Pengungkapan Informasi Geografis dalam Perusahaan

25 IFRS 8 yang hanya melaporkan segmen operasi atau dengan melaporkan segmen industri dan segmen geografis seperti pada aturan PSAK 5.

5. Pengungkapan Informasi Geografis dalam Perusahaan

Nichols et al ., 2013 dalam hasil risetnya mengemukakan bahwa pengguna laporan keuangan memandang pengungkapan informasi geografis diperlukan untuk menilai kondisi ekonomi dan politik perusahaan. Oleh karena resiko region-to- region ini, pengungkapan informasi geografis membuat pengguna laporan keuangan untuk meramalkan pertumbuhan perusahaan dan laba masa depan yang lebih akurat. Beberapa penelitian yang meneliti SFAS 14 menemukan bahwa para manajer menggunakan fleksibilitas standar untuk mengidentifikasi segmen geografis dan oleh karena itu kegunaan segmen geografis dipertanyakan Arnold et al ., 1980; Bavishi dan Wyman, 1980; Gray dan Radebaugh, 1984. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa ada kurangnya konsistensi antara perusahaan atau struktur pelaporan internal yang teridentifikasi dalam laporan keuangan dan segmen geografis yang diungkapkan dalam catatan kaki Emmanuel dan Gray, 1977. Menanggapi kritikan tersebut, FASB 1997 menyatakan bahwa pengungkapan area geografis justru lebih mudah diinterpretasikan dan menyediakan informasi yang lebih berguna dalam menilai resiko karena tingkat pertumbuhan dan kondisi ekonomi berbeda disetiap negara. Belum banyak penelitian yang mempertimbangkan kualitas pengungkapan segmen IFRS 8. Kebanyakan penelitian melakukan penelitian terhadap kualitas informasi terhadap pengungkapan lini bisnis SFAS 131. 26 Maines et al ., 1997 melakukan uji eksperimen untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh dalam penilaian dan keputusan analis terhadap pelaporan segmen dalam SFAS 131 dimana materi kasusnya adalah operasi-operasi yang berbeda digabung dalam satu segmen untuk pelaporan eksternal. Hasilnya menunjukkan bahwa analis menilai pelaporan segmen lebih reliabel ketika segmen internal dan eksternal kongruen dan melaporkan produk yang sama dibandingkan produk yang berbeda yang digabung dalam satu segmen. Ketika pelaporan segmen internal dan eksternal kongruen, kepercayaan diri analis tidak terpengaruh oleh kesamaan produk-produk yang dipisah. Sebaliknya, ketika segmen internal dan eksternal tidak kongruen, analis lebih merasa percaya diri terhadap penilaian mereka ketika produk-produk yang sama dipisah dalam sebuah segmen tersendiri dibandingkan ketika produk-produk yang tidak sama dipisah. Peneliti menyimpukan bahwa pendekatan manajemen dalam SFAS 131 dan IAS 14 sebaiknya meningkatkan pelaporan keuangan dengan meningkatkan pandangan analis terhadap reliabilitas data segmen.

6. Konsep

Dokumen yang terkait

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IND

0 2 12

PSAK 5 Segmen Operasi IFRS 8 14042015

0 0 34

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP ... - E-JOURNAL UNP 1063 2310 1 SM

0 0 17

Interpretasi Investor Non-Profesional atas Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) 8 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 5 dalam Perspektif Framing Information | Suryandari | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2290 6400 1 P

0 0 13

View of PENGARUH PENERAPAN IFRS DAN PSAK TERHADAP LABA DI BANK BJB CABANG HASYIM ASHARI

0 1 19

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 12