harus mampu mengembangkan pengetahuan baru di atas pengetahuan lama yang telah dimilikinya.
f Menceritakan kembali Pada tahap ini siswa menyusun jawaban pertanyaan sebagai hasil
perpaduan antara pengetahuan lama yang dimilikinya dengan informasi baru yang diperoleh dari kegiatan membaca. Selanjutnya menceritakan
kembali isi wacana tanpa melihat wacana.
Tahapan Pascabaca g Meninjau ulang.
Pada tahap ini siswa menceritakan kembali pemahaman isi wacana dan untuk meyakinkan siswa dapat membaca sekilas kembali wacana yang
diberikan guru atau sebaiknya hanya melihat catatan yang dihasilkannya pada tahap menjawab pertanyaan.
d. Metode DRTADirected Reading Thingking Activity 1 Tujuan
Secara umum DRTA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan membaca kritis dan reflektif. Secara khusus DRTA bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan siswa dalam 1 menjelaskan tujuan membaca; 2 mengutip, memahami, dan asimilasikan informasi, 3 membahas bahan
bacaan berdasarkan tujuan membaca, 4 menggantungkan keputusan, dan 5 membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kegiatan
membaca.
2 Rasional Tierney et.al 1996 mengemukakan bahwa DRTA merupakan suatu
kritikan terhadap penggunaan metode DRA. Menurut Stauffer penggagas DRTA metode DRA kurang memperhatikan keterlibatan siswa berpikir
tentang bacaan. Dalam pandangannya metode DRA terlampau banyak melibatkan arahan guru memahami bacaan, sedangkan metode DRTA
memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa harus membuat memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca.
Metode DRTA diarahkan untuk mencapai tujuan umum agar siswa mampu melibatkan proses berpikir ketika membaca sebab pembaca haruslah
melibatkan pengalamannya ketika akan merekonstruksi ide-ide pengarang. Rekonstruksi ini dimulai pada saat siswa menyusun prediksi atau hipotesis
terhadap isi bacaan. Hal ini dilanjutkan ketika siswa membaca bacaan sehingga mereka menemukan informasi penting guna membuktikan kebenaran
prediksi atau hipotesis yang dibuatnya. Kegiatan rekonstruksi diakhiri dengan dihasilkan resolusi terhadap keraguan dan keinginan pembaca.
150
3 Tahapan Metode DRTA Metode DRTA dilaksanakan dalam beberapa tahapan pembelajaran
sebagai berikut. Tahap Prabaca
a Guru memperkenalkan bacaan, dengan jalan menyampaikan beberapa
informasi tentang isi bacaan b Siswa membuat prediksi atas bacaan yang akan dibacanya. Jika siswa
belum mampu guru harus memancing siswa untuk membuat prediksi. Diusahakan dihasilkan banyak prediksi sehingga akan timbul kelompok
yang setuju dan kelompok yang tidak setuju. Beberapa pancingan untuk membuat prediksi antara lain:
1 Menurut pendapatmu, buah apa yang paling banyak mengandung
vitamin C? 2 Setujukah kalian jika jagung lebih banyak mengandung karbohidrat
dibandingkan dengan beras? 3 Apa yang akan terjadi jika zat asam dan basa dicampurkan dalam
komposisi tertentu?
Tahap Membaca c Siswa membaca dalam hati wacana untuk mengecek prediksi yang telah
dibuatnya. Pada tahap ini guru harus mampu membimbing siswa agar melakukan kegiatan membaca untuk menemukan makna bacaan,
memperhatikan perilaku baca siswa, dan membatu siswa yang menemukan kesulitan memahami makna kata dengan cara memberikan ilustrasi kata
bukan langsung menyebutkan makna kata tersebut.
d Menguji prediksi, pada tahap ini siswa diharuskan mengecek prediksi yang telah dibuatnya. Jika prediksi yang dibuat siswa salah, siswa harus mampu
menunjukkan letak kesalahan tersebut dan mampu membuat gambaran baru tentang isi wacana yang sebenarnya.
Tahapan Pascabaca e Pelatihan keterampilan fundamental. Tahapan ini dilakukan siswa untuk
mengaktifkan kemampuan berpikirnya. Beberapa kegiatan yang dilakukan siswa adalah menguji pemahaman, menceritakan isi bacaan dengan bahasa
sendiri, membuat gambar, poster, leaflet, diagram, ataupun mini book tentang isi bacaan.
e. Metode PQRST 1 Tujuan