sebenarnya. Hal ini tentunya sesuai dengan realisasi agama Islam sebagai agama yang mengajarkan akhlak mulia, sebagai ajaran yang rahmatan lil ‘alamin. Dusta bisa menyebabkan hilangnya kepercayaan. Sesungguhnya selama dusta menyebar dalam kehidupan masyarakat, maka hal itu akan menghilangkan kepercayaan di kalangan kaum Muslimin, memutuskan jalinan kasih sayang di antara mereka, sehingga menyebabkan tercegahnya kebaikan dan menjadi penghalang sampainya kebaikan kepada orang yang berhak menerimanya. e. Ghibah Ghibah adalah membicarakan keburukan, kejelekan atau kekurangan orang lain untuk mencari-cari kesalahan orang lain baik jasmani, agama, kekayaan, akhlak, ataupun bentuk lahiriah lainnya. Ghibah atau menggunjing ini tidak hanya sebatas lisan saja, namun bisa terjadi dengan tulisan media cetak, media online, sms dll, atau dengan menggunakan gerakan tubuh. Dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 sebagian besar responden setuju dengan adanya nilai-nilai ghibah dalam sinetron ini. Responden bisa melihat dalam konflik, dialog maupun penggambaran tokoh yang memperlihatkan sikap orang-orang yang membicarakan keburukan, kejelekan atau kekurangan orang lain. Salah satu konflik yang memperlihatkan nilai-nilai ghibah dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 adalah pada saat ibu-ibu tetangga Azzam sedang berbelanja kepada tukang sayur keliling. Saat mereka berkumpul mereka membicarakan Azzam yang saat itu baru kehilangan anaknya. Mereka menganggap bahwa Azzam adalah penyebab kematian anaknya dikarenakan Azzam terlambat membawa anaknya ke rumah sakit karena lebih memilih menjalankan ibadah shalat tahajud terlebih dahulu. Mereka menganggap Azzam sebagai pembunuh berdarah dingin. Berita ini semakin luas menyebar sehingga banyak ibu-ibu lainnya yang kesal dengan Azzam dan hendak mendemo Azzam. Dalam konflik tersebut terjadi penggambaran tentang nilai-nilai ghibah dan dari hasil penelitian ditemukan bahwa responden memperhatikan nilai- nilai ghibah dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Hal ini menggambarkan bahwa pengemasan dan penyajian nilai-nilai ghibah dalam sinetron religi ini dapat memikat para responden untuk memperhatikan nilai-nilai ghibah dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Hasil penelitian juga menggambarkan bahwa responden memahami nilai-nilai ghibah yang disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Sinetron ini telah mengajarkan kepada responden bahwa ghibah merupakan sebuah perbuatan tercela yang harus dihindari, melakukan ghibah bisa berakibat terjadinya fitnah. Hasil dari penelitian terhadap masing-masing dimensi yang dijabarkan diatas, dapat dilihat secara keseluruhan bagaimana persepsi siswa terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Dapat terlihat dari nilai total skor bahwa persepsi siswa terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak dalam sinema religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 berada dalam taraf baik yakni 27 responden 62,79. Hal ini memberikan gambaran bahwa nilai-nilai pendidikan ahklak dalam sinema religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 sudah tersampaikan dengan baik kepada siswa SMK Muhammadiyah 2 Tangerang Selatan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara kepada salah satu siswi di SMK Muhammadiyah 2 Tangerang Selatan yang mengatakan bahwa sinetron ini bisa menjadi sumber belajar karena sesuai dengan pelajaran agama Islam yang diterima di sekolah. 1 Sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 juga bisa memberikan pengaruh yang positif kepada penontonnya, salah satu siswa mengatakan kalo dia sekarang setelah menonton tayangan sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 menjadi lebih berusaha berkata jujur dan sabar. 2 Meskipun masih ada beberapa nilai yang belum bisa tersampaikan dengan baik kepada responden. Dikarenakan menurut salah satu siswa ada beberapa nilai yang ketika ditampilkan sedikit berlebihan sehingga kurang menarik untuk dilihat. 3 Selain itu salah satu kekurangan media televisi yaitu informasi yang diberikan hanya bersifat satu arah. Sehingga apabila terjadi kekurangan dalam penyampain informasi tentang nilai-nilai yang disampaikan dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 tidak ada sumber lain yang bisa membantu responden untuk memahami nilai-nilai tersebut. Sinetron religi Para Pencari Tuhan ternyata tidak hanya sekedar menghibur tetapi juga dapat memberikan manfaat karena dapat menjadi media penyebaran syiar Islam. Selain itu juga dapat menjadi salah satu sumber belajar bagi para siswa. 1 Wawancara Pribadi dengan Hanum Ismayani, Tangsel 3 Agustus 2016 2 Wawancara Pribadi dengan Muhammad Ega Amanullah, Tangsel 3 Agustus 2016 3 Wawancara Pribadi dengan Dina Amalia, Tangsel 3 Agustus 2016

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan beberapa kesimpulan. Dari 43 responden didapati 62,79 responden mempunyai persepsi yang baik terhadap sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Secara keseluruhan nilai-nilai pendidikan akhlak yang mencakup akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah yang ada dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 telah tersampaikan dengan baik kepada siswa di SMK Muhammadiyah 2 Tangerang Selatan. Melalui sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 siswa bisa mendapatkan pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 tidak hanya menjadi aspek hiburan semata tetapi juga bisa menjadi sumber belajar bagi siswa tentang nilai-nilai pendidikan akhlak di luar sekolah. Sehingga bisa menjadi acuan bagi siswa untuk berbuat baik dan luhur kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, masyarakat dan alam. Namun dari hasil penelitian terlihat juga bahwa nilai angkuh dan kikir masih belum tersampaikan dengan baik kepada siswa. Pengemasan nilai angkuh dan nilai kikir dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 masih kurang memberikan pengetahuan tentang nilai angkuh dan nilai kikir kepada siswa. Hal ini bisa berdampak negatif, informasi yang kurang baik yang ditampilkan dalam sinetron religi Para pencari Tuhan Jilid 9 tentang nilai angkuh dan nilai kikir dapat menyebabkan terjadinya salah persepsi oleh siswa. Dimana siswa bisa saja bukannya menghindari akhlak buruk tersebut tetapi justru mencontoh akhlak buruk tersebut.

