Permasalahan Dalam Pelaksanaan Proyek

G. Permasalahan Dalam Pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan dilapangan biasanya akan mengalami masalah pada item pekerjaan tertentu. Pengendalian teknis menunjukkan tahap untuk pengawasan dan kontrol terhadap kualitas pekerjaan. Hal ini memerlukan suatu manajemen kualitas agar hasil pekerjaan dapat tercapai mutu sesuai rencana proyek. Jika permasalahan yang dihadapi memerlukan perhitungan teknis maka pihak engineering akan memuat metode repair yang kemudian akan diajukan terlebih dahulu kepada Konsultan Perencana MK. Dalam pengendalian mutu ini peran QC Quality Control akan sangat berperan dalam pelaksanaan dilapangan. Selama pelaksanaan pekerjaan, timbul beberapa masalah yang menyebabkan terhambatnya kemajuan Proyek Pondok Indah Residences. Masalah-masalah yang timbul dibagi dalam beberapa kategori, yaitu : 1. Faktor Cuaca a. Faktor alam yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek adalah hujan. Dalam pelaksanaan pekerjaan, sebagian besar proyek ini melalui musim penghujan. Air hujan dapat mengakibatkan terjadinya genangan pada galian dan memperlambat pekerjaan lainnya, misalnya pengecoran. b. Sedangkan pada musim kemaraupanas akan mempercepat proses kehilangan air semen pada konstruksi yang baru dicor sehingga dibutuhkan suatu perawatan beton berupa penyiraman hasil pengecoran dengan air untuk memperlambat penguapan dan proses kehilangan air semen yang cepat. c. Selain itu, faktor cuaca seperti hujan juga dapat menyebabkan berhentinya suatu pekerjaan dengan alasan keamanan maupun untuk menghindari penurunan mutu bahan seperti pekerjaan pembesian, fabrikasi tulangan kolom, pembekistingan, dll. 2. Faktor Peralatan Faktor peralatan yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek adalah Truck mixer yang mengangkut beton ready mix yang datang mengalami keterlambatan. Keterlambatan ini diakibatkan ketika adanya pekerjaan yang akan dilaksanakan pengecoran masih belum selesai, sehingga truck mixer menunggu cukup lama. Dan juga karena terjadi kemacetan di saat jam kerja. 152 Seringkali pengecoran ditunda atau menunggu saat malam hari karena sering kali terjadi macet pada jam kerja. 3. Faktor Koordinasi Perbedaan persepsi untuk mengaplikasikan gambar kerja antara pelaksana di lapangan dengan pihak engineering yang membuat shop drawing sehingga akan menghambat jalannya pekerjaan. Perbedaan persepsi tersebut kadang juga berakibat pada kesalahan pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 4. Faktor Pelaksanaan Permasalahan pada waktu pelaksanaan pekerjaan disebabkan empat hal pokok, yaitu keterbatasan pengawasan, kelalaian pekerja, urutan pekerjaan yang kurang tepat, dan adanya kesulitan dalam mengaplikasikan gambar rencana. a. Beton mengalami keropos segregasi Pada beberapa bagian seperti pada beberapa bagian balok dan kolom terjadi keropos segregasi. Hal ini terjadi kemungkinan akibat pada saat pengecoran 1 Pada kolom bagian bawah tidak sempurna akibat pengecoran dilakukan secara bersamaan dengan plat lantai. 2 Kurang rapatnya pemasangan bekisting kolom dan balok 3 Saat proses pengecoran kurang ratanya dalam proses pemadatan menggunakan vibrator. Gambar 91. Beton Segregasi Sumber : Hasil Observasi, 2015 153 b. Kolom mengalami perubahan posisi Pada bagian kolom mengalami perubahan posisi sehingga menimbulkan eksentrisitas terhadap tinjauan analisa strukturnya. Hal ini kemungkinan diakibatkan : 1 Kurang baiknya pada saat pemasangan tulangan. 2 Pihak surveyor kurang tepat dalam menentukan titik untuk pemasangan kolom. Gambar 92. Kolom mengalami perubahan posisi Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 c. Ketidaksesuaian Jarak antara bekisting pit lif dan pembesian Mat Faudation Jarak antara bekisting pit lift dan pembesian Mat Faudation terlalu besar, yang dihawatirkan akan menebabkan retak. Penyebab hal ini terjadi karena pada saat pemasangan tulangan pihak surveyor kurang tepat dalam menentukan titik pit lift. 154 Gambar 93. Ketidaksesuaian jarak antara bekisting dan pembesian pada matt foundation Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 d. Terjadinya kecelakaan pada pekerja yang tergores teripleks bekisting pelat lantai sehingga mengalami robek didaerah paha yang diharuskanya pegawai ini diberi 12 jahitan.

H. Pemecahan Permasalahan Proyek