Proses Koagulasi Elektrik Pemilihan Nilai Batasan Optimasi
media kultur RPH dengan menggunakan koagulan ferro sulfat adalah 99 yang didapatkan dengan penambahan ferro sulfat sebanyak 65 mgL pada pH 6.5,
sedangkan pada media kultur peternakan nilai optimal untuk efisiensi TSS adalah 81 dengan penambahan ferro sulfat sebanyak 120 mgL pada pH 6.75.
Data lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3C dan 3D. Penggunaan koagulan ferro sulfat pada perlakuan ini terutama untuk media
kultur peternakan tidak sebesar penggunaan koagulan PAC yaitu hanya kurang lebih setengahnya, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan ferro sulfat untuk
melakukan agregasi pada media kultur peternakan lebih kuat dibandingkan menggunakan PAC. Media kultur sesudah diberi perlakuan dapat dilihat pada
Gambar 9 dan Gambar 10.
Gambar 9 a Media kultur RPH setelah diberi perlakuan pendahuluan dengan koagulan PAC dan b media kultur peternakan setelah diberi
perlakuan pendahuluan dengan koagulan PAC.
Gambar 10 a Media kultur RPH setelah diberi perlakuan pendahuluan dengan koagulan ferro sulfat dan b media kultur peternakan setelah
diberi perlakuan pendahuluan dengan koagulan ferro sulfat.
Pada penerapan perlakuan pendahuluan dengan teknik koagulasi elektrik untuk media kultur RPH efisiensi tertinggi 79 diperoleh pada input energi
listrik 15 volt selama 40 menit, sedangkan untuk media kultur peternakan efisiensi tertinggi 67 diperoleh pada input energi listrik 7.98 volt selama 40
menit. Dilihat dari pengaruh waktu maka terdapat persamaan yaitu efisiensi tertinggi diperoleh selama 40 menit, namun jika dilihat dari pengaruh tegangan
yang diberikan maka cukup memberikan hasil yang berbeda dimana pada media kultur peternakan hanya memerlukan tegangan yang rendah untuk menghasilkan
efisiensi pemisahan dilihat dari parameter TSS yang tinggi sedangkan pada media kultur RPH memerlukan tegangan 2 kali lebih besar. Hasil pengamatan
ini menunjukkan bahwa untuk memisahkan mikroalga tidak harus menggunakan tegangan yang cukup tinggi. Hasil optimasi menunjukkan nilai yang berbeda yaitu
pada media kultur RPH adalah 79 dengan input energi listrik 15 volt selama 40 menit, sedangkan efisiensi optimal untuk limbah cair peternakan adalah 49 pada
input energi listrik dan waktu yang sama yaitu 15 volt selama 40 menit. Nilai efisiensi yang diperoleh tidak sebesar nilai efisiensi dari hasil eksperimen namun
faktor yang digunakan untuk mendapatkan efisiensi TSS yang optimal adalah sesuai dengan yang diperkirakan pada penelitian pendahuluan yaitu 15 volt
dengan waktu selama 40 menit, dimana kedua faktor ini selanjutnya ditetapkan sebagai titik central untuk melakukan penelitian utama. Data lebih lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 3E dan 3F. Media kultur sesudah diberi perlakuan koagulasi elektrik dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12.
Gambar 11 Mikroalga pada media kultur RPH dengan perlakuan pendahuluan koagulasi elektrik, a mikroalga yang mengapung, b mikroalga
yang mengendap dan c mikroalga yang menempel pada elektroda.
Gambar 12 Mikroalga pada media kultur peternakan dengan perlakuan pendahuluan koagulasi elektrik, a mikroalga yang mengapung,
b mikroalga yang mengendap dan c mikroalga yang menempel pada elektroda.