MODEL PENELITIAN DESAIN PENELITIAN

37 profesional atau analis. Semakin sederhana sebuah informasi, maka semakin banyak yang bisa dipahami oleh investor. Investor non profesional memproses informasi secara berbeda dengan investor profesional, mereka membaca laporan keuangan dalam urutan penyajian laporan tersebut, sehingga mereka memeroleh informasi yang tidak terstruktur karena mereka belum memiliki model valuasi sendiri Bouwman, 1982: Maines dan McDaniel, 2000; dalam Fortin dan Berthelot, 2009 . Berbeda dengan Behn et al., dan Wulandari 2011 yang menyatakan bahwa informasi segmen per negara sangat informatif dan berguna karena lebih mudah diinterpretasikan. Susanto 2008 dalam Wardani dan Sukirno 2014 menyatakan bahwa pembingkaian informasi berpengaruh terhadap sifat keputusan yang diambil. Arifin 2004 juga menyatakan ketika informasi keputusan tidak dapat disederhanakan atau ketika informasi disajikan dalam gainloss domain negative framing pengaruh framing tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan dan penilaian partisipan. Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H 2 : Pelaporan segmen operasi dengan IFRS 8 yang dinyatakan dalam negative frame berpengaruh negatif terhadap interpretasi investor non profesional dibandingkan dengan pelaporan segmen operasi PSAK 5

D. MODEL PENELITIAN

38 Berdasarkan uraian landasan teori dan penelitian terdahulu, maka model penelitian ini adalah mengenai analisis pengaruh penerapan IFRS 8 dan framing effect terhadap interpretasi investor non profesional. Gambar 2.1 menampilkan model penelitian terkait dengan pengembangan hipotesis. Berikut model penelitian yang dibuat untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini: Gambar 2.1 Skema Model Penelitian H 1 + Pelaporan segmen operasi dengan IFRS 8 yang dinyatakan dalam positive frame dibandingkan dengan pelaporan segmen operasi dengan PSAK 5 Interpretasi investor non profesional Pelaporan segmen operasi dengan IFRS 8 yang dinyatakan dalam negative frame dibandingkan dengan pelaporan segmen operasi dengan PSAK 5 39 BAB III METODE PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dalam pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang diajukan. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain faktorial 2x2 between subject . Eksperimen ini memanipulasi suatu kasus dengan framing negatif dan framing positif pada pelaporan hanya segmen operasi dan pelaporan dengan segmen geografis dan segmen industri. Tabel 3.1 menyajikan desain eksperimen sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Eksperimen 2x2 Between Subject Format Pelaporan Segmen Operasi F raming Effect Positif Negatif IFRS 8 A B Non IFRS 8 PSAK 5 C D Berikut adalah tugas yang harus diselesaikan oleh partisipan berdasarkan treatment yang diberikan, masing-masing treatment tersebut adalah sebagai berikut: 1 Partisipan yang mendapatkan kasus A diberi treatment kasus dengan IFRS 8 dalam framing positif dan diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif keputusan, yaitu “alternatif A” atau “alternatif B”; 2 Partisipan yang mendapatkan kasus B diberi treatment kasus dengan IFRS 8 dalam framing negatif dan diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif keputusan, yaitu “alternatif A” atau “alternatif B”; 3 Partisipan yang 40 mendapatkan kasus C diberi treatment kasus dengan PSAK 5 dalam framing positif dan diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif keputusan yaitu “alternatif A” atau “alternatif B”; dan 4 Partisipan yang mendapatkan kasus D diberi treatment kasus dengan PSAK 5 dalam framing negatif dan diminta untuk memilih salah satu dari dua alternatif keputusan, yaitu “alternatif A” atau “alternatif B”. Penelitian ini dilakukan secara random terhadap treatment yang diberikan untuk mengurangi pengaruh yang dapat mengganggu validitas hasil penelitian. Penelitian secara random randomisasi dilakukan dengan cara setiap partisipan mendapatkan satu perlakuan dan kasus yang berbeda dari peluang kombinasi variabel dengan IFRS 8 dalam framing dan dengan PSAK 5 dalam framing yang diberikan sebanyak empat versi kasus. Setiap versi kasus didistribusikan dalam jumlah yang sama dan diharapkan dapat menghasilkan jumlah partisipan yang sama untuk setiap kombinasi perlakuan yang hampir sama.

B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IND

0 2 12

PSAK 5 Segmen Operasi IFRS 8 14042015

0 0 34

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP ... - E-JOURNAL UNP 1063 2310 1 SM

0 0 17

Interpretasi Investor Non-Profesional atas Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) 8 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 5 dalam Perspektif Framing Information | Suryandari | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2290 6400 1 P

0 0 13

View of PENGARUH PENERAPAN IFRS DAN PSAK TERHADAP LABA DI BANK BJB CABANG HASYIM ASHARI

0 1 19

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 12