Platik Cor pada proyek ini berguna untuk menghindari adanya retak thermal pada permukaan beton akibat perubahan yang dihasilkan oleh suhu
dalam beton dengan suhu luar. Plastik Cor juga berfungsi sebagai filter antara suhu udara luar dengan suhu dalam beton. Plastik Cor merupakan lapis
pertama pada proses perawatan Mat Foundation. Terkadang plastik cor ini digunakan pada area-area kolom dan shearwall agar area tersebut terlindungi
dari proses pengecoran untuk metode Mat Foundation.
Gambar 29. Plastk Cor
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
2. Pengendalian Mutu Beton
Pemakaian beton semakin banyak dijumpai untuk berbagai macam konstruksi bangunan. Hal ini dikarenakan beton memiliki berbagai macam
keuntungan, antara lain seperti memiliki kekuatan yang tinggi, perawatan yang murah, dan dapat dicor sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki.
Beton merupakan elemen pembentuk struktur yang merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan
lainnya. Dalam hal pencapaian mutu pekerjaan beton terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil dari pekerjaan beton. Faktor-faktor tersebut dapat
kita kelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup mutu bahan–bahan campuran beton. Faktor eksternal mencakup
proses pelaksanaan.
a. Kelebihan dan Kekurangan Beton
94
1 Kelebihan Beton
a Harga relatif murah karena menggunakan bahan local. b Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi.
c Adukan beton mudah diangkut dan dicetak dalam bentuk yang diinginkan.
d Kuat tekan beton jika dikombinasikan dengan baja akan mampu untuk mengikat beban yang berat.
e Dalam pelaksanaannya adukan beton dapat disemprotkan atau dipompakan ke tempat tertentu yang cukup sulit.
f Biaya perawatan yang cukup rendah.
2 Kekurangan Beton
a Kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak, dengan demikian perlu diberi baja tulangan.
b Beton sulit untuk kedap air secara sempurna.
c
Beton bersifat getas tidak daktail. Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi 2200-2500 kgm
3
menggunakan agregat alam yang dipecah atau tanpa dipecah yang tidak menggunakan bahan tambahan.
Mortar adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain, agregat halus, dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahanPasta
semen adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik lain dengan air. Secara umum dalam volume beton terkandung:
1. Agregat ± 68
2. Semen ± 11
3. Air ± 17
4. Udara ± 4
Mortar akan mengisi ruang kosong antara agregat kasar. Pasta semen akanmengisi ruang kosong antara agregat halus sehingga terjadi ikatan yang
kompak antara butiran yang satu dengan yang lainnya.
b. Sifat – sifat Beton
95
Untuk keperluan perancangan dan pelaksanaan struktur beton, maka pengetahuan tentang sifat-sifat adukan beton maupun sifat-sifat beton setelah
mengeras perlu diketahui. Sifat-sifat tersebut antara lain : 1 Durability Keawetan
Merupakan kemampuan beton bertahan seperti kondisi yang direncanakan tanpa terjadi korosi dalam jangka waktu yang direncanakan. Dalam hal ini perlu
pembatasan nilai factor air semen maksimum maupun pembatasan dosis semen minimum yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan.
2 Kuat Tekan Kuat tekan beton ditemukan berdasarkan pembebanan unaksial benda uji
silinder beton diameter 150 mm, tinggi 300 mm dengan satuan Mpa Nmm
2
untuk SKSNI 91. Benda uji silinder juga digunakan pada silinder ACI sedangkan British Standar benda uji yang digunakan adalah kubus dengan sisi ukuran 150
mm. Gambar dibawah ini menunjukan hasil uji tekan yang dilakukan oleh PT
HOLCIM pada proyek Pondok Indah Residences. Hasil tersebut menunjukan
bahwa kuat tekan beton tersebut sesuai dengan kuat tekan yang direncanakan yaitu untuk fc’ 30 kuat tekan minimumnya adalah 19,65 MPa untuk pengujian
selama 7 hari dan dari hasil yang didapat dalam uji tekan ini sesuai dengan perencanaan.
