Investor non Profesional Investor’s Financial Information Choices

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Investor non Profesional

Tidak ada definisi yang jelas dan pasti mengenai investor non profesional secara umum. Makna investor non profesional berkembang sesuai dengan hal atau situasi atau kondisi tertentu, antara satu kondisi dengan kondisi yang lainnya tidak selalu sama bahkan bisa sangat berbeda. Adhikara 2009 berpendapat bahwa investor merespon informasi keuangan secara lugu naive dan belum mahir unsophisticated . Investor termasuk non profesional dan analis mempunyai kemampuan terbatas dalam memahami makna, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi yang disajikan. Oleh karena itu, investor cenderung menggunakan rumor, dan spekulatif dalam menilai informasi tersebut, serta berperilaku mass behaviour . Akibatnya , seringkali investor melakukan pengambilan keputusan yang salah sehingga sekuritas bersangkutan dinilai secara tidak tepat dan seringkali mereka tampaknya tersesat fooled oleh informasi yang harus diinterpretasikan . Di sisi lain , sophisticated investors investor yang mahir akan menganalisis informasi yang diterima sehingga mereka tidak mudah dibodohi oleh perusahaan karena investor tersebut menggunakan informasi secara penuh dan tepat dalam memahami dan menganalisis informasi yang ada di pasar Sudrajat, 2009. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa investor non profesional adalah 12 investor yang memiliki pemahaman yang kurang dalam menafsirkan informasi keuangan dan oleh karena itu, ia cenderung untuk berspekulasi dan ragu-ragu serta mampu bertindak yang menyimpang dari sisi psikologis dalam menilai informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan.

2. Investor’s Financial Information Choices

Poin utama sebuah informasi keuangan akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan oleh investor. Penggunaan informasi keuangan akuntansi yang relevan dan pemilihan format penyajiannya memberikan pengaruh yang besar terhadap keputusan investasi investor. Pemilihan informasi tersebut biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan interpretasi investor, dan ada kecenderungan bahwa investor profesional lebih memilih informasi yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dibandingkan dengan investor non profesional yang lebih memilih informasi yang sederhana. Pilihan informasi tersebut dibagi menjadi dua tipe informasi, yaitu unfiltered dan filtered information . Unfiltered information diartikan sebagai informasi yang diungkapkan oleh manajemen dan tidak dapat diubah melalui perantara profesional, sedangkan filtered information adalah informasi yang buat oleh perantara profesional yang digunakan investor untuk keperluan investasi. Pembahasan tersebut diperkuat dengan adanya penelitian Elliot et al . 2006 yang menemukan bahwa investor non profesional yang less-experienced memperoleh return yang lebih rendah ketika mereka menggunakan unfiltered information daripada menggunakan filtered information , karena jenis informasi tersebut menyajikan data yang lebih luas dan melimpah sehingga pada akhirnya data 13 tersebut justru membuat investor kesulitan untuk memisahkan dan menganalisis informasi yang relevan secara efektif. Sebaliknya, investor yang more-experience memperoleh return yang lebih tinggi ketika mereka menggunakan unfiltered information. Efek tersebut terjadi sesuai dengan kemampuan investor dalam memahami dan menggunakan unfiltered information setelah mereka memiliki pengalaman berinvestasi, bukan karena perubahan dari penggunaan unfiltered information ke filtered information . Disisi lain, Hodge dan Pronk 2006 dalam Elliot et al . 2006 membuktikan bahwa investor non profesional cenderung mengandalkan filtered information yang diberikan oleh manajemen misalnya hasil analisis pembahasan manajemen daripada menggunakan unfiltered data akuntansi ketika membuat keputusan investasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa investor non profesional memiliki pengetahuan yang terbatas terhadap pentingnya data laporan keuangan yang spesifik, dan filtered information menyajikan data dan informasi akuntansi untuk tujuan keputusan investasi dan menyederhanakan bentuk informasi menjadi format yang “siap pakai”. Penelitian lainnya mengenai pengaruh format informasi terhadap penilaian investor non profesional juga telah banyak diuji. Misalnya pada penelitian Maines dan McDaniel 2000 menyatakan bahwa penilaian kinerja manajemen dan perusahaan oleh investor non profesional mencerminkan volatilitas pendapatan komprehensif hanya ketika disajikan dalam format pendapatan komprehensif. Kemudian pada penelitian Frederickson dan Miller 2004 menyatakan bahwa investor non profesional yang menerima pengumuman laba yang terdiri dari pro forma dan pengungkapan GAAP menilai harga saham lebih tinggi dibandingkan 14 dengan investor profesional. Hal ini menunjukkan bahwa investor non profesional memiliki pemahaman yang lebih rendah dibandingkan dengan investor profesional, ketika format penyajian berbeda maka penilaian investor non profesional pun berbeda.

3. Pengalaman Investasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 5 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 ANALISIS MANAJEMEN LABA DI TINGKAT SEGMEN SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN ADOPSI IFRS 8 MENJADI PSAK 5 (2009) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK IND

0 2 12

PSAK 5 Segmen Operasi IFRS 8 14042015

0 0 34

TAP.COM - ANALISIS PENGARUH PENERAPAN IFRS TERHADAP ... - E-JOURNAL UNP 1063 2310 1 SM

0 0 17

Interpretasi Investor Non-Profesional atas Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) 8 dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 5 dalam Perspektif Framing Information | Suryandari | Jurnal Akuntansi dan Investasi 2290 6400 1 P

0 0 13

View of PENGARUH PENERAPAN IFRS DAN PSAK TERHADAP LABA DI BANK BJB CABANG HASYIM ASHARI

0 1 19

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 2 22

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGUJIAN MODEL BELIEF ADJUSTMENT DAN FRAMING EFFECT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA INVESTOR NON-PROFESIONAL - Perbanas Institutional Repository

0 0 12