Uji Statistik Deskriptif UJI KUALITAS INSTRUMEN DAN DATA

60 serta peneliti menambahkan tingkat penilaian terhadap alternatif yang dipilih oleh partisipan. Oleh karena itu, penggunaan teknik face validity perlu untuk menguji validitas instrumen kasus. 2. Uji Homogenitas Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas menggunakan test of homogenity of variances . Tes digunakan untuk menguji apakah asumsi ANOVA berlaku atau tidak, yaitu apakah sampel penelitian memiliki kesamaan variansi dan untuk mengetahui apakah setiap kelompok group berasal dari populasi yang sama dengan variansi yang juga sama. Kriteria uji homogenitas adalah jika nilai sig ≥ 0,05 maka variansi dari dua atau lebih kelompok data adalah sama homogen. Peneliti melakukan uji homogenitas menggunakan levene’s test of homogenity of variances . Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Sum Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa nilai F sebesar 0,963 dan nilai sig 0,414 ≥ 0,05 artinya keempat variansi kelompok pada penelitian eksperimen ini adalah sama.

3. Uji Statistik Deskriptif

Menurut Riduwan dan Sunarto 2013 analisis statistik deskriptif adalah analisis yang menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun berkelompok. Tujuan analisis statistik deskriptif adalah untuk menggambarkan data F df1 df2 Sig. Keterangan 0,963 3 92 0,414 Variansi sama 61 yang aktual dan akurat secara sistematis yang berisi fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diteliti. Pengukuran yang paling umum digunakan adalah mean , minimum , maximum , range , dan standar deviasi. Ada dua kategori statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik deskriptif data demografi partisipan dan statistik deskriptif variabel. a. Statistik Deskriptif Umur Partisipan Tabel 4.6 Umur Partisipan pada Setiap Kasus Keterangan N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kasus A 24 2,00 19,00 21,00 20,1667 0,63702 Kasus B 25 2,00 19,00 21,00 20,0800 0,40000 Kasus C 25 3,00 19,00 22,00 20,2800 0,67823 Kasus D 22 2,00 19,00 21,00 20,0455 0,72225 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa rata-rata mean umur partisipan dari empat kasus yang diberikan dalam pelaksanaan eksperimen adalah 20,05 sampai 20,28. Nilai maksimum umur partisipan untuk kasus A, B, dan D adalah yaitu 21 tahun sedangkan untuk kasus C adalah 22 tahun dan merupakan umur yang paling tua. Nilai minimum umur partisipan untuk keempat kasus adalah sama yaitu 19 tahun dan merupakan umur yang paling muda. Selisih range antara nilai minimum dan maksimum untuk kasus A, B, dan D adalah 2,00 sedangkan selisih untuk kasus C adalah 3,00. Standar deviasi umur partisipan dari empat kasus yang diberikan berkisar 0,400 sampai 0,723. Tabel 4.7 Umur Partisipan Secara Umum Interval Umur Frekuensi Percent Cumulative Percent 19 11 11,46 11,46 20 61 63,54 75,00 21 23 23,96 98,96 62 22 1 1,04 100,00 Total 96 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.7 menjelaskan frekuensi umur subjek penelitian secara umum. Dalam penelitian ini jumlah terbesar yaitu partisipan yang berumur 20 tahun sebanyak 61 partisipan dari total 96 partisipan, sedangkan jumlah terkecil yaitu partisipan berumur 22 tahun sebanyak 1 partisipan. b. Statistik Deskriptif Jenis Kelamin Tabel 4.8 Jenis Kelamin Partisipan Keterangan Kasus A Kasus B Kasus C Kasus D Total Percent Laki – laki 7 8 7 4 26 27,08 Perempuan 17 17 18 18 70 72,92 Total 24 25 25 22 96 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa eksperimen ini diikuti oleh partisipan laki-laki dan perempuan. Partisipan berjenis kelamin laki-laki pada kasus A sebanyak 7 partisipan, pada kasus B sebanyak 8 partisipan, pada kasus C sebanyak 7 partisipan, dan pada kasus D sebanyak 4 partisipan sedangkan partisipan berjenis kelamin perempuan pada kasus A dan B sebanyak 17 partisipan, pada kasus C dan D sebanyak 17 partisipan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa jumlah partisipan berjenis kelamin perempuan lebih banyak yakni 70 partisipan dibandingkan dengan partisipan berjenis kelamin laki-laki yang hanya 26 partisipan. c. Statistik Deskriptif Status Investasi Tabel 4.9 Status Investasi Partisipan Keterangan Ya Tidak Jumlah Status Investasi Kasus A 8 16 24 Percent 8,33 16,67 25,00 Status Investasi Kasus B 8 17 25 Percent 8,33 17,71 26,04 Status Investasi Kasus C 9 16 25 63 Percent 9,375 16,67 26,04 Status Investasi Kasus D 9 13 22 Percent 9,375 13,54 22,92 Jumlah 34 62 96 Percent Total 35,41 64,59 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa terdapat 8 partisipan yang melakukan investasi pada kasus A dan B; dan 9 partisipan pada kasus C dan D sedangkan partisipan yang tidak melakukan investasi pada kasus A berjumlah 16 partisipan; pada kasus B berjumlah 17 partisipan; pada kasus C berjumlah 16 partisipan; dan pada kasus D berjumlah 13 partisipan. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa dari total 96 partisipan, partisipan yang melakukan investasi sebesar 35,41 dan partisipan yang tidak melakukan investasi sebesar 64,59. d. Statistik Deskriptif Lama Investasi Tabel 4.10 Lama Investasi Partisipan Keterangan Kasus A Kasus B Kasus C Kasus D Jumlah Percent 0 bulan tidak berinvestasi 16 17 16 13 62 64,58 ≤ 6 bulan 3 3 1 5 12 12,50 6 bulan – 1 tahun - 2 6 2 10 10,42 1 – 3 tahun 5 3 2 2 12 12,50 ≥ 5 tahun - - - - - 0,00 Jumlah 24 25 25 22 96 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Tabel 4.10 menjelaskan bahwa ada perbedaan jumlah terhadap lama investasi yang dilakukan partisipan. Terdapat 12 partisipan dalam rentang waktu investasi ≤ 6 bulan; 10 partisipan dalam rentang waktu investasi 6 bulan sampai 1 tahun; 12 partisipan dalam rentang waktu investasi 1 sampai 3 tahun; dan tidak ada partisipan 64 yang berinvestasi dalam rentang waktu ≥ 5 tahun, sehingga total partisipan yang telah berinvestasi adalah 44 partisipan. Di sisi lain, partisipan yang tidak berinvestasi memiliki jumlah terbanyak yakni 62 partisipan dari total keseluruhan 96 partisipan. e. Statistik Deskriptif Tingkat Semester Tabel 4.11 Tingkat Semester Partisipan Keterangan Jumlah Percent Semester 5 92 95,83 Semester 7 4 4,17 Total 96 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berpartisipasi dalam pelaksanaan eksperimen terdiri dari dua tingkat semester, yaitu semester 5 dan semester 7. Partisipasi paling banyak dilakukan oleh mahasiswa semester 5 berjumlah 92 partisipan dan paling sedikit dilakukan oleh mahasiswa semester 7 yang hanya berjumlah 4 orang. f. Statistik Deskriptif Variabel Tabel 4.12 Variabel Independen dan Dependen Keterangan N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Penerapan IFRS 8 dan PSAK 8 96 5,00 2,00 7,00 5,0521 1,11798 Framing Effect 96 1,00 1,00 2,00 1,7396 0,44117 Interpretasi Investor non Profesional 96 6,00 3,00 9,00 6,7917 1,23046 Sumber: Data primer yang diolah, 2015 65 Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa nilai rata-rata mean variabel independen penerapan IFRS 8 adalah 5,052 dengan nilai minimum sebesar 2,00; nilai maksimum sebesar 7,00; dan standar deviasi sebesar 1,118. Nilai rata-rata mean variabel independen framing effect adalah 1,739 dengan nilai minimum sebesar 1,00; nilai maksimum sebesar 2,00; dan standar deviasi sebesar 0,441. Sedangkan nilai rata-rata mean variabel dependen interpretasi laba segmen oleh investor non profesional adalah 6,792 dengan nilai minimum sebesar 3,00; nilai maksimum sebesar 9,00; dan standar deviasi sebesar 1,230.

D. UJI KUALITAS DATA UJI ASUMSI KLASIK

Dokumen yang terkait

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IND

0 2 12

PSAK 5 Segmen Operasi IFRS 8 14042015

0 0 34

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP ... - E-JOURNAL UNP 1063 2310 1 SM

0 0 17

Interpretasi Investor Non-Profesional atas Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) 8 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 5 dalam Perspektif Framing Information | Suryandari | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2290 6400 1 P

0 0 13

View of PENGARUH PENERAPAN IFRS DAN PSAK TERHADAP LABA DI BANK BJB CABANG HASYIM ASHARI

0 1 19

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 12