Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 komponen. Salah satu komponen tersebut adalah Menemukan inquiry. Inquiry adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Inkuiri cocok digunakan untuk mengajar siswa SDMI karena dapat menolong siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan yang dibutuhkan dengan memberikan petanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu mereka. Selain itu alasan perlunya pendekatan kontextual diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas umumnya lebih menekankan pada aspek kognitif, sehingga kemampuan mental yang dipelajari sebagian besar berpusat pada pemahaman bahan pengetahuan dan ingatan. 5 Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara menyeluruh bukan hanya pada satu aspek saja tetapi terpadu secara utuh. Aspek perilaku keseluruhan dari tujuan pembelajaran menurut Benyamin Bloom 1956 yang dapat menunjukkan gambaran hasil belajar, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 6 Menurut Comte, 1851: 20 Matematika adalah ilmu pengukuran tidak langsung, bagaimana menentukan jumlah yang tidak dapat diukur secara langsung. Pembelajaran matematika sebagai upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agat terjadi interaksi optimal antara guru denga siswa serta antara siswa dengan siswa Suyitno,2004:1. 7 Banyak peserta didik yang beranggapan bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga 5 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA, 2009 hlm.164 6 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, h. 49 7 jurnal. Lipi.co.go 5 mengakibatkan nilai matematika yang mereka peroleh rendah. Siswa lebih tertarik untuk bekerja secara berkelompok pada kegiatan pembelajaran. Siswa juga terkadang lebih pasif pada saat latihan mengerjakan soal dan mengerjakan tugas. Rendahnya kompetensi siswa tersebut juga tidak terlepas dari peran dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Guru terlalu dominan atau guru banyak mengajar dengan metode konvensional dalam proses pembelajaran, misalnya pembelajaran masih berfokus pada guru atau guru hanya menggunakan metode ceramah saja yang berakibat kemampuan siswa tidak berkembang. Setelah melakukan observasi di kelas V MI ASY - SYIFA menunjukan realitas dilapangan bahwa guru hanya menjelaskan materi lebih dominan dibandingkan siswa. Padahal pembelajaran yang lebih efekif siswa mengalaminya sendiri agar siswa lebih paham materi yang dipelajarinya. Hal inilah yang menyebabkan siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika. Oleh karena itu Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V MI ASY-SYIFA Pamulang Timur ”.

B. Identifikasi Masalah

1. Guru kurang menekankan pada pengembangan aspek afektif. 2. Guru kurang memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 3. Pembelajarannya kurang sesuai dengan perkembangan psikologi modern. 4. Guru kurang dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. 6

C. Pembatasan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah yang telah disebutkan diatas, maka Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Hasil belajar matematika pada aspek kognisi dengan hanya melihat pada aspek pengetahuan, pemahaman dan penerapan. 2. Meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar? 2. Apakah strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar matematika. 7

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti untuk : 1. Bagi Guru Sebagai acuan untuk mengetahui strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. 2. Bagi Sekolah Untuk membantu sekolah dalam memperbaikimenunjukkan proses pembelajaran, sehingga sekolah-sekolah di Indonesia bisa menghasilkan para sisa yang lebih baik. 3. Bagi Siswa Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. 4. Bagi Peneliti Lain Dapat memberikan masukan atau sebagai bahan acuan bagi para peneliti lain dalam melakukan penelitian. 8

BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

INTERVENSI TINDAKAN

A. Deskripsi Teoritik

I. Pendekatan Kontekstual

a. Pengertian Pendekatan Kontekstual. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. 1 Pembelajaran yang berorientasi pada pengguasaan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif, dan inovatif. Peserta didik berhasil “mengingat “ jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali peserta didik memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Oleh karena itu, perlu ada perubahan pendekatan pembelajaran yang lebih bermakna sehingga dapat membekali peserta didik dalam menghadapi permasalahan hidup yang dihadapi sekarang maupun yang akan datang. Pembelajaran yang cocok untuk hal di atas adalah pembelajaran kontekstual CTL. Pendekatan kontekstual CTL merupakan konsep belajar yang beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan di ciptakan secara ilmiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan hanya sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi bagaimana mencapainya. 1 Kokom komalasari. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi, Bandung : PT. Refika Aditama, 2010, hlm.54