5
dilakukan  pada  tanah  yang  berat  dengan  kondisi  tanah  tidak  terlalu  kering  atau  basah  kemudia tanah  dicangkul  atau  dibajak  sedalam  15
– 20 cm guna penggemburan dan pembenaman gulma. Proses akhir pengolahan tanah dalah dengan digaru guna meratakan tanah.
Pengolahan  tanah  secara  minimum  zero  tillage  dilakukan  pada  tanah  yang  sangat  peka terhadap  erosi.  Pengolahan  dilakukan  hanya  pada  barisan  persiapan  tanam  selebar  60  cm  dan
sedalam  15 –  20  cm  dengan  cangkul  atau  bajak.  Selanjutnya  dilakukan  pendangiran  pada  saat
tanaman berumur 25 hari. Lahan hanya dilakukan penugalan kemudian benih langsung ditanam. Tanpa  pengolahan  tanah  zero  tillage  dilakukan  pada  lahan  yang  bertekstur  ringan  dan
lahan  yang  kekurangan  air  atau  saat  musim  kemarau  dengan  tujuan  menghindari  penguapan berlebihan.  Lubang  tanam  dibuat  hanya  menggunakan  cangkul.  Perbedaan  denga  metode  lain,
pada lahan TOT perlu diberi mulsa untuk mengatasi erosi dan menekan gulma. Menurut  Hendriadi  et  al.  2007  pengolahan  tanah  umumnya  dilakukan  dua  kali.
Pengolahan  tanah  pertama  adalah  dicangkul  atau  dibajak  dengan  cara  membalik  tanah  sehingga sisa-sisa  tanaman  terbenam  dan  mengalami  pembusukan,  pengolahan  tanah  dilakukan  dengan
bajak  piring  ataupun  bajak  singkal.  Pengolahan  tanah  kedua  dilakukan  dengan  bajak  rotari  atau garu  yang  berguna  untuk  memecah  tekstur  tanah  yang  bertujuan  untuk  menggemburkan  tanah
guna kelangsungan pertumbuhan tanaman jagung.
2.2.3 Iklim
Faktor-faktor  iklim  yang  terpenting  adalah  jumlah  dan  pembagian  sinar  matahari,  curah hujan,  temperatur,  kelembaban  dan  angin.  Tempat  penanaman  jagung  harus  mendapatkan  sinar
matahari cukup, tidak boleh terhalang pohon-pohonan atau bangunan. Temperatur optimum untuk pertumbuhan jagung adalah antara 23
– 27 °C Abdina 2008.
2.2.4 Metode Penanaman
Benih jagung yang akan ditanam harus memenuhi beberapa kondisi penanaman ideal agar benih  dapat  tumbuh  dengan  baik.    Penelitian  banyak  dilakukan  untuk  mengetahui  kondisi  ideal
penanaman  benih  jagung.  Menurut  Hendriadi  et  al.  2007  Agar  tanaman  dapat  tumbuh  dan berkembang  secara  optimal,  cara  tanam  jagung  mempertimbangkan  beberapa  hal  di  antaranya
kedalaman  penempatan  benih,  populasi  tanaman,  cara  tanam,  dan  lebar  alurjarak  tanam. Kedalaman  penempatan  benih  bervariasi  antara  2,5-5  cm,  bergantung  pada  kondisi  tanah.    Pada
tanah yang kering, penempatan benih lebih dalam.   Populasi tanaman umumnya bervariasi antara 20.000-200.000 tanamanha.  Hasil penelitian Subandi  et al.2003 menunjukkan bahwa  populasi
tanaman  optimal  untuk  empat  varietas  yang  diuji  Bisma,  Semar-10,  Lamuru,  dan  Sukmaraga adalah 66.667 tanamanha.
Syarat lain yang perlu diperhatikan agar tanaman dapat berkembang secara optimal adalah jarak tanam.  Penentuan jarak tanam jagung dipengaruhi oleh varietas yang ditanam, pola tanam,
dan kesuburan tanah.  Jarak tanam jagung yang umum digunakan adalah 75 cm x 25 cm, 80 cm x 25 cm, 75 cm x 40 cm, dan 80 cm x 40 cm, dua benihlubang Hendriadi et al. 2007.
Kondisi tanah yang terbaik untuk penanaman benih jagung adalah tanah yang gembur dan subur,  karena  tanaman  jagung  memerlukan  aerasi  dan  pengairan  yang  baik.    Tanah  lempung
berdebu adalah yang paling baik bagi pertumbuhan jagung.  Kemasaman tanah pH yang terbaik untuk jagung adalah sekitar 5.5
– 7.0.  Tanah dengan kemiringan tidak lebih dari 8 masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus terhadap miringnya tanah, dengan maksud untuk
mencegah erosi saat hujan besar Abdina 2008 .
6
Menurut Abdina 2008 kondisi ideal penanaman benih tidak terlepas dari waktu tanam dan pola  tanam.  Pada  umumnya  jagung  di  Indonesia  ditanam  dua  kali  dalam  setahun.  Periode  tanam
pertama  adalah  saat  musim  penghujan  hampir  berakhir  yaitu  pada  bulan  Februari  sampai  April. Periode  tanam  kedua  adalah  saat  permulaan  musim  hujan  yang  jatuh  sekitar  bulan  September
sampai  November.    Keterlambatan  penanaman  jagung  sampai  dengan  bulan  Desember  dapat mengakibatkan  tanaman  menderita  serangan  penyakit  bulai  Downy  mildew  berat.  Proses
penanaman jagung di Indonesia dilakukan pada selang  waktu  maksimum 15 hari per blok tanam guna  penyesuaian  terhadap  usia  tanam  agar  perbedaan  variasi  tanaman  tidak  terlalu  mencolok.
Setiap  proses  penanaman  harus  diterapkan  masa  vakum    selama  minimal  15  hari  agar  hama tanaman dapat dikendalikan, setelah itu baru dilakukan proses penanaman pada blok lain.
2.3 Alat Tanam Benih Biji-bijian