Gambar 30. Pengujian Tekan Beton Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
96
Gambar 31. Hasil Uji Tekan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
3 Kuat Tarik Kuat tarik beton jauh kebih kecil dari kuat tekannya, yaitu sekitar 10 - 15
dari kuat tekannya. Kuat tarik beton merupakan sifat yang penting untuk memprediksi retak dan defleksi balok.
4 Modulus Elastisitas Modulus Elastisitas beton adalah perbandingan antara kuat tekan beton
dengan regangan beton biasanya ditentukan pada 25-50 dari kuat tekan beton. 5 Rangkak Creep
Merupakan salah satu sifat beton dimana beton mengalami deformasi terus menerus menurut waktu dibawah beban yang dipikul.
6 Susut Shringkage Merupakan perubahan volume yang tidak berhubungan dengan pembebanan.
7 Kelecakan Workability Workability adalah sifat-sifat adukan beton atau mortar yang ditentukan oleh
kemudahan dalam pencampuran, pengangkutan, pengecoran, pemadatan, dan finishing. Workability juga dapat diartikan besarnya kerja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan kompaksi penuh. Pembuatan sampel benda uji jumlah minimum adalah contoh benda uji beton
kubus atau silinder harus satu set terdiri dari silinder untuk tiap 100 m
3
beton. 97
Semua pengambilan contoh benda uji harus dilakukan pada tempat dimana beton dituangkan.
Contoh benda uji silinder 150 x 300 mm harus sesuai dengan ASTM C 39. Masing-masing benda uji untuk dites pada umur 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 28
hari. Proyek Pondok Indah Residences ini memakai beton ready mix dari PT. HOLCIM. Proyek ini pada metode mat foundation mengambil sample sebanyak 5
sample benda uji yang akan diujikan pada umur 7 hari, 14 hari, 28 hari sebanyak 2 sample dan 1 sebagai cadangan. Pengujian ini diambil berdasarkan urutan mixer,
yaitu :
Mixer ke 1, 1 kali pengambilan sebanyak 5 silinder
Mixer ke 2-5, 1 kali pengambilan sebanyak 5 silinder
Mixer ke 6-10, 1 kali pengambilan sebanyak 5 silinder
Setiap 100 m
3
, 1 kali pengambilan sebanyak 5 silinder
Gambar 32. Sampel Benda Uji Beton Silinder
Sumber : Dokumenasi Pribadai, 2015
Pada penulisan detail penamaan benda uji pada cetakan PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk mempunyai penyusunan tersendiri, yaitu seperti pada gambar
berikut.
98
Gambar 33. Detail Penamaan Uji Beton Silinder
Sumber : PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk, 2015
Keterangan : PIR
= Nama Proyek Pondok Indah Residences 6315
= Tanggal Pengecoran Pengambilan sampel MF30
= Nama Pengerjaan Mat Found, Mutu beton Fc : 30 MPa 1A
= Pengambilan Set ke berapa 1, Benda uji ke berapa A-E A Formula pengetesan A: 7 hari, B : 14 hari, C : 28 hari, D : 28
hari, dan E : spare 1
= Kode Batching Plant 1 : Pondok Indah, 2 : Rambutan, 3 : Meruya, 4 : Serpong, 5 : Kuningan, dan 6 : Sentul
Gambar 34. Detail Penamaan Uji Beton Silinder
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
99
Pengendalian mutu beton pada proyek Apartemen Pondok Indah Residences ini sesuai dengan flow chart pengendalian mutu beton berikut :
Gambar 35. Flow Chart Pengendalian Mutu Beton
Sumber : PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk, 2015
100 START atau
MOBIL DATANG
Cek Surat Jalan
Cek Lama Pengiriman 2,5 jam
Cek Suhu ≤ 38°C
Cek Slump 14±2
Ambil Sample Benda Uji
Diserahkan ke CP
Cek Slump 14±2
Tuang Cor Reject
Reject
Reject
Reject
Penambahan Zat Tambah
Superplasticizier NO
NO
NO
NO
NO
Gambar 36. Surat Jalan Penerimaan Beton Sumber : Hasil Analisis, 2015
Gambar 37. Uji Slump Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015
Gambar diatas menunjukan hasil uji slump yaitu 16 cm yang sudah sesuai dengan syarat slump beton yang diinginkan yaitu 14 ± 2 cm.
3. Pengendalian Mutu Pelaksanaan