d. Metode Membaca Kritis 1 Tujuan
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan guna memberikan respons atas ide-ide yang dituangkan pengarang dalam teks yang
ditulisnya. Berdasarkan pengertian ini, metode membaca kritis adalah serangkaian upaya yang dilakukan pembaca guna mampu memahami makna
tersurat dan makna tersirat yang terkandung dalam sebuah bacaan untuk selanjutnya mampu memberikan respons dan evaluasi atas makna dan ide
yang disusun penulis dalam teksnya tersebut. Dengan demikian tujuan metode ini adalah untuk membekali siswa kemampuan 1 memahami makna yang
terkandung dalam bacaan, 2 merespons secara aktif isi bacaan, dan 3 mengevaluasi isi bacaan.
2 Rasional Kemampuan seseorang mengkritisi sesuatu didasari oleh
pemahamannya atas hal tersebut. Tanpa adanya pemahaman tindak mungkin orang tersebut mampu memberikan respons apa lagi memberikan masukan
atau kritikan atas kelebihan dan kelemahan hal tersebut. Dalam kegiatan membaca hal ini pun berlaku pula. Untuk mampu mengkritisi bacaan seorang
pembaca harus terlebih dahulu memahami bacaan tersebut.
Memiliki kemampuan membaca kritis merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi agar pembaca mampu dikatakan sebagai pembaca yang
efektif. Guna mampu mengkritisi sebuah wacana, pembaca harus memiliki skemata yang baik atas wacana yang dibacanya. Skemata ini akan membantu
pembaca untuk mengevaluasi keotentikan materi bacaan yang dibacanya. Dengan demikian, membaca kritis tidak sebatas membaca makna-makna yang
terkandung dalam baris-baris bacaan melainkan membaca untuk menghasilkan sebuah keputusan dan penilaian atas fakta-fakta yang tersaji dalam bacaan.
Dalam hal ini, membaca kritis mempersyaratkan kemampuan pembaca untuk menghasilkan ide-ide baru, mengembangkan wawasan baru, dan
menggunakan pendekatan yang lebih segar dan asli dalam mengkritisi ide yang ditawarkan penulis.
3 Tahapan Metode Membaca Kritis Membaca kritis dilaksanakan dengan menempuh tiga tahapan yakni 1
membaca baris, 2 membaca antarbaris, 3 dan membaca di belakang baris. Membaca baris artinya pembaca harus memahami segala sesuatu yang yang
dikatakan penulis. Artinya pembaca harus mampu memahami isi bacaan secara menyeluruh. Membaca antarbaris artinya pembaca harus mampu
memahami maksud penulis yang tercermin dalam wacana yang ditulisnya. Hal ini berarti pembaca harus mampu menggali lebih jauh pemahaman atas makna
159
bacaan sampai pada ditemukannya berbagai maksud pengarang menulis teks tersebut. Membaca di balik baris artinya pembaca harus mampu
menggambarkan generalisasi isi bacaan dan mampu membuat evaluasi atas isi bacaan tersebut berdasarkan skemata yang dimilikinya.
Berdasarkan tahapan membaca kritis tersebut, tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode membaca kritis adalah sebagai
berikut. Tahap Prabaca
a Mempersiapkan bahan bacaan.
Guru mempersiapkan wacana yang akan dibaca siswa. Selanjutnya, guru secara sepintas memperkenalkan wacana tersebut.
b Guru mendemonstrasikan kemampuannya membaca kritis. Pada tahap ini, guru memilih sebuah wacana pendek dalam
melakukan kegiatan membaca kritis. Pada tahap akhir guru membacakan hasil generalisasi dan interpretasinya terhadap isi bacaan serta
mengemukakan kelemahan-kelemahan yang terkandung dalam wacana tersebut.
c Menyusun hipotesis Pada tahap ini siswa disarankan untuk menyusun hipotesis
terhadap wacana yang telah diperkenalkan guru. Beberapa hipotesis ini akan digunakan siswa sebagai panduan dan tujuan membaca kritis yang
dilakukannya.
Tahap Membaca d Membaca baris
Siswa membaca wacana dengan teknik membaca dalam hati. Tujuan membaca yang dilakukan adalah untuk memahami isi bacaan
melalui pengumpulan sejumlah fakta-fakta yang disajikan penulis. Siswa lebih lanjut harus mampu membedakan antara fakta dan opini penulis.
e Membaca antarbaris Berdasarkan fakta dan opini penulis yang telah ditemukan pada
tahap sebelumnya, siswa menentukan maksud dan tujuan penulis. Siswa harus mampu merumuskan apa yang dimaksud penulis dalam teks yang
ditulisnya.
f Membaca di balik baris Pada tahap ini siswa mempertimbangkan fakta dan opini yang
disajikan penulis. Pembaca mencoba mencari beberapa kelemahan opini yang dikemukakan penulis berdasarkan fakta yang telah dialaminya.
Selanjutnya siswa membuat generalisasi dan interpretasi atas isi bacaan dan diakhiri dengan memberikan evaluasi atas ide penulis.
160
Tahapan Pascabaca g Membuktikan Hipotesis.
Pada tahap ini siswa membandingkan hipotesis yang disusunnya dengan generalisasi, interpretasi, dan evaluasi yang dihasilkannya setelah
proses membaca. h Menulis Kreatif
Pada tahap akhir siswa menuliskan ide baru yang diperolehnya ke dalam wacana bandingan atas wacana yang disusun pengarang.
e. Metode SQ3R 1 Tujuan