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi terhadap aspek lain yang relevan dan mempunyai hubungan yang positif. Implikasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Membuka wawasan akan adanya sinetron religi yang mengandung nilai- nilai pendidikan akhlak yang baik, sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar di luar sekolah. 2. Implikasi Paedagogis Sinetron Religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 yang disutradarai Senandung Nacita ini bisa digunakan untuk media pembelajaran baik di sekolah maupun di luar sekolah dimana dalam sinetron religi ini terdapat nilai-nilai pendidikan akhlak yang bisa tersampaikan dengan baik kepada siswa.

C. Saran

Sebagai bahan masukan peneliti menyarankan kepada tim produksi sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 agar memperhatikan kembali nilai-nilai akhlak yang masih kurang dipahami dalam penggambaran tokoh, konflik maupun dialog dalam sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9. Nilai-nilai tersebut diharapkan bisa dikemas dengan lebih baik lagi. Sehingga nilai-nilai pendidikan akhlak yang ingin disampaikan bisa dipahami dengan baik oleh siswa. Peneliti juga memberi saran kepada orang tua agar mendampingi anaknya dalam menyaksikan sinetron religi Para Pencari Tuhan Jilid 9 agar ketika terjadi kekurangan informasi yang diberikan dalam sinetron ini orang tua bisa membantu siswa untuk memahami informasi tersebut. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Muhammad Yatimin. Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Amzah, cet I, 2007 Abrasyi, M. Athiyah, al. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1970 Adisusilo, Sutardjo. Nilai Karakter: Konstruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet I, 2012 Amin, Ahmad. Etika Ilmu Akhlak. Jakarta: PT. Bulan Bintang, cet VIII, 1998 Ardani , Moh. Akhlak Tasawuf: Nilai-nilai AkhlakBudi Pekerti dalam Ibadat dan Tasawuf. Jakarta: Karya Mulia, cet. II, 2005 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka cipta, cet XIII, 2006 Assegaf, Abdul Rachman. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet II, 2011 Basri, Hasan. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, cet I, 2009 CM, JVS. Tondowidjojo. Media Massa dan Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius, 1985 Fauzi, Ahmad. Psikologi Umum. Bandung: CV Pustaka Setia, 1997 Ghazali, Imam. Bahaya Lidah. Jakarta: Bumi Aksara, cet II, 1994 Hasan, Muhammad Iqbal. Pokok-pokok Materi Pendidikan Pancasila. Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet I, 2002 Ihsan, Hamdani dan Ihsan, Ahmad Fuad. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, cet II, 2001 Muhyiddin, Asep. Metode Pengembangan Dakwah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2002 Munajjid, Syekh Muhammad Shalih, al. Jagalah Hati Raih Ketenangan. Jakarta: Cakrawala Publishing, cet. I, 2006 Munawaroh, Djunaidatul dan Tanenji. Filsafat Pendidikan Perspektif Islam dan Umum. Ciputat: UIN Jakarta Pers, cet I, 2003 Mustofa, Ahmad. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia, cet VI, 2014 Mutmainah, Nina dan Fauzi, Muhammad. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka 1999 Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pertama, cet I, 2005 _____. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cet I, 2010 Nizar, Samsul. Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teorotis dan Praktis. Jakarta: Ciputat Pers, 2002 _____. Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, cet I, 2001 Ghazali, Muhammad, al. Akhlak Seorang Muslim. Semarang: Wicaksana, 1992 Sabri, M. Alisuf. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2006 Sarwono, Wirawan Sarlito. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: RajaGrafindo Persada, cet V, 2013 Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif. Bandung: Alfabeta, cet III , 2011 _____. Metode Penelitian Kombinasi Mixmethode. Bandung: Alfabeta, cet V, 2014 _____. Metode Penelitian Kombinasi Administrasi. Bandung: Alfabeta, cet III, 2004 Suharto, Toto. Filsafat Pendidikan Islam : Menguatkan Epistimologi Islami Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, cet I, 2014 Said, H. Muh dkk. Psikologi dari Zaman ke Zaman. Bandung: Jemmars, 1990 Sjarkawi. Pembentukan Kepribadian Anak : Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008 Salam, Burhanuddin. Etika Individual. Jakarta: Rineka Cipta, 2000 Suralaga, Fadillah dkk. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam. Jakarta: UIN Jakarta Press, cet I, 2005 Shaleh, Abdul Rachman. Psikologi: Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Jakarta: Prenada Media Group, 2004 Syam, Muhammad Noor. Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat Kependidikan Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional, cet IV, 1988 Tebba, Sudirman. Sehat Lahr Batin: Handbook bagi Pendamba kesehatan Holistik. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, cet. I, 2005 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Jilid III. Bandung: Imtima, t.t Umar, Bukhari. Hadits Tarbawi Pendidikan Dalam Prespektif Hadits. Jakarta: Bumi Aksara, cet I, 2012 Umary, Barmawi. Materi Akhlak. Solo: Ramadhani, 1993 Wade, Carole. Psikologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2007 Wibowo, Fred. Tekhnik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2007