41
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan strategi pembelajaran inkuiri akan meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas V di MI ASY – SYIFA Pamulang Timur.
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Lokasi penelitian tindakan ini adalah Madrasah Ibtidaiyah MI ASY - SYIFA
yang beralamat di JL. Akasia GG. Musholla No. 35 RT 02 RW 12 Pamulang Timur kelas V. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 20142015. Penelitian
ini dilakukan mulai dari 6 April hingga 8 Mei 201 pada semester II genap.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Peneliti
Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
2015 2016
Maret April
Mei Juni
Juli Juni
Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan dan Pelaksanaan
Ijin Penelitian Observasi Penelitian
Pertemuan Pertama Pertemuan Kedua
Pertemuan Ketiga Tes Siklus I
Refleksi Analisis Data
Pertemuan Keempat Pertemuan Kelima
Pertemuan Keenam Pertemuan Ketujuh
Tes Siklus II Refleksi
Analisis Data Pendaftaran Sidang
Sidang Munaqosah RevisiSkripsi
B. METODE PENELITIAN DAN RANCANGAN SIKLUS PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
PTK atau lebih dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu kajian reflektif terhadap kegiatan belajar dengan memunculkan sebuah
tindakan yang dilakukan secara nyata pada saat proses pembelajaran, tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.
1
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Hopkins 1993. Penelitian ini diawali dengan melakukan observasi
awal pra penelitian dengan cara wawancara terhadap guru mata pelajaran matematika dan dengan memperhatikan proses pembelajaran secara langsung. Maksud dari kegiatan
observasi awal ini ialah untuk mengetahui keadaan yang terjadi saat proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui model pembelajaran yang biasa digunakan oleh
guru. Kemudian, sebelum melanjutkan ke siklus I maka dibuatlah bahan ajar dan instrumen penelitian bersama dengan guru matematika sekolah tersebut yang nantinya
guru tersebut akan berkolaboratif bersama dengan peneliti sebagai observer. Pada siklus I akan menggunakan model inkuiri terpimpin. Apabila pada siklus I, indikator keberhasilan
yang dimaksud dalam penelitian ini belum tercapai, maka akan dilaksanakan siklus II dengan menggunakan model inkuiri bebas dan bebas yang dimodifikasi berdasarkan
perbaikan-perbaikan pada hasil refleksi di siklus I dan seterusnya sampai mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam penelitian ini setiap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan, yaitu a. Tahap perencanaan
b. Tahap pelaksanaan tindakan c. Tahap observasi, dan
d. Tahap refleksi.
1
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 2