85
5.3.1. Elemen Inti
Pandangan pada tayangan ini mengabstaksikan Rumah Gadang adalah sebuah pertahanan budaya, Rumah Gadang yang dijaga oleh perempuan adalah
pusaka yang telah turut merawat kebudayaan Minang agar tetap hidup hingga kini. Perempuan mempunyai kedudukan yang tinggi dalam pandangan Adat
Minangkabau. Dalam ajaran Adat Minangkabau ditanamkan rasa hormat dan memuliakan perempuan sebagai keagungan di dalam hidup berkaum dan
berkeluarga yang menjadi lambang keturunan di Minangkabau atau disebut juga dengan Matrilinial.
Matrilinial adalah merupakan suatu sistem kekeluargaan yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan Minangkabau, ia merupakan salah satu unsur
identitas dari kebudayaan Minangkabau itu sendiri dan sekaligus menjadi sebuah karakteristik yang membedakannya diantara beberapa kebudayaan lain khusus
yang ada di nusantara. Di Minangkabau keturunan ditarik dari garis ibu. Seorang anak yang dilahirkan, baik laki-laki maupun perempuan akan mempunyai suku
yang sama dengan ibunya. Bukan menurut suku bapak seperti kebanyakan adat di daerah lain di Indonesia bahkan di dunia yang pada umumnya menganut
Patrilinial. Menurut Muhammad Radjab 1969 sistem matrilineal mempunyai ciri-cirinya sebagai berikut;
1. Keturunan dihitung menurut garis ibu.
2. Suku terbentuk menurut garis ibu
3. Tiap orang diharuskan kawin dengan orang luar sukunya
exogami 4.
Pembalasan dendam merupakan satu kewajiban bagi seluruh suku
Universitas Sumatera Utara
86 5.
Kekuasaan di dalam suku, menurut teori, terletak di tangan “ibu”, tetapi jarang sekali dipergunakan, sedangkan
6. Yang sebenarnya berkuasa adalah saudara laki-lakinya
7. Perkawinan bersifat matrilokal, yaitu suami mengunjungi rumah
istrinya 8.
Hak-hak dan pusaka diwariskan oleh mamak kepada kemenakannya dan dari saudara laki-laki ibu kepada anak dari
saudara perempuan. Sistem kekerabatan ini tetap dipertahankan masyarakat Minangkabau
sampai sekarang.Bahkan
selalu disempurnakan
sejalan dengan
usaha menyempurnakan sistem adatnya.Terutama dalam mekanisme penerapannya di
dalam kehidupan sehari-hari.Secara umum pandangan tersebut di atas akan digali untuk melihat gambaran aspek sejarah dan eksistensi warisan kebudayaan
Minangkabau.Hal ini dapat dilihat dalam kutipan :
Matrineal dan Rumah Gadang adalah merupakan suatu aspek utama dalam mendefenisikan identitas masyarakat
minang Adat dan budaya minang menempatkan perempuan
bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan Perempuan digambarkan sebagai limpapeh tiang utama
Rumah gadang dimana tiang-tiang lain bertumpuh pada tiang utama
Adapun Filler tayangan bagian tayangan yang paling menarik yang membawa penonton untuk mengetahui topik yang disajikan pada frame ini
terdapat pada cuplikan pernyataan berikut: Sistem matrilineal membuat kepemilikan Rumah Gadang
sebagai harta pusaka diturunkan kepada perempuan
Universitas Sumatera Utara
87 filler
Sementara itu untuk mengetahui bagian Teaser yaitu tayangan yang paling penting atau menarik dari segmen selanjutnya sehingga diharapkan dapat
“mengikat “ penonton. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut :
Pertahanan rumah gadang ditentukan oleh perempuan yang masih menjaga adat dan tradisinya Teaser
Pemikiran atau ide lain yang ditekankan dalam tayangan ini adalah sistem matrilineal yang dianut oleh masyarakat Minangkabau memiliki peran yang cukup
signifikan pada pemilikan warisan. Dalam lingkup harta pusaka peran kaum perempuan terlihat sangat dominan, karena harta pusaka tinggi diwariskan
menurut garis keturunan ibu. Pemilik asli dari harta pusaka tinggi ini adalah pihak perempuan yang dikepalai oleh seorang perempuan yang dituakan atau disebut
Anduang.Walaupun pihak laki-laki niniak mamak yang merupakan pemimpin kaum dan mempunyai kewenangan mengelola harta pusaka tinggi, namun
Anduanglah yang mempunyai kewenangan komersialisasi, menyimpan dan mendistribusikan hasil pengolahan harta pusaka tinggi ini kepada anggota kaum
lainnya.Jadi, adat Minangkabau telah memberikan secara khusus jaminan keselamatan hidup perempuan dalam kondisi bagaimanapun juga. Jika terjadi hal
yang tidak diinginkan kelak, berupa perceraian atau lain sebagainya, anggota kaum yang perempuan akan terus survive bersama anak-anaknya dengan
mengandalkan harta pusaka tinggi. Sistem Matrilineal yang telah disepakati dan dipatuhi secara turun temurun ini, setidaknya telah banyak memberikan
keuntungan pada kaum perempuan di Minangkabau.
Universitas Sumatera Utara
88 Kekerabatan matrineal memberi posisi kedudukan setara antara
perempuan dan laki-laki dimana perempuan sebagai puncak dan sebagai titik sentral dan membentuk kaum.
Adat dan budaya minang menempatkan perempuan bertindak sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan
5.3.2. Perangkat Pembingkaian