Pengertian Nilai Nilai Pendidikan Akhlak

٤: ﻢﻠﻘﻟﺍ ٍﻢﻴِﻈَﻋ ٍﻖُﻠُﺧ ٰﻰَﻠَﻌَﻟ َﻚﱠﻧِإَو “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. Q.S. Al-Qalam: 4 Menurut Ahmad Amin dalam buku Etika Ilmu Akhlak, bahwa akhlak itu kebiasaan atau kehendak. Berarti apabila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak. Dan bila kehendak itu membiasakan memberi, kebiasaan kehendak ini ialah akhlak dermawan. 38 Perilaku adalah gambaran dan bukti adanya akhlak, maka bila kita melihat seseorang yang memberi secara berkala maka ini menunjukkan kita bahwa terdapat akhlak di dalam dirinya. Bila perbuatan yang dilakukan hanya sekali atau dua kali, maka hal ini tidak menunjukkan akhlak. Akhlak dibentuk dengan perbuatan baik yang terus-menerus. Dari beberapa definisi akhlak di atas, kita dapat mengerti bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan yang mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan lagi. 39 Pendidikan akhlak adalah proses pembinaan budi pekerti anak sehingga menjadi budi pekerti yang mulia akhlak karimah. Proses tersebut tidak terlepas dari pembinaan kehidupan beragama peserta didik secara total. 40 Pendidikan akhlak juga dapat diartikan sebagai latihan mental dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah. Pendidikan akhlak juga berarti menumbuhkan kepribadian dan menanamkan tanggung jawab. 41 38 Ahmad Amin, Etika Ilmu Akhlak, Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1998, cet VIII h. 62 39 Ahmad Mustofa, Akhlak Tasawuf, Bandung, CV Pustaka Setia: 2014 cet VI h. 15 40 Bukhari Umar, Hadits Tarbawi Pendidikan Dalam Prespektif Hadits, Jakarta; Bumi Akhsara, 2012, cet I h.. 42 41 Yatimin Abdullah, op. cit., h. 22 Pendidikan akhlak merupakan suatu proses mendidik, memelihara, membentuk, dan memberikan latihan mengenai akhlak dan kecerdasan berfikir baik yang bersifat formal maupun informal yang didasarkan pada ajaran-ajaran Islam. 42 Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak adalah usaha yang dilakukan oleh seorang pendidik terhadap anak didik melalui proses belajar mengajar, pelatihan, pengasuhan, pembinaan, dan tanggung jawab untuk diarahkan pada suatu arah yang baik, baik dari segi aspek jasmani maupun aspek rohani secara terus menerus dan bertahap agar dapat membedakan akhlak baik dan akhlak buruk.

3. Tujuan Pendidikan Akhlak

Hasan Basri dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam menjelaskan hakekat dari pendidikan itu sendiri, yaitu: a. Pendidikan pada hakekatnya adalah proses pembinaan akal manusia yang merupakan potensi utama dari manusia sebagai makhluk berpikir. Dengan pembinaan olah pikir, manusia diharapkan semakin meningkatkan kecerdasannya dan meningkat pula kedewasaan berpikirnya, terutama memiliki kecerdasan dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupannya. b. Pendidikan pada hakekatnya adalah pelatihan keterampilan setelah manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang memadai dari hasil olah pikirnya. Keterampilan yang dimaksudkan adalah suatu objek tertentu yang membantu kehidupan manusia dengan keterampilan tersebut, manusia mencari rezeki dan mempertahankan kehidupannya. c. Pendidikan dilakukan di lembaga formal dan nonformal, sebagaimana dilaksanakan di sekolah, keluarga, dan lingkungan masyarakat. d. Pendidikan bertujuan mewujudkan masyarakat yang memiliki kebudayaan dan peradaban yang tinggi dengan indikator utama adanya peningkatan kecerdasan intelektual masyarakat, etika dan moral 42 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Jilid III, Bandung, Imtima: t.t. cet I h. 39