54
partisipan karena ketika 100 partisipan dianalisis, hasil uji normalitas menunjukkan bahwa residual data tidak berdistribusi normal, sehingga peneliti harus menghilangkan
data pengganggu agar residual data dapat berdistribusi normal untuk pengujian hipotesis. Hasil uji normalitas dapat dilihat di bagian lampiran.
Tabel 4.2 Jumlah Subjek Penelitian Tiap Kasus
Perlakuan
Treatment
Format Laporan Segmen
Framing Effect Positive
Negative
IFRS 8 Kasus A
30 Partisipan
Kasus B
30 Partisipan
Non IFRS 8 PSAK 5
Kasus C
30 Partisipan
Kasus D
30 Partisipan Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jumlah subjek penelitian untuk masing- masing perlakuan adalah sama baik yaitu untuk perlakuan
positive framing
dengan format IFRS 8 adalah 30 partisipan; perlakuan
negative framing
dengan format IFRS 8 adalah 30 partisipan; perlakuan
positive framing
dengan format non IFRS 8 PSAK 5 adalah 30 partisipan; dan perlakuan
negative framing
dengan format non IFRS 8 PSAK 5 adalah 30 partisipan.
B. HASIL
PILOT TEST
Pilot test
dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman partisipan terhadap kasus yang diberikan dalam posisi sebagai subjek penelitian yang diinginkan dalam
Jumlah data partisipan yang
diperoleh 25
28 25
22 100
Trimming 4
Data yang diolah 24
25 25
22
96
55
penelitian.
Pilot test
diikuti sebanyak 12 partisipan mahasiswa S2 Magister Manajemen tahun kedua Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang dilakukan pada tanggal 3
Desember 2015 pukul 17.30 WIB di ruang kelas A303 lantai 3 Gedung Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Pilot test
ini juga diikuti sebanyak 4 partisipan karyawan PT. Asia Pacific Fibre pada tanggal 24 November 2015 pukul 10.00 WIB di
ruang EDP lantai dasar wilayah perkantoran PT. Asia Pacific Fibre. Pihak perusahaan
hanya mengizinkan 4 karyawan karena alasan jam kerja dan kebijakan perusahaan.
Setelah dilakukan penyaringan, dari 16 partisipan yang tidak lolos
manipulation check
ada 2 partisipan sehingga jumlah partisipan yang lolos syarat
pilot test
adalah 14 partisipan. Dalam pelaksanaan
pilot test
peneliti memberikan kasus A, B, C, dan D secara random kepada partisipan sehingga untuk masing-masing kasus dikerjakan oleh
4 partisipan. Kasus A untuk IFRS 8
positive frame
, kasus B untuk IFRS 8
negative frame
, kasus C untuk PSAK 5
positive frame
, dan kasus D untuk PSAK 5
negative frame
. Peneliti mengujicobakan seluruh kasus dengan alasan meskipun desain kasus A dan B
sama serta kasus C dan D sama, peneliti ingin mengetahui apakah instrumen kasus dapat dan siap digunakan untuk eksperimen yang sesungguhnya dan bagaimana interpretasi
yang mereka berikan. Waktu yang peneliti berikan sama dengan waktu yang diberikan pada saat eksperimen berlangsung, yaitu ± 15 menit. Segera setelah pelaksanaan pilot
test selesai, peenliti merekap dan mengolah data yang telah didapatkan. Hasil
pilot test
dapat dilihat dalam lampiran di akhir penelitian ini. Rata
–rata partisipan yang mendapatkan kasus A IFRS 8
positive frame
telah mengerti terhadap kasus yang diberikan, dapat diketahui dari tabel hasil
pilot test
kasus A bahwa partisipan telah menjawab pernyataan
manipulation check
dengan benar sebanyak 3
sampai 4 pernyataan atau persentase kebenaran ≥ 50, keempat partisipan
56
memilih untuk menghentikan segmen dan menilai bahwa opsi tersebut menguntungkan dengan
mean
tingkat interpretasi sebesar 5,000. Rata
–rata partisipan yang mendapatkan kasus B IFRS 8
negative frame
telah mengerti terhadap kasus yang diberikan, dapat diketahui dari tabel hasil
pilot test
kasus B bahwa partisipan telah menjawab pernyataan
manipulation check
dengan benar sebanyak 3 sampai 4 pernyataan atau persentase kebenaran ≥ 50, 2 partisipan memilih
untuk menghentikan segmen dan 1 partisipan memilih untuk melanjutkan segmen. Semua partisipan menilai bahwa opsi tersebut menguntungkan dengan
mean
tingkat interpretasi sebesar 5,000.
Rata –rata partisipan yang mendapatkan kasus C PSAK 5
positive frame
telah mengerti terhadap kasus yang diberikan, dapat diketahui dari tabel hasil
pilot test
kasus C bahwa partisipan telah menjawab pernyataan
manipulation check
dengan benar sebanyak 3 sampai 4 pernyataan atau persentase kebe
naran ≥ 50, 1 partisipan memilih untuk menghentikan segmen dan menilai bahwa opsi tersebut merugikan, 1 partisipan
memilih untuk melanjutkan proyek dan menilai bahwa opsi tersebut menguntungkan, dan 1 partisipan memilih untuk menghentikan segmen dan menilai opsi tersebut
menguntungkan dengan
mean
tingkat interpretasi sebesar 3,333. Rata
–rata partisipan yang mendapatkan kasus D PSAK 5
negative frame
telah mengerti terhadap kasus yang diberikan, dapat diketahui dari tabel hasil
pilot test
kasus D bahwa partisipan telah menjawab pernyataan
manipulation check
dengan benar sebanyak 3 sampai 4 pernyataan atau persentase kebenaran ≥ 50, keempat partisipan
memilih untuk menghentikan segmen dan menilai bahwa opsi tersebut menguntungkan dengan
mean
tingkat interpretasi sebesar 5,500.
57
C. UJI KUALITAS INSTRUMEN DAN DATA