Usaha
Ganjaran terhadap suatu usaha yang dilakukan individu dalam suatu
organisasi tertentu merupakan contoh klasik cara pemberian penghargaan atau reward.
Keterampilan yang dimiliki
Tingkat keterampilan yang dimiliki individu merupakan faktor penentu besaran kompensasi yang akan diterimanya. Ini
menjadi nilai tambah terhadap ganjaran yang akan diterima individu tersebut apabila memiliki keahlian khusus yang
mendukung pada pekerjaannya di organisasi tempat dia bekerja.
Kerumitan pekerjaan Pekerjaan yang lebih rumit dan memerlukan konsentrasi lebih
untuk menyelesaikannya biasanya mendapatkan ganjaran lebih tinggi daripada pekerjaan yang mudah dilakukan. Hal ini
dimaksud agar setiap individu merasa tertarik dan tertantang untuk dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tingkatan
kesulitan yang lebih dengan harapan mendapat ganjaran yang lebih tinggi pula dari organisasinya.
C. TUJUAN GANJARAN
Ganjaran yang diberikan pada tiap individu mempunyai alasan dan tujuan khusus. Tujuan diberikannya ganjaran adalah:
a. Memperoleh karyawan yang memenuhi persyaratan b. Mempertahankan karyawan yang ada
Perilaku Organisasi 64
c. Menjamin keadilan d. Menghargai perilaku yang diinginkan
e. Mengendalikan biaya-biaya f. Memenuhi peraturan-peraturan legal
D. GANJARAN DENGAN KINERJA
Individu mempersepsikan suatu hubungan yang kuat antara kinerja dan ganjaran yang mereka terima jika motivasi harus
dimaksimalkan. Dasar teori yang digunakan adalah Robbins 1998:149, menyatakan bahwa dari banyak literatur
mengindikasikan faktor-faktor penting kepuasan kerja yaitu pekerjaan yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas,
kondisi kerja yang mendukung, dan rekan kerja yang mendukung. Sedangkan kinerja karyawan dikutip dari Bernardin dan Russel,
1993:353. Maka, hubungan antara ganjaran dengan kinerja adalah sebagai berikut:
Dengan adanya manfaat ganjaran maka akan timbul
hubungan timbal balik antara perusahaan dan karyawan.
Perusahaan mengharapkan agar ganjaran yang
diberikan memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawan. Jadi, nilai prestasi kerja
karyawan harus lebih besar dari nilai ganjaran yang dibayar
perusahaan, supaya
perusahaan mendapatkan laba dan kontinuitas perusahaan
terjamin.
Karyawaan mengharapkan agar pekerjaan yang dikerjakannya memperoleh imbalan ganjaran yang
lebih dan setara dengan apa yang telah dikerjakan Perilaku Organisasi
65
untuk perusahaan. Sehingga, karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
E. PENGERTIAN KEPUASAAN KERJA
Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the
way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau
pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong
dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan
dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan
pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi
. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya
antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-
kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan
Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka
yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan.
Perilaku Organisasi 66
F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA