60 menjadi  isi  dari  program  akan  berbicara  tentang  keberagaman,  aktivitas
kehidupan, dan nilai inspiratif masyarakat Sumatera, dengan 4 tema besar,  yakni budaya,  kesehatan,  pendidikan  dan  lingkungan  hidup.  Kemudian  pada  akhir
program  akan  ada  segmen  khusus  diberi  nama  Potret.  Sebuah  segmen  yang berisi liputan yang bersifat lebih ringan dan unik, dapat berupa liputan pariwisata
dan sejarah, serta dikemas berbeda dari liputan-liputan sebelumnya. Target  pemirsa  program  ini  adalah  dewasa  umum,  namun  tidak  menutup
kemungkinan  dapat  menjaring  pemirsa  usia  remaja,  serta  aman  untuk  ditonton seluruh  keluarga.  Program  ini  bertujuan  memberikan  informasi  kepada  pemirsa
tentang  hal-hal  positif  yang  ada  di  sekelilingnya,  aktivitas  positif  keberagaman dan  nilai  inspiratif  masyarakat  disekitar  lingkungannya.  Program  ini  diharapkan
dapat  memberikan  edukasi,  informasi,  dan  hiburan  serta  dapat  menjadi  inspirasi bagi pemirsa.
Program  Bingkai  Sumatera  bedurasi  24  menit.  Merupakan  program mingguan.  Ditayangkan  setiap  hari  Sabtu  pukul  18:30  WIB,  dan  akan  tayang
ulang pada hari Sabtu pukul 23:30 WIB, Minggu pukul 07:00, Senin pada pukul 06.30  WIB,  11:00  WIB,  Kamis  pukul  11:30  WIB,Jumat  pukul  07:30  WIB.
Program Bingkai Sumatera telah tayang sejak tanggal 06 Maret 2010. Program ini disiarkan di wilayah Medan dan Jakarta.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  adalah  key  informan,  mulai  dari  reporter,  kamerawan  yang merangkap editor gambar, editor online,produser dan asisten produser DAAI TV
cabang  Medan,berjumlah  sekitar  4-7  orang.  Semua  informan  adalah  bagian  dari
Universitas Sumatera Utara
61 redaksi yang bertanggung jawab atas program Bingkai Sumatera, mulai dari awal
proyeksi, hingga tayangan tersebut ditayangkan.
3.4 Instrumen  Penelitian
Instrumen  penelitian  dalam  penelitian  ini  adalah  kartu  data  yang  berisi format  table  mengenai  perangkat    framing  Gamson  dan  Modigliani.  Kemudian
dideskripsikan bagaimana media mengkonstruksi berita. Tabel 3.4 : Konstruksi Berita
Identitas No.Data:
Data Frame
Perangkat  Framing Framing Devices
Reasoning Devices Perangkat Penalaran
Metaphors Roots
Catchphrases Appeals to principles
Depiction Consequences
Exemplaar Visual Images
3.5 Lokasi Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  kantor  DAAI  TV,  Wisma  BII  Lt.8  Suite  801, Jalan  Diponegoro  No.  18,  Medan,  Sumatera  Utara.  Penelitian  ini  juga  fleksibel
dengan  kesediaan  waktu  dan  lokasi  tempat  informan  berada,  sehingga  peneliti mengikuti  kehendak  informan  dalam  menentukan  tempat  untuk  melakukan
wawancara.
Universitas Sumatera Utara
62
3.6 Subjek atau Informan Penelitian
Riset  kualitatif  tidak  bertujuan  untuk  membuat  generalisasi  hasil  riset. Hasil riset lebih bersifat  kontekstual dan kausistik, yang berlaku pada waktu dan
tempat  tertentu  sewaktu  penelitian  dilakukan.  Karena  itu,  pada  riset  kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada riset kualitatif disebut subjek penelitian
atau  informan,  yaitu  orang-orang  yang  dipilih  untuk  diwawancarai  atau diobservasi sesuai tujuan riset. Disebut subjek riset bukan objek karena informan
dianggap  aktif  menkonstruksi  realitas,  bukan  sekedar  objek  yang  hanya  mengisi kuesioner Kriyantono, 2006:161.
Subjek  penelitian  adalah  key  informan,  mulai  dari  reporter,  kamerawan yang merangkap editor gambar, editor online,produser dan asisten produser DAAI
TV  cabang  Medan,berjumlah  sekitar  4-7  orang.  Semua  informan  adalah  bagian dari redaksi  yang bertanggung jawab atas program  Bingkai Sumatera, mulai dari
awal proyeksi, hingga tayangan tersebut ditayangkan. Merujuk  pada  hal  tersebut,  maka  peneliti  menggunakan  teknik  sampling
purposive. Teknik ini cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian yang  tidak  melakukan  generalisasi.  Purposive  sampling  merupakan  salah  satu
teknik  pengambilan  sampel  yang  sering  digunakan  dalam  penelitian.  Secara bahasa,  kata  purposive  berarti  sengaja.  Jadi,  secara  sederhananya  purposive
sampling berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi,
sampel  diambil  tidak  secara  acak,  tapi  ditentukan  oleh  peneliti.  Sesuai  dengan namanya,  teknik  ini  disebut  juga  dengan  judgemental  sampling  atau  sampel
pertimbangan  bertujuan.  Dasar  penetuan  sampelnya  adalah  tujuan  penelitian.
Universitas Sumatera Utara
63 Sampel ini digunakan jika dalam upaya memperoleh data tentang fenomena atau
masalah  yang diteliti memerlukan sumber data  yang memilki  kualifikasi  spesifik atau kriteria khusus berdasarkan penilaian tertentu, tingkat signifikansi tertentu.
3.7  Metode Pengumpulan Data