METODOLOGI PENELITIAN Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V MI Asy-Syifa Pamulang Timur

D. INDIKATOR KEBERHASILAN KERJA 1. Hasil tes Penelitian ini akan dinyatakan berhasil apabila nilai rata-rata kelas mencapai ≥ 70 2. Aktifitas belajar dan respon siswa terhadap strategi pembelajaran inkuiri dengan Baik yaitu dengan persentase rata-rata mencapai ≥ 70. Jika kedua Indikator keberhasilan tersebut tidak memenuhi maka penelitian tidak berhasil. E. SUBJEK PENELITIAN Subjek penerima dalam penelitian tindakan ini adalah siswa- siswi kelas V MI ASY - SYIFA tahun ajaran 20142015 yang berjumlah 20 orang. Terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan. Subjek pelaku dalam penelitian tindakan ini adalah peneliti dengan dibantu guru bidang studi yang bertindak sebagai observer. F. PERAN DAN POSISI PENELITI DALAM PENELITIAN Peran dan posisi peneliti pada penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian yakni merencanakan serta melaksanakan tindakan secara langsung dalam proses pembelajaran, selanjutnya peneliti juga melakukan refleksi dan menentukan tindakan- tindakan yang harus diterapkan pada siklus selanjutnya. Adapun observer yakni guru lain yang mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran sekaligus sebagai sumber data guna menguji keabsahan data. G. TAHAPAN INTERVENSI TINDAKAN YANG DIHARAPKAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, hal ini dimaksudkan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus yang telah diberikan tindakan. Tahapan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan tindakan pada siklus I yang terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setelah melakukan refleksi pada siklus I peneliti akan melanjutkan pada siklus II dengan tahapan yang sama. Apabila indikator keberhasilan telah tercapai pada siklus II, maka penelitian akan dihentikan. Namun apabila indikator keberhasilan belum tercapai maka akan dilakukan siklus selanjutnya. Adapun rincian tahapan yang akan dilaksanakan dalam setiap siklus ialah sebagai berikut. 1. Penelitian a. Observasi awal pra penelitian ke MI ASY – SYIFA dengan melakukan wawancara dengan guru matematika mengenai hasil belajar matematika siswa. Juga mengenai model, strategi maupun teknik pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru serta melihat langsung keadaan di kelas pada saat pembelajaran matematika. b. Mengurus surat izin penelitian c. Meminta izin kepada Kepala Sekolah MI ASY – SYIFA d. Menentukan kelas subyek penelitian e. Wawancara guru pra-penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Siklus I A. Tahap Perencanaan a Menyiapkan kelas penelitian b Membuat RPP dengan mengintegrasikan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika bersama dengan guru kolaborator c Menyiapkan media pembelajaran d Menyiapkan LKS untuk setiap pertemuan e Membuat soal tes siklus I untuk siswa f Menyiapkan alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran B. Tahap Pelaksanaan a Melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan metode inkuiri b Melakukan evaluasi pembelajaran pada setiap pertemuan c Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran siswa C. Tahap Observasi Selama proses pembelajaran berlangsung observer melakukan kegiatan pengamatan terhadap kegiatan siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Observer mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa. D. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru kelas mengevaluasi proses pembelajaran siklus I. Peneliti dan guru kelas berdiskusi mengumpulkan dan menganalisis data yang telah didapatkan pada siklus I. Hasil refleksi ini digunakan untuk merencanakan langkah selanjutnya dalam upaya untuk menghasilkan perbaikan pada siklus II. 3. Tahap Pelaksanaan Siklus II A. Tahap Perencanaan a Membuat RPP berdasarkan hasil refleksi dari siklus I bersama guru kolaborator b Menyiapkan LKS untuk setiap pertemuan c Menyiapkan media pembelajaran d Membuat soal tes siklus II untuk siswa B. Tahap Pelaksanaan a Melaksanakan pembelajaran matematika menggunakan metode inkuiri b Melakukan evaluasi pembelajaran pada setiap pertemuan c Pengambilan dokumentasi saat kegiatan pembelajaran siswa C. Tahap Observasi Selama proses pembelajaran berlangsung observer melakukan kegiatan pengamatan terhadap kegiatan siswa dan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Observer mendokumentasikan kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa D. