D. PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN PENGEMBANGAN LATIHAN
Walaupun masih menjadi suatu kemunculan profesi, sebagian besar profesional PO memiliki pelatihan khusus
didalam PO, terbentang dari kursus- kursus jangka pendek dan workshop- workshop, serta pendidikan master dan doktor. Tidak
ada jalur karir tunggal, namun demikian konsultan internal sering digunakan sebagai batu loncatan untuk menjadi
konsultan eksternal. Pelatihan ini sebaiknya secara ekplisit dapat mengadopsi
harapan-harapan dari seluruh pegawai menyangkut :
Kewajiban- kewajiban mengkomunikasikan masalah- masalah tertentu yang dijumpai.
Membuat Daftar jenis- jenis masalah, termasuk
kecurangan yang terjadi atau yang dicurigai untuk dikomunikasikan secara jelas dan spesifik; dan
Informasi bagaimana mengkomunikasikan masalah2
tersebut. Dan juga sebaiknya ada kepastian dari Manajemen Senior mengenai harapan-harapan pegawai
dan tanggung jawab2 komunikasi tersebut. Pelatihan semacam itu sebaiknya meliputi suatu elemen “Sadar
akan adanya Kecurangan “ fraud awareness” yang positif
tapi tidak ditekankan pada bahwa kecurangan dapat menjadi mahal bagi entitas dan para pegawainya.
E. PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN PENELITIAN OPERASI
Issue-issue yang berkaitan dengan etika di dalam pengembangan organisasi melibatkan bagaimana para praktisi
melaksanakan peran bantuan mereka dengan klien. Para Perilaku Organisasi
99
praktisi ini merupakan bagian dari objekorang-orang yang terlibat dalam penelitian operasi. Pengembangan organisasi
senantiasa menunjukkan perhatiannya terhadap pelaksanaan yang berkaitan dengan etika para praktisi, dan pada akhir-akhir
ini sebuah kode yang berkaitan dengan etika untuk praktek pengembangan organisasi telah dikembangkan oleh berbagai
macam asosiasi profesional di dalam pengembangan organisasi. Issu-issu yang berkaitan dengan etika di dalam
pengembangan organisasi cenderung untuk muncul di sekitar issu-issu berikut ini, seperti : pemilihan intervensi,
menggunakan informasi, menahan servis, ketergantungan klien, pemilihan partisipasi, dan memanipulasi klien.
F. KREATIVITAS DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pada kreasi yang dimaksudkan disini adalah pengetahuan baru yang diciptakan melalui sejumlah proses yang berbeda
tingkatan dari inovasi terhadap penelitian yang telita dan eloborasi. Hal tersebut dapat juga melalui kemampuan untuk
melihat hubungan-hubungan yang baru dan kombinasi dari unsur- unsur pengetahuan yang diketahui melalui kompleksitas
induksi yang beralasan.
Kreativitas individu
Pada kreativitas individu membutuhkan kekuatan mental sebagai unsur yang sangat menentukan dalam membangkitkan
semangat. Dengan semangat dapat tumbuh dan berkembang akan ditentukan oleh kebiasaan dalam mengaktualisasikan
berpikir ke arah yang positif.
Perilaku Organisasi 100
Kreativitas kelompok
Pada kreativitas kelompok sudah tentu akan menjadi lebih baik dari cetusan wawasan dan imajinasi sbagai individu karena
kita akan mendapatkan sumber pemikiran yang diciptakan oleh kekuatan pikiran dari kelompok.
Dalam praktek kerja kelompok harus kita bdakan dengan kerja tim karena kerja kelompok adalah kumpulan beberapa
individu yang berkumpul berdasarkan persamaan ciri- ciri atau kepentingan yang didorong kemampuan individu yang dapat
bekerjasama untuk mendorong mental individu, melahirkan ide gagasan lebih banyak serta individu lebih dekat dalam
berkomunikasi. Sedangkan kerja tim adalah jenis khas kelompok kerja tim yang harus diorganisasikan dan dikelola
secara berbeda denjis kelompok kerja lainnya.
Inovasi organisasi
Pada inovasi organisasi yang sukses haruslah didukung dan digerakkan oleh kepemimpinan puncak, yang memiliki tujuan
tertentu dan dihasilkan dari analisa, sistem dan kerja keras tim kerja kelompok sebagai satu proses dua langkah artinya
pertama inovasi itu sendiri, kedua suatu usaha yang berisiko tinggi untuk mengubah penemuan menjadi suatu produk atau
proses yang berpotensi komersil. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus mengikuti prinsip
keharusan bahwa: 1 harus memiliki tujuan dalam memaksimumkan peluang;
2 inovator yang terlibat memiliki kemampuan; 3 kerja yang jelas, sederhana, dan terfokuskan agar semua
alokasi sumber dana digerakkan menjadi efesien dan efektif; 4 inovasi kelompok menjadi inovasi organisasi;
Perilaku Organisasi 101
5 adanya kesinambungan aktivitas berdasarkan orientasi kepemimpinannya bukan semata-mata laba.
Pengambilan keputusan
Pada proses pengambilan keputusan kita memanfaatkan proses berpikir kedalam dua lingkungan yang disebut
lingkungan alam sadar kesadaran otak atas kanan; kecerdasan otak atas kiri dan alam bawah sadar atau otak
bawah sadar yang berpusat di hati. Dengan otak bawah sadar yang kita sebut dengan akal
menjadi hasil kerja hati dengan penghayatan yang juga kita sebut dengan intuisi sehingga dalam proses berpikir dimana
dengan akal itu akan menunjukkan dimana letak bahaya, bagaimana ia dapat dihindarkan, selanjutnya menunjukkan
jalan dan cara-cara mencapai tujuan.
G. STRATEGI- STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI