16
Tabel 2. Data alat tanam benih jagung yang dibutuhkan Data Teknis dan Ekonomis
Alat Tanam tugal Alat Tanam Semi
Mekanis Alat Tanam Mekanis
Kapasitas lapang hajam √
√ √
Jumlah Operator Orang √
√ √
Arus yang Digunakan Ampere -
√ -
Konsumsi Bahan Bakar ljam -
- √
Komsumsi Pelumas ljam -
- √
Harga Alsintan Rp √
√ √
Umur Ekonomis Alat tahun √
√ √
3.4.1 Pengujian Alat Tanam Semi Mekanis
Serangkaian pengujian kinerja alat tanam semi mekanis ditujukan untuk menentukan biaya pada pengoperasian alat. Pengujian yang dilakukan adalah uji kapasitas lapang dan arus yang
keluaran aki pada saat alat bekerja. Pengujian kapasitas lapang dilakukan dengan mengukur waktu kerja alat pada luasan lahan tertentu.
Uji coba alat tanam semi mekanis dilakukan pada lahan kering seluas 20 x 8 m atau 160 m
2
atau 0.016 Ha sebanyak dua kali pengulangan. Uji coba menggunakan alat tanam semi mekanis, patok sebagai penentu luasan lahan, tali rafia sebagai pembatas lahan, meteran untuk mengukur
luas lahan dan stopwatch untuk menghitung waktu kerja alat. Ilustrasi perhitungan kapasitas lapang dapat dilihat pada Persamaan 3.1.
Pengujian arus keluaran aki dilakukan untuk menentukan biaya variabel pada isi ulang aki. Uji coba arus keluaran dilakukan dengan alat multitester yang dihubungkan pada kedua kutub aki.
Uji coba arus dilakukan dengan pencatatan arus keluar pada saat alat bekerja sebanyak 10 kali berturut-turut.
3.4.2 Penentuan Biaya Investasi
Penentuan biaya investasi dilakukan untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan pada awal pengadaan alat. Biaya investasi yang akan dianalisis adalah biaya pembelian alat. Biaya
investasi pada alat tanam tugal adalah harga alat tanam tugal “Model V”. Biaya investasi alat
tanam semi mekanis adalah harga alat tanam semi mekanis “CO Seeder”. Biaya investasi alat
tanam mekanis adalah harga implemen dan harga traktor Adapun perbedaan asumsi biaya investasi pada alat tanam mekanis terletak pada biaya investasi traktor.
Alat tanam mekanis terdiri dari traktor dan implemen penanam. Perbedaan asumsi biaya investasi terletak pada biaya investasi traktor. Biaya investasi traktor yang diasumsikan harus
disesuaikan dengan tingkat kerja traktor tersebut untuk proses penanaman Lampiran 1. Hal tersebut dikarenakan traktor tidak hanya digunakan pada proses penanaman saja, traktor juga
dibutuhkan untuk proses pengolahan tanah. Biaya investasi traktor yang diasumsikan haruslah sesuai dengan perbandingan kerja traktor untuk proses penanaman dengan proses pengolahan
tanah pada luasan lahan yang sama. Artinya, biaya investasi traktor harus dikalikan dengan faktor
17
penggunaan traktor untuk proses penanaman berupa perbandingan kapasitas lapang penanaman dengan kapasitas lapang olah tanah. Kapasitas lapang pengolahan tanah diasumsikan terdiri dari
kapasitas lapang pengolahan tanah primer dan sekunder. Ilustrasi penentuan biaya investasi traktor dapat dilihat pada Persamaan 3.2.
3.4.3 Penentuan Biaya Tetap