Metode PORPE Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate 1 Tujuan

Misalnya, siswa bertanya “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat tempe?”, “Bagaimana langkah-langkah membuat tempe?”, Hal apa yang harus diperhatikan agar tempe yang dibuat berkualitas?”, “Mengapa tempe dikemas dalam plastik atau daun?” dan sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan siswa tersebut selanjutnya guru susun di papan tulis agar semua siswa mengetahui tujuan atas kegiatan membaca yang akan dilakukannya. Tahap Membaca c Tahap What I Have Learned L. Tahap ini diawali dengan kegiatan siswa membaca dalam hati wacana ekspositoris yang diberikan guru. Kegiatan merupakan tindak lanjut untuk menentukan, memperluas, dan menentukan seperangkat tujuan membaca. Setelah selesai membaca, siswa menuliskan semua hal yang telah diperolehnya dari kegiatan membaca sesuai dengan pertanyaan yang diajukannya pada tahap sebelumnya. Dalam kegiatan ini, guru membantu siswa mengembangkan perencanaan untuk menginvestigasi pertanyaan-pertanyaan yang tersisa. Tahap Pascabaca d Tahap tindak lanjut Pada tahap ini berbagai pertanyaan yang tidak dapat siswa jawab setelah mereka membaca dibahas guru bersama siswa dalam diskusi kelas. Setelah semua prioritas baca tuntas, jelas, dan lengkap, guru dapat menugaskan siswa menceritakan isi bacaan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bentuk kegiatan tindak lanjut.

b. Metode PORPE Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate 1 Tujuan

Secara umum PORPE bertujuan untuk membantu siswa dalam 1 mengaktifkan dirinya dalam mempelajari sebuah konsep melalui kegiatan merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi tahapan belajar yang dilaksanakannya, 2 mempelajari proses yang berkenaan dengan mempersiapkan diri menghadapi ujian uraian, dan 3 menggunakan proses menulis sebagai alat untuk mempelajari teks bacaan. 2 Rasional Simpson sebagai pencetus metode baca ini menyatakan bahwa PORPE pada dasarnya adalah metode yang bertujuan untuk membuktikan bahwa menulis dapat digunakan sebagai sarana terbaik dalam membentuk kemandirian membaca pada setiap jenis bahan bacaan dan mengatasi kelemahan siswa ketika menghadapi soal esai. Dengan demikian, pada 146 dasarnya PORPE merupakan metode membaca yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan metakognitif pembaca melalui kegiatan menentukan tujuan baca, menganalisis aspek penting dalam bacaan, memfokuskan diri pada ide-ide kunci, membiasakan diri membuat pertanyaan bacaan, serta memonitor dan mengevaluasi aktivitas belajar yang dilakukan. Brown 2004 menyatakan bahwa cara terbaik untuk memahami sebuah bacaan adalah melalui kegiatan menuliskan kembali bacaan tersebut dengan bahasa sendiri. Ia menemukan kenyataan bahwa ketika siswa diberikan tahapan spesifik untuk membaca pemahaman, siswa akan mampu memperoleh pengetahuan tentang cara membaca, meniru cara membaca yang dilakukan guru, serta akhirnya mampu mempraktikkan sendiri metode tersebut dalam bacaan yang lain dan hal ini menjadi kunci penting bagi mereka untuk menjadi pembaca yang efektif serta mampu memiliki kebiasaan belajar yang baik. 3 Tahapan Metode PORPE Metode PORPE dilaksanakan dalam beberapa tahapan yakni 1 memprediksi, 2 mengorganisasikan, 3 melatih, 4 mempraktikkan, dan 5 mengevaluasi. Tahapan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode PORPE adalah sebagai berikut. Tahap Prabaca a Mempersiapkan bahan bacaan. Guru mempersiapkan buku bacaan ilmiah yang akan dibaca siswa. Selanjutnya guru juga memperkenalkan wacana tersebut. b Menjelaskan Prosedur Pembelajaran. Tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode PORPE kepada para siswa sehingga para siswa memahami benar penerapannya dalam kegiatan baca yang akan dilaksanakannya. c Menyusun Prediksi Pada tahap ini siswa harus menyusun prediksi atas bacaan yang akan dibacanya. Prediksi sebaiknya disusun dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan yang akan digunakannya sebagai pemandu dan tujuan yang harus dicapainya ketika ia membaca. Pertanyaan yang disusun harus mengarah pada ide utama ide kunci wacana sehingga diharapkan nantinya siswa mampu menyintesis isi bacaan. Pertanyaan yang disusun siswa hendaknya pertanyaan pemahaman tingkat tinggi misalnya menggunakan kata tanya jelaskan, bandingkan, bedakan, dan kristalisasikan. d Mengorganisasikan Pertanyaan Pada tahap ini siswa menyusun ulang pertanyaan prediksi yang dibuatnya agar jelas sistematikanya. Diharapkan hasil pengorganisasian ini 147 akan mampu menjadi pemandu bagi siswa dalam menyusun sintesis isi bacaan dan menjadi pemandu menyusun rangkuman isi bacaan. Guru harus memfasilitasi siswa dengan membantunya menyusun pertanyaan- pertanyaan tersebut dalam sebuah kerangka pertanyaan yang sistematis serta membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil. Tiap kelompok kecil ini nantinya akan menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Hasil akhir tahap ini adalah kerangka pertanyaan atau peta konsep yang akan dijawab dan dijabarkan siswa setelah proses membaca. Tahap Membaca e Latihan. Pada tahap ini siswa mulai membaca wacana dengan teknik skiming dan skaning. Kecepatan baca siswa meningkat pada saat tidak menemukan ide kunci dan lambat atau bahkan sangat lambat ketikan menemukan kata kunci yang sesuai dengan kerangka pertanyaan yang dibuatnya. Kecepatan baca pada saat ini berkurang sebab siswa harus mampu menuliskan isi bacaan ke dalam catatannya sebagai bahan menjawab pertanyaan yang telah diorganisasikannya. f Praktikum. Pada tahap ini siswa memvalidasi hasil belajarnya melalui kegiatan menulis karangan berdasarkan kerangka pertanyaan yang disusunnya hingga menjadi sebuah karangan baru versi siswa. Yakinkan bahwa karangan yang disusunnya tersebut sesuai dengan isi teks. Tahapan Pascabaca g Evaluasi. Pada tahap ini siswa harus mengecek kembali pertanyaan, prediksi, dan kerangka pertanyaan yang disusunnya serta memeriksa hasil karangannya. Guna memastikan kebenaran tulisan yang disusunnya siswa diperbolehkan membaca wacana kebali sehingga tulisannya tidak akan bertentangan dengan ide penulis wacana.

c. Metode PQ4R Preview, Question, Read, Reflect, Ricite, Review 1 Tujuan