Limbah Cair RPH dan Peternakan
sentrifugasi telah digunakan untuk pemisahan mikroalga. Teknik-teknik ini dapat dikombinasikan, tergantung pada ukuran mikroalga dan kualitas produk yang
diinginkan, untuk menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi Rahman 2010. Efisiensi pemisahan mikroalga adalah faktor yang sangat penting untuk
produksi massal mikroalga. Teknik-teknik utama saat ini diterapkan dalam pemisahan mikroalga yaitu sentrifugasi, flokulasi, filtrasi, sedimentasi, flotasi, dan
teknik elektroforesis Uduman et al. 2010; Chen et al. 2011. Pemilihan teknik pemisahan tergantung pada sifat-sifat mikroalga, seperti densitas, ukuran, nilai
produk yang diinginkan Brennan Owende 2010; Chen et al. 2011. Proses pemisahan mikroalga secara umum dapat dibagi menjadi dua tahap:
1. Pemisahan massal; tujuan dari tahapan ini adalah untuk memisahkan biomassa mikroalga dari suspensi massal, melalui metode ini, materi padatan total bisa
mencapai 2-7, teknik yang digunakan adalah flokulasi, flotasi, atau sedimentasi gravitasi Brennan Owende 2010; Chen et al. 2011.
2. Pembentukan konsentrat lumpur dengan filtrasi dan sentrifugasi. Langkah ini membutuhkan energi lebih besar daripada pemisahan massal Brennan
Owende 2010; Chen et al. 2011. Kebanyakan mikroalga dapat dipisahkan menggunakan sentrifugasi.
Sentrifugasi pada skala laboratorium dilakukan pada kolam limbah dengan debit limbah 500-1000 dan memberikan hasil sekitar 80-90 mikroalga selama 2-5
menit. Grima et al. 2003 menyimpulkan bahwa sentrifugasi adalah metode yang banyak dipilih untuk pemisahan mikroalga dalam jumlah besar. Efisiensi dari
metode ini bergantung pada jenis mikroalga yang digunakan, pengaturan kedalaman, dan waktu tinggal dari cell slurry. Metode ini memiliki kebutuhan
energi yang paling besar dibandingkan dengan metode yang lainnya Rahman 2010.
Filtrasi dapat dilakukan di dalam tekanan atau vakum jika ukuran mikroalga tidak mendekati ukuran bakteri. Filter mikro biasanya berukuran 25-
20 μm dapat digunakan untuk spesies spirulina, apabila flokulasi dilakukan sebelum filtrasi,
maka efisiensi filtrasi yang dihasilkan akan meningkat Rahman 2010. Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam
limbah cair dengan gaya gravitasi, pada umumnya sedimentasi dilakukan setelah
proses koagulasi dan flokulasi. Proses koagulasi ini bertujuan untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat mengendap dalam waktu
yang lebih singkat Rahayu 2009. Kecepatan pengendapan partikel dipengaruhi oleh ukuran partikel, densitas dan viskositas cairan. Apabila sebuah benda jatuh di
permukaan air dan kemudian tenggelam, maka benda tersebut tidak hanya mendapatkan gaya apung melainkan juga mendapatkan gaya yang berlawanan
dengan gerak benda karena cairan tersebut memiliki kekentalan. Kecepatan benda yang jatuh tersebut akan terus bertambah dan memberikan gaya Stokes yang
semakin membesar dan percepatan semakin berkurang. Suatu saat benda akan mempunyai percepatan sama dengan nol dan kecepatan konstan yang disebut
keecepatan sedimentasi. Hubungan antara variabel massa jenis fliuda ρ
F
, massa jenis benda
ρ
B
, jari-jari benda r dan kecepatan sedimentasi v
T
adalah: