Penelitian Sejenis Terdahulu KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

20 pemerintah, jika masih ingin terbit. Hal ini berbeda pada media yang tumbuh di dalam negara yang demokratis ataupun liberal. Campur tangan pemerintah sangat minim, bahkan tidak ada. Pengaruh yang besar malah datang dari lingkungan bisnispasar. Akan muncul persaingan-persaingan anatar media untuk menjadi yang lebih baik, yang diminati khalayaknya. 4. Ideologi. Ideologi dalam hal ini diartikan sebagai kerangka berfikir atau kerangka referensi tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka menghadapinya. Level ini merupakan hal yang abstrak. Ia berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan realitas. Pada level ideologi akan dapat dilihat kepada yang berkuasa di dalam masyarakat dan bagaimana media menentukannya. Media hanya akan beradaptasi dengan ideologi \yang sudah ada di dalam masyarakat. Hal-hal inilah yang selalu berpengaruh kepada hasil akhir dari bentukan media-media massa. Hal-hal yang dipaparkan oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese serta yang diungkapkan dari studi media di atas yang akan dianalisis teks berparadigma konstruksionis ini.

2.2 Penelitian Sejenis Terdahulu

Peneliti menemukan beberapa penelitian sejenis terdahulu yaitu karya Yelmi Andriani tahun 2011 dengan judul penelitian “Perubahan Sosial dalam Novel Negeri Perempuan” Karya Wisran Hadi diterbitkan oleh Pustaka Firdaus Jakarta tahun 2001. Pada penelitian tersebut terdapat kesamaan objek penelitian dengan yang penelitian peneliti ini, yaitu tentang negeri perempuan yang menunjuk pada wilayah Sumatera Barat dengan paham matrilinealnya. Universitas Sumatera Utara 21 Hasil penelitian terhadap novel Negeri Perempuan ini menggambarkan ideologi feodal terefleksi pada tokoh perempuan pewaris kerajaan yang selalu berpandangan masalah warisan dan tata cara penganngkatan penghulu sesuai dengan aturan adat yang berlaku, sedangkan ideologi neofeodal yang didukung oleh tokoh perempuan istri pejabat dan saudara konglomerat yang berpandangan bahwab tata cara warisan dan tata cara pengangkatan penghulu bukanlah sesuatu yang sacral tetapi amat fleksibel dan dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi kekinian. Ideologi politik yang terefleksi dalam novel ini mempunyai dua corak yaitu ideologi politik yang berpotensi positif dan yang berpotensi negatif. Ideologi positif terlihat dari aktifitas keluarga pewaris kerajaan sedangkan ideologi yang berpretensi negatif terefleksi dari aktivitas keluarga di luar pewaris kerajaan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan sosial yang terdapat dalam novel Negeri Perempuan. Perubahan sosial yang digambarkan dalam novel ini berkaitan erat dengan persoalan adat dan budaya Minangkabau yang mengalami perubahan karena perubahan zaman dan masuknya budaya asing. Ia melakukan penelitian novel Negeri Perempuan dari tinjauan sosiologi sastra, khususnya sosiologi karya. Tujuannya untuk mengungkapkan bentuk-bentuk perubahan dan faktor-faktor penyebab perubahan sosial masyarakat Minangkabau yang terjadi dalam karya sastra dengan menjabarkan teks-teks yang terdapat dalam novel. Bardasarkan analisis ditemukan, bentuk-bentuk perubahan sosial masyarakat Minangkabau yang terdapat dalam novel Negeri Perempuan meliputi: 1 perubahan pola prilaku, 2 perubahan tentang gelar penghulu, 3 perubahan Universitas Sumatera Utara 22 terhadap konsep Rumah Gadang. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial yang terjadi dalam novel Negeri Perempuan adalah: 1 dijadikannya Nagariko sebagai objek pariwisata, 2 lemahnya tingkat ekonomi, rendahnya pendidikan dan dasar agama yang goyah, 3 pengaruh kebudayaan lain, 4 tidak dilaksanakannya fungsi sosial, 5 status sosial seseorang. Penelitiannya itu berbeda dengan yang peneliti lakukan yang fokus pada analisis pembingkaian media pada program Bingkai Sumatera espisode Ranah Minang Negeri Perempuan. 2.3 Uraian Teoritis 2.3.1 Komunikasi Massa