Kegiatan Membaca Prosedur Pembelajaran Literasi Membaca Berbasis MID
Variasi kegiatan prabaca yang lain dikemukakan oleh Hadley. Hadley 2001: 207-208 menyatakan minimal ada 3 kegiatan prabaca yang dapat
diterapkan dalam proses pembelajaran membaca yakni: 1 Curah pendapat untuk membangkitkan ide yang memiliki kemungkinan besar
ada dalam teks. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan apersepsi pembelajaran tentang hal-hal yang memiliki kaitan dengan wacana
yang akan dibaca siswa.
2 Melihat judul tulisan, headline bacaan, grafik, gambar, atau unsur visual lain yang ada dalam bacaan.
3 Merumuskan prediksi isi bacaan. Pada tapan ini siswa mencoba membuat hipotesis atas isi wacana. Prediksi ini akan menumbuhkan rasa kepenasaran
siswa terhadap bacaan memotivasi baca karena pada akhir kegiatan baca siswa diharuskan membandingkan prediksi yang dibuat dengan isi wacana
yang sebenarnya.
Mengingat betapa pentingnya kegiatan prabaca dilakukan, guru seyogyanya dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran membaca dengan selalu
mengawali pembelajarannya dengan melaksanakan kegiatan prabaca. Pembelajaran membaca tanpa kegiatan prabaca merupakan pembelajaran
membaca yang tidak berarah dan tidak bertujuan serta tidak akan mampu menggali potensi siswa yang sesungguhnya dan ujungnya akan berdampak pada
rendahnya kemampuan membaca siswa.
Berdasarkan uraian di atas, beberapa kegiatan prabaca yang dapat dikembangkan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kebiasaan membaca
antara lain 1 curah pendapat, 2 eksplorasi visual, 3 membuat prediksi, 4 membuat pertanyaan pemandu, 5 membuat peta semantik, 6 dramatisasi, 7
menggali skema, 8 mengungkapkan keingintahuan, 9 tebak cerita, dan lain- lain. Kegiatan prabaca ini dapat dipilih guru secara acak dan sangat bergantung
pada bahan ajar membaca yang tersedia serta bergantung pada aktivitas membaca dan pascabaca yang dipilih.