17
penggunaan traktor untuk proses penanaman berupa perbandingan kapasitas lapang penanaman dengan kapasitas lapang olah tanah. Kapasitas lapang pengolahan tanah diasumsikan terdiri dari
kapasitas lapang pengolahan tanah primer dan sekunder. Ilustrasi penentuan biaya investasi traktor dapat dilihat pada Persamaan 3.2.
3.4.3 Penentuan Biaya Tetap
Menurut Hunt 2008 biaya tetap dari alat tanam jagung terdiri dari biaya penyusutan, bunga modal, pajak pembelian alat, asuransi dan penyimpanan. Umumnya di Indonesia penjualan
alat pertanian tidak dikenakan pajak, jika dikenakan pajak pun biasanya sudah termasuk di dalam harga pembelian alat. Perusahaan asuransi di Indonesia juga mayoritas belum memiliki produk
asuransi untuk alsintan. Biaya tetap yang akan dianalisis pada skripsi ini hanya biaya penyusutan, bunga modal dan penyimpanan.
Sama seperti asumsi yang digunakan pada biaya investasi traktor, seluruh biaya tetap yang dikeluarkan oleh traktor harus dikalikan dengan faktor pemakaian traktor untuk proses penanaman.
Hal ini dikarenakan hanya beban kerja traktor untuk proses penanaman yang akan dikonversi sebagai biaya tetap proses penanaman oleh traktor.
a. Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan adalah selisih antara biaya awal dengan nilai sisa, berdasarkan suatu periode waktu. Biaya penyusutan disebabkan oleh penurunan kualitas kerja alat secara alamiah
akibat digunakan dan penurunan nilai akibat ditemukannya teknologi yang lebih mutakhir. Metode yang digunakan untuk mencari nilai biaya penyusutan alat di dalam Hunt 2008 dapat
dilihat pada Persamaan 3.3.
Keterangan : D = Biaya penyusutan Rptahun P = Harga alat Rp
S = Nilai sisa Rp L = Jangka waktu antara pembelian dan penjualan kembali alat tahun
b. Biaya Bunga Modal
Menurut Hunt 2008 biaya bunga modal adalah bunga pada investasi pembelian alat. Adapun biaya bunga dari investasi alat dikarenakan uang untuk pembelian alat tidak dapat
digunakan untuk investasi lain yang dapat menghasilkan uang tanpa resiko, misalnya uang didepositokan. Biaya bunga modal diestimasi dalam capital consumption CC. Besarnya nilai
CC tergantung dari patokan bunga investasi tanpa resiko, deposito. Besarnya nilai bunga modal per tahun adalah persentasi CC terhadap total investasi alat. Nilai CC dapat dilihat pada
Tabel 3 berikut.
18
Tabel 3. Capital consumption per tahun asumsi nilai sisa = 10 harga awal Interest Rate
Jangka Waktu Analisis tahun 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 4
94 48
33 25
21 18
15 14
13 11
6 96
50 34
27 22
19 17
15 14
13 8
98 51
36 28
23 20
18 16
15 14
10 100
53 37
29 25
22 19
18 17
16 12
102 54
39 31
26 23
21 19
18 17
14 104
56 40
32 28
25 22
21 20
19 16
106 58
42 34
29 26
24 22
21 20
18 108
59 43
35 31
28 25
24 23
22 20
110 61
45 37
32 29
27 25
24 23
Sumber : Hunt 2008
c. Biaya Penyimpanan
Penyimpanan alat tidak memberikan efek apapun pada umur ekonomis alsintan, tetapi dapat mencegah penurunan kualitas kerja akibat alat yang terhampar di bawah sinar matahari.
Pembiayaan harus dibebankan pada tindakan preventif semacam ini. Kebanyakan alat pertanian disimpan di dalam bangunan khusus untuk menyimpan alsintan, dalam kasus ini
estimasi biaya penyimpanan adalah 0.5 – 1 dari harga awal alsintan. Apabila alsintan
disimpan di dalam bangunan lain yang bukan dikhususkan untuk alsintan, misalnya gudang penyimpanan hasil panen atau bekas kandang hewan ternak, biaya diestimasi maksimum 0.2
dari harga awal alsintan Hunt 2008. Ilustrasi perhitungan biaya penyimpanan dapat dilihat pada Persamaan 3.4.
Keterangan : Sh = Biaya penyimpanan Rptahun P = Harga alsintan Rp
3.4.4 Penentuan Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya sesuai dengan pemakaian alat. Menurut Hunt 2008 biaya variabel mungkin lebih besar daripada biaya tetap. Estimasi biaya variabel dari
alsintan didasarkan pada waktu penggunaan alat. Termasuk biaya variabel dari alsintan diantaranya adalah biaya operator, bahan bakar, oli, gemuk, perbaikan dan perawatan.
Biaya perbaikan dan perawatan di dalam Hunt 2008 disebutkan sebagai biaya repair maintenance RM. Biaya RM didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan alsintan untuk
1 biaya spare part dan ongkos bengkel dan 2 rekondisi spare part akibat penggunaan alat. Faktor biaya RM untuk traktor dan alat tanam benih dapat dilihat pada Tabel 4.
19
Tabel 4. Repair maintenance RM, persentase harga awal Alsintan
R M jam Traktor
0.0083 Alat tanam benih tipe drill
0.05 Alat tanam benih gandeng traktor
0.05
Sumber : Hunt 2008
Biaya operator ditentukan dengan asumsi gaji harian operator dibagi dengan asumsi jam kerja operator per hari. Ilustrasi perhitungan biaya operator dapat dilihat pada Persamaan 3.5.
Waktu kerja operator bergantung pada luas lahan dan kapasitas lapangan alat yang digunakan. Ilustrasi perhitungan jam kerja operator dapat dilihat pada Persamaan 3.6.
a. Biaya Variabel Alat Tanam Tugal
Biaya variabel pada alat tanam tugal “Model V” diasumsikan hanya ada biaya operator dan RM
. Hal ini diasumsikan karena alat tanam tugal “Model V” tidak menggunakan bahan bakar dan oli pada proses operasinya. Biaya RM diasumsikan menggunakan asumsi alat
tanam benih tipe drill.
b. Biaya Variabel Alat Tanam Semi Mekanis
Biaya variabel pada alat tanam semi mekanis “CO Seeder” diasumsikan terdiri dari biaya operator, aki dan RM. Biaya RM diasumsikan menggunakan metode Hunt 2008
tabel 3 dengan asumsi alat tanam sebagai alat tanam benih tipe drill. Biaya aki yang dimaksud adalah biaya pengisian ulang daya pada aki yang digunakan untuk pengoperasian
alat. Biaya aki didapatkan dari rumus pada Persamaan 3.7.
Guna mencari waktu kerja dan waktu isi ulang aki diperlukan nilai arus keluaran aki per jam dan konsumsi arus untuk menjalankan alat tersebut. Waktu kerja aki dapat dicari dengan
menggunakan hukum Peukert Smartgauge 2011, dapat dilihat pada Persamaan 3.8.
Keterangan : t = Waktu kerja aki waktu isi ulangjam
Cp = Kapasitas aki Ampere jamAh I
= Arus pada saat alat bekerjaarus yang digunakan untuk isi ulangAmpere k
= Konstanta Peukert
20
c. Biaya Variabel Alat Tanam Mekanis