kuantitas. Misalnya, seorang tenaga telemarketing, diminta untuk melakukan panggilan lebih banyak lagi.
Job Enrichment hampir sama dengan job enlargement.
Hanya bedanya, jika job enlargement menambah dalam kuantitas, maka job enrichment menambah pekerjaan
dalam hal kualitas, atau kompleksitasnya. Misalnya, seorang teknisi yang biasanya menangani mesin, kemudian
ditugaskan untuk menangani mesin baru yang lebih
kompleks.
Dengan demikian, “Job Enrichment” dan “Job Enlargement” merupakan teknik untuk mengembalikan energi karyawan
yang surut oleh kebosanan sehingga dengan adanya “Job Enrichment” dan “Job Enlargement” ini diharapkan
karyawan bisa bekerja lebih optimal dan akan mencapai kualitas kehidupan kerja yang baik.
C. KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DAN KINERJA
Kualitas kehidupan kerja dalam organisasi sangat bergantung pada kinerja para anggotanya. Apabila kinerja yang
diciptakan oleh anggota organisasi adalah kinerja yang baik dan memuaskan, maka kualitas kerja yang diciptakan organisasi akan
baik dan memuaskan pula, begitupun sebaliknya. Menurut Bernardin dan Russel 1993 : 379 “ A way of measuring the
contribution of individuals to their organization “. Penilaian kinerja adalah cara mengukur konstribusi individu
karyawan kepada organisasi tempat mereka bekerja. Melalui penilaian inilah dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang
Perilaku Organisasi 91
bagaimana kinerja karyawan. Apabila terdapat penyimpangan didalam kinerja karyawan dalam artian tidak tercapainya efektifitas
penyelesaian tugaspekerjaannya, maka perlu diadakannya perbaikan. Dengan adanya perbaikan ini akan dapat menciptakan
kinerja yang baik dan secara otomatis akan menciptakan kualitas kehidupan kerja yang baik pula didalam organisasi.
Kualitas kehidupan kerja dan kinerja merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Kualitas kehidupan kerja dapat
terwujud apabila kinerja yang dihasilkan karyawanpekerja dalam organisasiperusahaan mencapai pada tahap efektivitas. Dengan
demikian, kualitas kehidupam kerja dapat didefinisikan sebagai hasil maksimal yang dicapai organisasi didalam menyelesaikan
berbagai tugaspekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dimana hasil maksimal tersebut dapat dirasakan puas oleh pihak-pihak
intern maupun ekstern organisasi. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku dan tingkah laku
individu dalam upaya peningkatan kinerja yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kelangsungan hidup organisasi, maka
didalam kajian ilmu perilaku organisasi diperlukan pemahaman kajian tentang kualitas kehidupan kerja dan kinerja sehingga
efektivitas tujuan organisasi dapat tercapai secara maksimal.
D. PENGERTIAN MORAL KERJA