Belajar dan Hasil Belajar
33
tersebut sebagai perubahan yang disadari, relative bersifat permanen, kontinu, dan fungsional.
43
Lingkungan yang dimaksud adalah nara sumber, teman, guru, situasi dan kondisi nyata, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan
lain-lain yang dapat dijadikan sumber belajar siswa. Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu learning to
know, learning to do, learning to live together, dan learning to be. Learning to know artinya belajar untuk mengetahui; yang menjadi
target dalam belajar adalah adanya proses pemahaman. Learning to do artinya belajar untuk berbuat; yang menjadi target dalam belajar adalah
adanya proses melakukan atau proses berbuat. Learning to live together artinya belajar untuk hidup bersama; yang menjadi target
dalam belajar adalah siswa memiliki kemampuan untuk hidup bersama atau mampu hidup dalam kelompok. Learning to be artinya
belajar untuk menjadi; yang menjadi target dalam belajar adalah mengantarkan siswa menjadi individu yang utuh sesuai dengan
potensi, bakat, minat, dan kemampuannya.
44
B. Hasil belajar a. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara menyeluruh bukan hanya pada satu aspek saja tetapi terpadu secara utuh. Aspek
perilaku keseluruhan dari tujuan pembelajaran menurut Benyamin Bloom 1956 yang dapat menunjukkan gambaran hasil belajar,
mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Gagne 1979 menyebutkan ada lima tipe hasil belajar yang dicapai oleh siswa 1
motor skills; 2 verbal information; 3 intellectual skills; 4 attitudes; 5 cognitive strategies.
45
43
Sri Anitah, dkk, Strategi Pembelajaran di Sd Jakarta ; UT Depdiknas, 2007 h, 24-25
44
Ibid, h. 26
45
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: Remaja Rosdkarya Offset, 2009 hal, 22
34
b. Tipe hasil belajar Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan
menjadi tiga bidang yakni bidang kognitif, bidang afektif serta bidang psikomotor. Ketiganya tidak berdiri sendiri, tapi merupakan
satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan harus merupakan hasil belajar siswa di sekolah dalam proses pembelajaran. Berikut uraian
unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar tersebut:
46
1. Tipe hasil belajar bidang kognitif a. Tipe hasil belajar pengetahuan hafalan knowledge
Dari sudut respon belajar siswa pengetahuan itu perlu dihafal, diingat, agar dapat dikuasai dengan baik. Misalnya membaca
berulang-ulang menggunakan teknik mengingat. Contoh seseorang yang ingin bermain piano maka ia harus menghafal
dulu tangga-tangga nada. Tingkah laku operasional khusus yang berisikan tipe hasil belajar ini antara lain: menyebutkan,
menjelaskan kembali, menunjukkan dan lain-lain. b. Tipe hasil belajar pemahaman komprehensif
Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Untuk itu maka diperlukan
adanya hubungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep tersebut. Kata-kata operasional untuk
merumuskan tujuan instruksional dalam bidang pemahaman, antara lain: membedakan , menjelaskan, meramalkan,
menafsirkan dan lain-lain. c. Tipe hasil belajar penerapan aplikasi
Kesanggupan menerapkan, mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hokum dalam situasi yang baru. Kata kerja
operasional untuk merumuskan tujuan instruksional, antara
46
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2004, h. 49
35
lain: menghitung,
memecahkan, mendemonstrasikan,
mengungkapkan dan lain-lain. d. Tipe hasil belajar analisis
Kemampuan menalar pada hakikatnya mengandung unsure analisis. Bila kemampuan analisis telah dimiliki maka akan
dapat mengkreasi sesuatu yang baru. Kata-kata operasional yang lazim dipakai untuk analisis antara lain: menguraikan,
memecahkan, membuat diagram, memisahkan dan lain-lain. e. Tipe hasil belajar sintesis
Kesanggupan menyatukan unsure atau bagian menjadi satu integritas. Kata-kata operasional yang tercermin antara lain:
mengkategorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun dan lain-lain.
f. Tipe hasil belajar evaluasi
Evaluasi dalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja,
pemecahan, metode,
materi, dll.
Mengembangkan kemampuan
evaluasi penting
bagi kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Mampu memberikan evaluasi tentang kebijakan mengenai kesempatan belajar,
kesempatan kerja dan lain-lain.
47
47
Ibid, h, 50-51
36
2. Tipe hasil belajar bidang afektif Ranah ini berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar
afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar,
menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan social.
a. Reciving Attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang dating kepada siswa.
b. Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang dating dari luar.
c. Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi.
d. Organisasi yaitu pengembangan nilai dalam suatu perkumpulan. e. Karakteristik nilai yaitu keterpaduan semua system nilai yang
telah dimiliki seseorang.
48
3. Tipe hasil belajar bidang psikomotoris Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan
skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:
a. Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar. b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c. Kemampuan perceptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dll.
d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan.
e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada yang kompleks.
f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretative.
49
48
Ibid, h, 53
37
4. Factor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa factor. Factor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
yaitu factor dalam diri siswa sendiri intern dan factor dari luar diri siswa ekstern.
50
a. Factor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap
hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta
kebiasaan siswa. b.
Factor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan non fisik termasuk
suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan, lingkungan social budaya, lingkungan
keluarga, program sekolah termasuk dukungan komite sekolah, guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Untuk memahami factor intern yang mempengaruhi hasil belajar siswa, guru dapat melakukan berbagai pendekatan, di
antaranya dengan wawancara, observasi, kunjungan rumah, dokumentasi, atau isian berupa angket kuesioner.
Sedangkan untuk melihat hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah pada siswa Sekolah Dasar,
dapat dikaji proses maupun hasil berdasarkan: 1 kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang
dijelaskan atau diinformasikan 2 kemampuan mengidentifikasi atau membuat sejumlah sub-sub
pertanyaan berdasarkan substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar
49
Ibid, h, 30-31
50
Sri Anitah, dkk, Strategi Pembelajaran di SD Jakarta: UT Depdiknas, 2007 h, 27-28
38
3 kemampuan mengorganisasi hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut persamaan dan perbedaan, dan
4 kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh. Kemampuan tersebut sudah dapat diterapkan di Sekolah Dasar khususnya
pada kelas tinggi.
51