seperti mengetahui, berpikir dan memahami, dipertimbangkan sangat penting.
Dalam teori reinforcement, tidak ada perbedaan antara sadar dan tidak. Biasanya aktifitas mental dipertimbangkan
menjadi bentuk lain dari perilaku dan tidak dihubungkan dengan kasus kekuasaan apapun. Aktifitas mental seperti berpikir dan
berperasaan dapat saja diikuti dengan perilaku yang terbuka, tetapi bukan berarti bahwa berpikir dan berperasaan dapat
menyebabkan terjadinya perilaku terbuka. Pendekatan psikoanalitis hampir sebagian besar aktifitas
mental adalah tidak sadar. Aktifitas tidak sadar dari Id dan Superego secara luas menentukan perilaku.
6. Data. Dalam pendekatan kognitif, data atas sikap, nilai, pengertian
dan pengharapan pada dasarnya dikumpulkan lewat survey dan kuestioner.
Pendekatan reinforcement mengukur stimuli lingkungan dan respon materi atau fisik yang dapat diamati, lewat observasi
langsung atau dengan pertolongan sarana teknologi. Pendekatan psikoanalitis menggunakan data ekspresi dari
keinginan, harapan, dan bukti penekanan dan bloking dari keinginan tersebut lewat analisa mimpi, asosiasi bebas, teknik
proyektif, dan hipnotis.
E. PERSEPSI DAN KOMUNIKASI
Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan
eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah Perilaku Organisasi
24
energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika
persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan
dan mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya
atau kelompok identitas. Komunikasi adalah penyampaian suatu informasi dari
seseorang kepada orang lain dan memberikan suatu pemahaman terhadap si penerima informasi tersebut. Komunikasi memiliki
fungsi utama, yakni sebagai fungsi kendaali, motivasi, pernyataan emosi, dan informasi.
Perilaku Organisasi 25
PENUTUP
Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda – beda. Di dalam organisasi setiap orang mempunyai tujuan yang sama.
Seluruh pekerjaan di dalam organisasi dilakukan para anggota yang akan menentukan keberhasilannya. Jika seorang ikut dalam
organisasi, dia akan memperoleh suatu tujuan yang membuat ia dapat kepuasan dalam melakukan pekerjaannya. Organisasi sangat
berpengaruh terhadap individu, karena setiap individu mempunyai kebutuhan - kebutuhan tertentu dalam dirinya demi
mempertahankan kelangsungan hidupnya di masa depan. Karena kebutuhan, setiap individual berorganisasi. Misalnya, dalam
perusahaan setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, karena mereka mempunyai kebutuhan yang berbeda pula.
Kebutuhan – kebutuhan tersebut yang membuat mereka termotivasi untuk melakukan pekerjaan tersebut lebih baik, baik
dari dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam diri individu, terdapat perilaku – perilaku yang betentangan yang disebut
dengan konflik. Jika seseorang mempunyai konflik atau masalah, mungkin mereka mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan
yang tepat. Disinilah peran seorang pemimpin dalam organisasi dibutuhkan. Setiap individu mempunyai masalah yang berbeda –
beda dalam pekerjaannya dan karakter sifat yang berbeda – beda. Ada yang menanggapi masalah tersebut dengan akal sehatnya dan
Perilaku Organisasi 26
ada pula yang dengan sifat emosionalnya. Jadi seorang pemimpin harus bisa berkomunikasi dengan baik terhadap bawahannya,
perbedaan karakter setiap individu dalam menghadapi masalah harus melalui pendekatan – pendektan yang berbeda pula. Di
butuhkan kemampuan dan kecerdikan seorang pemimpin, agar bawahannya tersebut dapat bekerja dengan baik kembali.
SUMBER REFERENSI :
http:agungpia.multiply.comjournalitem23Dasar- dasar_Perilaku_Individu
http:blogs.unpad.ac.idnadiasabrina http:rikiseptiawan.blogspot.com
http:irasetiawati.wordpress.com20090430kepribadian-individu- dan-perilakunya-dalam-organisasi
Perilaku Organisasi 27
BAB V Multiple Intellegent, Social Intellegent, ESQ