UJI HIPOTESIS DAN ANALISIS DATA

50 PSEG = α + ß 1 IFRS + ß 2 FRAMING + Ɛ antar variabelnya. Untuk mengetahui apakah terdapat multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance Inflation Factors VIF dan nilai tolerance , dengan ketentuan apabila nilai VIF ≤ 10 dan nilai tolerance ≥ 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. model regresi yang baik adalah yang terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain atau disebut homokedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dilakukan uji Glejser , dengan cara meregresikan variabel independen dengan nilai absolutnya. Jika nilai sig variabel independ en ≥ 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

K. UJI HIPOTESIS DAN ANALISIS DATA

Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan menggunakan model persamaan regresi berganda untuk menguji pengaruh variabel independen penerapan IFRS 8 dan framing effect sebagai berikut: Keterangan: PSEG = adalah interpretasi laba segmen yang diukur dengan menggunakan skala 1-7. α = adalah konstanta. 51 IFRS = adalah penerapan IFRS 8 yang meliputi format pelaporan IFRS dan format pelaporan tanpa IFRS 8 dan PSAK 5. FRAMING = adalah framing effect yang membingkai informasi segmen dalam format IFRS 8 dengan positive dan negative frame dan informasi segmen dalam format PSAK 5 dengan positive dan negative frame . Skor 1 untuk positive framing dan skor 0 untuk negative framing . Ɛ = error. Analisis regresi berganda dilakukan untuk membuat model regresi dan menguji pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Tingkat signifikansi α yang digunakan sebesar 5 0,05. Kriteria hipotesis diterima jika: 1. Nilai sig ≤ α 0,05 dan 2. Koefisien regresi searah dengan hipotesis. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian hipotesis menggunakan software analisis SPSS 16.0. pengujian hipotesis tersebut menggunakan beberapa pengujian sebagai berikut:

a. Uji Statistik

F Uji statistik F dalam regresi linier berganda dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dengan ketentuan pengujian jika nilai sig F ≤ 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 52

b. Uji Statistik

t Uji Parsial Uji statistik t dalam regresi linier berganda dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan kriteria hipotesis diterima jika: 1 Nilai sig t ≤ α 0,05 dan 2 Koefisien regresi searah dengan hipotesis.

c. Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R 2 Uji koefisien determinasi digunakan untuk menguji seberapa besar persentase variabel independen yang diteliti memengaruhi dan menjelaskan variabel dependen sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dalam regresi berganda, koefisien determinasi yang digunakan adalah besarnya nilai adjusted R 2 yang kemudian diubah menjadi bentuk persentase dan diinterpretasikan kemudian sisanya 100 - persentase nilai koefisien Adjusted R 2 merupakan variabel penjelas lain yang tidak diteliti dalam model persamaan. 53 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Dokumen yang terkait

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IND

0 2 12

PSAK 5 Segmen Operasi IFRS 8 14042015

0 0 34

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP ... - E-JOURNAL UNP 1063 2310 1 SM

0 0 17

Interpretasi Investor Non-Profesional atas Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) 8 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 5 dalam Perspektif Framing Information | Suryandari | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2290 6400 1 P

0 0 13

View of PENGARUH PENERAPAN IFRS DAN PSAK TERHADAP LABA DI BANK BJB CABANG HASYIM ASHARI

0 1 19

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 12