Agregat Halus Agregat Kasar kerikil

pengendalian mutu bahan sangatlah penting akan keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek.

a. Agregat Halus

Agregat yang akan digunakan untuk bahan beton dari pihak batching plan akan dilakukan uji lab apakah memenuhi syarat atau tidak dan dari pihak pelaksana akan meminta hasil tes tersebut. Jika dilakukan secara kasat mata, untuk mengetahui pasir tersebut bagus dengan cara menggenggam jika menggumpal berarti pasir tersebut tidak bagus. Agregat halus yang digunakan pada proyek Pondok Indah Residences berasal dari PT. Holcim yang diproses di Batching plan milik PT. Holcim itu sendiri. Selain untuk penggunaan campuran beton, agregat halus di proyek Pondok Indah Residences mempunyai fungsi lain yaitu sebagai campuran dalam pembuatan lantai kerja. Agregat yang digunakan sebagai lantai kerja ini berasal dari PT Bima Sejati dan PT Mitra Mulya Adapun syarat – syarat dalam agregat halus pada proyek diantaranya sebagai berikut : 1 Butiran-butiran pasir kasar, tajam dan keras, harus bersifat kekal tidak hancur karena pengaruh cuaca. 2 Pasir terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam. 3 Pasir tidak boleh mengandung lumpur dari 5 4 Pasir tidak boleh mengandung zat organik terlalu banyak. 5 Pasir laut tidak boleh digunakan di dalam semua mutu beton, kecuali dengan menggunakan petunjuk-petunjuk dari lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui. 6 Mendapat persetujuan dari pengawas lapangan. 74 Gambar 11. Pasir Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015

b. Agregat Kasar kerikil

Syarat-syarat dari agregat kasar pada proyek Pondok Indah Residences adalah sebagai berikut : 1 Peraturan umum pemeriksaan Bahan Bangunan NI.3-1956 2 Peraturan Beton Indonesia NI.2-1971 3 Tidak mudah hancur tetap keras, tidak porous. 4 Bebas dari tanahtanah liat tidak bercampur dengan tanahtanah liat atau kotoran-kotoran lainnya. 5 Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikilsplit sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan-batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu. 6 Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 . 7 Agregat kasar disyaratkan memiliki kehausan kurang dari 40 8 Agregat kasar tidak boleh mengandung mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. 9 Mendapat Persetujuan PerencanaPengawas. Untuk koral kerikil dan batu pecah agregat kasar yang mempunyai ukuran lebih besar dari 30 mm, untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan pengawas serta gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan harus dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Dan yang perlu 75 diperhatikan adalah agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori. Agregat kasar yang digunakan pada proyek Pondok Indah Residences menggunakan agregat kasar berupa kerikilsplit 1-2 berasal dari PT. Holcim itu sendiri yang diproses Batching plan milik PT. Holcim itu sendiri. Ada beberapa Agregat Kasar seperti batu kali yang digunakan dalam proyek ini untuk pembuatan bekisting pada proses pelaksanaan pengerjaan matt foundation. Batu kali pada proyek Pondok Indah Residences ini berasal dari PT Bima Sejati dan PT Mitra Mulya. Gambar 12. Batu Kali Sumber :Dokumentasi Pribadi, 2015

c. Semen