Kegiatan Prabaca Prosedur Pembelajaran Literasi Membaca Berbasis MID

a. Kegiatan Prabaca

Guru yang efektif harus mampu mengarahkan siswa kepada topik pembelajaran yang akan dipelajari siswa. Nuttall 1996: 7 mengemukakan bahwa guna mampu memahami sebuah bacaan secara mendalam seorang pembaca harus mampu mengaktifkan skemata yang dimilikinya. Sehubungan dengan teori ini, guru yang efektif seharusnya mampu mengarahkan siswa agar lebih banyak menggunakan kemampuan awal siswa segala informasi pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebelum membaca untuk memproses ide dan pesan yang diperoleh suatu teks. Hal inilah yang mendasari guru untuk senantiasa memperhatikan kegiatan pelaksanaan pembelajaran prabaca dalam penyajian pengajaran membaca. Kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Dalam kegiatan prabaca guru mengarahkan perhatian pada pengaktifan skemata siswa yang berhubungan dengan teks bacaan. Skemata adalah latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang informasi atau konsep tentang sesuatu. Skemata menggambarkan sekelompok konsep yang tersusun dalam diri seseorang yang dihubungkan dengan objek, tempat-tempat, tindakan atau peristiwa. Dalam hal ini siswa harus memiliki konsep-konsep tentang tujuan bahan cetakan dan tentang hubungan bahasa bicara dan bahasa tertulis. Tankersley 2005: 114-123 mengemukakan beberapa aktivitas prabaca antara lain membuat prediksi isi bacaan, membangkitkan pengetahuan awal, menetapkan strategi prabaca, menebak isi bacaan, curah pendapat, dan mengembangkan peta konsep. Senada dengan Tankersley, Moreillon 2005: 11 mengemukakan beberapa kegiatan prabaca yakni mengaktifkan pengetahuan awal, menggunakan sensori imaji sebelum membaca, menyusun pertanyaan secara mandiri, dan membuat prediksi isi bacaan. Wilson dan Chavez, K. 2014 menyatakan minimalnya ada dua aktivitas pramembaca yang harus dilakukan yakni mengidentifikasi tujuan membaca dan membuat prediksi atas isi bacaan. Lebih lanjut Richardson, et.al 2009: 78-93 mengemukakan beberapa teknik yang bisa dilakukan guru untuk mengaktifkan skemata siswa melalui kegiatan prabaca. Kegiatan prabaca yang dimaksud ialah sebagai berikut. 1 Guru melakukan kegiatan pengecekan konsep sebelum siswa belajar. 2 Menulis sebelum membaca. 3 Menulis tinjau umum teks yang akan dibaca. 4 Klasifikasi berpikir melalui peta konsep. 5 Menjelaskan berbagai petunjuk antisipasi kesulitan siswa memahami teks. 6 Curah gagasan tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan tema bacaan. 7 Guru mengembangkan analogi berdasarkan bacaan yang akan dibaca. 141 Variasi kegiatan prabaca yang lain dikemukakan oleh Hadley. Hadley 2001: 207-208 menyatakan minimal ada 3 kegiatan prabaca yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran membaca yakni: 1 Curah pendapat untuk membangkitkan ide yang memiliki kemungkinan besar ada dalam teks. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan apersepsi pembelajaran tentang hal-hal yang memiliki kaitan dengan wacana yang akan dibaca siswa. 2 Melihat judul tulisan, headline bacaan, grafik, gambar, atau unsur visual lain yang ada dalam bacaan. 3 Merumuskan prediksi isi bacaan. Pada tapan ini siswa mencoba membuat hipotesis atas isi wacana. Prediksi ini akan menumbuhkan rasa kepenasaran siswa terhadap bacaan memotivasi baca karena pada akhir kegiatan baca siswa diharuskan membandingkan prediksi yang dibuat dengan isi wacana yang sebenarnya. Mengingat betapa pentingnya kegiatan prabaca dilakukan, guru seyogyanya dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca dengan selalu mengawali pembelajarannya dengan melaksanakan kegiatan prabaca. Pembelajaran membaca tanpa kegiatan prabaca merupakan pembelajaran membaca yang tidak berarah dan tidak bertujuan serta tidak akan mampu menggali potensi siswa yang sesungguhnya dan ujungnya akan berdampak pada rendahnya kemampuan membaca siswa. Berdasarkan uraian di atas, beberapa kegiatan prabaca yang dapat dikembangkan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kebiasaan membaca antara lain 1 curah pendapat, 2 eksplorasi visual, 3 membuat prediksi, 4 membuat pertanyaan pemandu, 5 membuat peta semantik, 6 dramatisasi, 7 menggali skema, 8 mengungkapkan keingintahuan, 9 tebak cerita, dan lain- lain. Kegiatan prabaca ini dapat dipilih guru secara acak dan sangat bergantung pada bahan ajar membaca yang tersedia serta bergantung pada aktivitas membaca dan pascabaca yang dipilih.

b. Kegiatan Membaca