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru kelas kolaborator sekaligus observer mengevaluasi proses pembelajaran siklus II. Apabila indikator keberhasilan telah dicapai, maka penelitian dihentikan. Tetapi apabila indikator keberhasilan belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus III, dengan mengacu kepada hasil refleksi pada siklus II. H. HASIL INTERVENSI TINDAKAN YANG DIHARAPKAN Dalam pelaksanaan penelitian tindakan ini, peneliti terus mengupayakan untuk memberikan tindakan dengan cara menyajikan materi semenarik mungkin yaitu dengan melakukan praktikum, pengamatan dan melakukan observasi langsung kelapangan secara berkelompok agar siswa lebih tertarik dengan pelajaran Matematika sehingga hasil belajar mereka meningkat. Ketuntasan belajar kelas dinyatakan tuntas jika siswa mencapai 80 dengan skor minimal 65 untuk itu penilitian ini dikatakan berhasil. I. DATA DAN SUMBER DATA Data dalam penelitian ini dianalisis adalah sebagai berikut: 1. Data kualitatif Untuk data kualitatif dalam penelitian ini terdiri dari deskripsi siklus, lembar observasi dan hasil wawancara terhadap guru dan siswa. 2. Data kuantitatif Data yang menguatkan dalam penelitian ini adalah hasil post test dan hasil evaluasi siswa. J. INSTRUMEN PENGGUMPULAN DATA Instrumen Pengumpulan Data Instrumen ini adalah bagian-bagian dari tahapan penelitian yang dijadikan sumber data untuk memperkuat hasil dari suatu penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan tersebut maka terlebih dahulu dibuat instrument penelitian yang terdiri dari : 1. Instrumen Non Tes Observasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan anak didik yang sedang diteliti. Ada dua macam pada observasi ini yaitu : a Observasi Siswa Observasi siswa dilakukan oleh penelitian dan kolaborator guru lain yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama program kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dan sejauh mana penelitian siswa pada materi pelajaran yang disampaikan oleh peneliti atau guru yang menjelaskan materi pelajaran di kelas. b Observasi Guru Observasi guru dilakukan oleh observer guru lain untuk meninjau dan memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti guru yang memberikan penjelasan materi pelajaran pada siswa. Apa saja yang disiapkan peneliti dalam membuka, proses belajar, dan menutup materi pelajaran pada KBM yang sedang berlangsung. 2. Instrumen Tes Untuk mengukur keberhasilan sebuah proses pembelajaran digunakan tes. Tes tersebut dapat berupa soal untuk dikerjakan secara individual dan hasilnya dianalisa oleh peneliti. Tes yang dilakukan diberikan bentuk soal Pilihan Ganda dan Esay. Tes yang disusun meliputi soal-soal yang sesuai dengan aspek perkembangan siswa kelas V, yaitu: a. Ingatan C1 Pada soal ingatan siswa diminta untuk mengingat kembali satu atau lebih fakta-fakta yang sederhana berupa ingatan. b. Pemahaman C2 Pada soal pemahaman siswa diminta untuk membuktikan pemahamannya terhadap hubungan yang seedrhana antara fakta-fakta atau konsep. c. Aplikasi C3 Pada soal yang memuat aspek aplikasi kemampuan untuk menerapkan konsep yang telah diajarinya dalam kehidupan nyata dengan yang benar. K. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Observasi Observasi adalah catatan yang dibuat oleh peneliti yang melakukan pengamatan terhadap subjek atau objek penelitian yang melakukan pengamatan terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Diperlukan untuk merekam kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. 2. Tes hasil belajar Tes adalah cara yang dapat dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian dalam rangka pengukuran dan penelitian dibidang pendidikan. Tes hasil belajar siswa berupa Posttest. L. TEKNIK PEMERIKSAAN KETERPERCAYAAN STUDI Hal-hal yang digunakan atau dilakukan untuk mengetahui apakah instrument tersebut memenuhi persyaratan maka dilakukan teknik pemeriksaan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan fungsi ukurnya. 3 Validitas tes yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan siswa untuk setiap butir soal sengan skor total. Perhitungan validitas butir soal dengan korelasi point biserial sebagai berikut: = √ = Koefisien korelasi point biserial = Mean skor dari subjek –subjek yang menjawab benar item yang dicari korelasi = Mean skor total = Simpangan baku P = Proporsi subjek yang enjawab benar item tersebut q = 1 – p 3 Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV. Wacana Prima, 2009, h. 133 2. Uji Realibitas Realibitas soal merupakan ukuran yang menyatakan tingkat keajengan atau kekonsistenan suatu soal tes. Tekhnik yang diunakan untuk menentukan realibitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20 3. Uji Taraf Kesukaran Uji taraf kesukaran butir soal digunakan untuk mengetahui soal-soal yang sukar, sedang dan mudah. Uji taraf kesukaran tiap butir soal pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan indeks kesukarannya dengan rumus : P = Keterangan : P = indek kesukaran B = jumlah siswa yang menjawab benar soal tersebut JS = jumlah skor maksimum untuk soal tersebut Adapun klasifikasi interpretasi untuk taraf kesukaran tiap butir soal yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Klasifikassi Indeks Kesukaran 4. Uji Daya Pembeda Penguji daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah. Rumus yang digunakan untuk pengujian daya beda adalah sebagai berikut : DP = - Keterangan : DP = Daya pembeda BA = Jumlah skor kelompok atas yang menjawab benar BB = Jumlah skor kelompok bawah yang menjawab benar JA = jumlah skor maksimum kelompok atas yang seharusnya JB = Jumlah skor maksimum kelompok bawah yang seharusnya Adapun klasifikasi interpretasi untk daya pembeda tiap butir soal adalah sebagai berikut : Indeks Taraf Kesukaran Klasifikasi 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda Indeks Taraf Kesukaran Klasifikasi D 0,00 Sangat jelek 0,00 – 0,19 Jelek 0,20 – 0,39 Cukup 0,40 – 0,69 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali M. ANALISIS DATA DAN INTERPRETASI HASIL ANALISIS Setelah mendapatkan data dari hasil pengamatan pada setiap siklus, maka data tersebut dianalisis. Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa analisis kualitatif dan kuantitatif. Dimana analisi kuantitatif dilakukan terhadap untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi Matematika dengan tes kemampuan kognitif siswa berupa posttest. Adapun langkah-langkah pengolahan data yang terkumpul dari setiap siklus adalah: 1. Menganalisis data hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan setiap siklus dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang hanya menggunakan paparan sederhana. 2. Analisis Statistic Deskriftif Analisis statistic dilakukan terhadap hasil belajar dengan kemampuan kognitif siswa berupa posttest. 1 Distribusi frekuensi a Menentukan rentang R = H-L b Menentukan banyaknya kelas interval K = 1 + 3,3 Log n c Menentukan panjang kelas interval P = d Menentukan mean X = e Frekuensi relative dihitung jumlah nilai yang terletak pada kelas interval tersebut. Frekuensi relative = x 100 3. Menentukan tingkat keberhasilan Tingkat Keberhasilan = x 100 Nilai rata-rata = N. PENGEMBANGAN PERENCANAAN TINDAKAN Setelah peneliti melakukan tindakan pada siklus I, maka ditindaklanjuti dengan melakukan tahapan pada siklus II, adapun tahapan dalam siklus II adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Identifikasi terhadap permasalahan pembelajaran yang dijumpai pada siklus I serta penentuan alternative pemecahan terhadap permasalahan tersebut. Kemudian dilakukan pengembangan scenario tindakan. 2. Pelaksanaan A. Guru menjelaskan materi, serta manfaat dari proses pembelajaran dan pentingnya materi pembelajaran yang akan dipelajari. B. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah siswa. C. Tiap kelompok ditugaskan untuk Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri. D. Siswa melaporkan hasil diskusi atau presentasi. E. Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lain. F. Dengan bantuan guru siswa menyimpulkan hasil masalah yang diamati. 3. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan dan mengumpulkan data- data penelitian dengan menggunakan instrument yang telah disusun. 4. Refleksi Menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan refleksi data hasil penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dari tindakan yang telah dilakukan menghasilkan suatu perubahan kearah yang lebih baik dari siklus I atau tidak. Jika hasil yang diperoleh sudah mencapai target yang diharapkan, maka penelitian dicukupkan pada siklus ini. 56

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan Proses penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015. Adapun penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan, refleksi serta menggunakan post test. Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas V MI ASY – SYIFA Pamulang Timur yang berjumlah sebanyak 20 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui wawancara kepada guru maupun pengamatan secara langsung terhadap proses pembelajaran matematika di kelas V MI ASY – SYIFA Pamulang timur, peneliti menyimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi dikelas selama proses pembelajaran matematika berlangsung adalah kurangnya inovasi strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Sehingga menggakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika, hal ini terlihat dari sikap siswa yang sibuk sendiri saat pembelajaran berlangsung serta kurangnya partisipasi siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti mencoba menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada pembelajaran matematika yang belum pernah digunakan oleh guru kelas tersebut sebelumnya. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang bermakna yang menekankan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan pembelajaran seperti ini siswa dapat meningkatkan hasil belajar mereka.

I. Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti menyiapkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran matematika. Pada tahap ini peneliti menyiapkan Rencana Proses Pembelajaran RPP yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa LKS, lembar observasi siswa dan guru serta soal tes siklus I. Hasil pembelajaran diupayakan agar siswa memperoleh nilai di atas KKM yaitu 65 dengan indikator keberhasilan 80 dari jumlah siswa. Selanjutnya perangkat pembelajaaran yang telah disiapkan didiskusikan dengan guru kolaborator agar rencana pembelajaran yang telah disiapkan sesuai dengan kurikulum di MI ASY – SYIFA. Materi yang akan diajarkan pada siklus I ini adalah mengidentifikasi bangun datar, mengidentifikasi bangun ruang dan menentukan jaring-jaring suaru bangun ruang.

b. Pelaksanaan Tindakan dan observasi

Pada tahap pelaksanaan tindakan di siklus I ini terdiri dari 3 kali pertemuan dan berlangsung selama 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama pembelajaran. Adapun deskripsi pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I ini sebagai berikut : 1 Pertemuan Pertama Pertemuan pertama diawali dengan membuka pelajaran dengan memberi salam dan mengucap basmallah berdoa bersama, kemudian sebelum memulai proses belajar mengajar guru memperkenalkan diri terlebih dahulu, dan mengabsen kehadiran siswa untuk mengenal siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa dikelas. Setelah selesai mengkondisikan kelas guru mengajak siswa untuk melakukan ice breaking agar siswa menjadi lebih fokus. Kemudian guru menanyakan kepada siswa tentang macam- macam bangun datar “ siapa yang tahu macam- macam bangun datar?” jawaban para siswa pun beraneka ragam, ada yang menjawab segitiga, persegi, trapesium, persegi panjang, dll. Guru pun menampung semua jawaban siswa dan bertanya kembali “siapa yang tahu sifat-sifat dari persegi?” siswa menjawab sisi- sisinya sama bu”. Pada awal pembelajaran serta menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa. Terbukti beberapa siswa merespon pertanyaan dengan memberikan jawaban dari mereka masing-masing, walau hanya beberapa siswa saja yang menjawab. Setelah itu peneliti pun menjelaskan materi. Setelah materi sudah dijelaskan peneliti membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 orang dari setiap kelompok. Kemudian guru membagikan kertas karton beserta perlengkapan dan bambu yang sudah dipotong-potong sehingga dapat membentuk sebuah bangun datar kepada setiap kelompok dan setiap kelompok mendapatkan bangun datar yang berbeda-beda. Setelah membagikan perlengkapan guru menjelaskan cara kerja kepada siswa dan memberikan tugas untuk menentukan sifat-sifat dari bangun datar yang dimiliki setiap kelompoknya. GAMBAR 4.1 Kegiatan Belajar Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti atau guru berkeliling melihat kesetiap kelompok untuk memberikan bimbingan, saat berkeliling kesetiap kelompok siswa masih merasa bingung untuk mengerjakannya. Peneliti memberikan batas waktu kepada siswa untuk menentukan sifat-sifat bangun datar tersebut. Setelah batas waktu yang ditentukan telah habis, guru meminta kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasilnya, siswa yang lain pun memperhatikan setiap kelompok yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya. GAMBAR 4.2 Siswa Mempresentasikan Hasil Diskusi Saat perwakilan keompok mempresentasikan hasil diskusinya siswa merasa kurang percaya diri dan tidak terbiasa sehingga saat mempresentasikan siswa masih dibimbing oleh guru. Setelah semua kelompok selesai mempresentasikan hasilnya di depan kelas guru mengevaluasi materi yang diajarkan dan peneliti memberikan lembar kerja siswa untuk dikerjakannya. Setelah siswa selesai mengerjakannya pembelajaran ditutup dengan mengucap hamdallah dan diiringi dengan salam penutup. 2 Pertemuan kedua Pada pertemuan kedua sama halnya pada pertemuan pertama diawali dengan memberi salam dan mengucap basmallah berdoa bersama, dan mengabsen kehadiran siswa satu persatu serta mengkondisikan siswa dikelas. Setelah selesai mengkondisikan kelas guru mereview kembali materi sebelumya. Pembelajaran diawali dengan apersepsi memberikan pertanyaan “sebutkan macam-macam sifat segitiga sama sisi?” siswa pun menjawabnya dengan beragam