harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90 dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat
diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat
dan diuji sesuai dengan metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis menggunakan specimen kubus dengan ukuran
sisi 50 mm ASTM C109. Air untuk adukan dan merawat beton harus bersih dan bebas dari
bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat mengandung minyak, asam, alkali, garam–
garam, bahan–bahan organis atau bahan–bahan lain yang merusak beton dan baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
dapat diminum. Bila mana mungkin menggunakan air PDAM. Pada proyek Pondok Indah Residences ini menggunakan air tanah
yang berasal dari Proyek ini sendiri yang digunakan untuk semua pekerjaan.
e. Bahan Tambah
Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi
chemical admixture dan bahan tambah yang bersifat mineral additive. Admixture adalah bahan atau zat kimia yang ditambahkan didalam
adukan beton pada tahap mula-mula sewaktu beton masih segar. Jika ditinjau dari fungsinya, menurut ASTM membagi bahan tambah untuk
beton membagi 7 jenis :
1 Tipe A Water Reducing Admixture Bahan tambah yang berfungsi untuk mengurangi air pengaduk,
untuk menghasilkan beton denagn konsistensi tertentu. Dengan pemakaian bahan tambah ini faktor air semen menjadi rendah pada
tingkat kecelakan workability yang sama. 2 Tipe B Retarding Admixture
80
Bahan tambahan yang dapat memperlambat proses pengerasan adukan beton, sehingga beton tidak cepat mengeras.
3 Tipe C Accelerating Admixture Jenis bahan tambah yang dapat mempercepat proses pengikatan
dan pengerasan adukan beton. 4 Tipe D Water Reducing and Retarding Admixture
Jenis bahan tambahan yang berfungsi ganda, yaitu untuk mengurangi penggunaan air tetapi tetap memperoleh adukan beton
dengan konsistensi tertentu dan memperlambat proses pengikatan dan pengerasan adukan beton.
5 Tipe E Water Reducing, and Accelerating Admixture Jenis bahan tambah yang berfungsi ganda, yaitu untuk
menguarangi penggunaan air dalam adukan dan mempercepat proses pengikatan dan pengerasan adukan beton.
6 Tipe F Water Reducing, High Range Admixture Bahan tambah jenis ini yaitu bahan tambah yang dipergunakan
untuk menghasilkan adukan beton dengan konsistensi tertentu sebanyak 12 atau lebih.
7 Tipe G Water Reducing Bahan Tambah yang berfungsi untuk mengurangi penggunaan air
pencampur adukan beton yang diperlukan, untuk mengasilkan adukan beton dengan konsistensi tertentu, sebanyak 12 atau lebih
dan juga untuk menghambat pengikatan beton. Proyek Pondok Indah Residences menggunakan bahan tambah
admixture yang disebut Superplasticizier. Bahan ini mengurangi jumlah air yang dipakai, untuk mendapatkan workability flowing
concrete yang baik. Jika jumlah air tetap dan FAS tetap maka kebutuhan akan semen menjadi minimum. Hal tersebut akan sangat menghemat
biaya karena mudah dikerjakan dengan tenaga yang sedikit. Beton semcam ini disebut dengan self-beveling concrete. Flowing concrete
mempunyai sifat kohesif yang baik dan tidak menunjukan segregation dan kemampuan untuk memperthanankan nilai slump juga baik,
tergantung dari jenis semen yang digunakan. Bahan ini akan meningkatkan kelecakan beton lebih lama pada waktu yang tinggi.
Produk yang dikenal untuk mempertahankan nilai slump-loss dan
81
retardation ini adalah generasi ke IV – superplasticizer dari sikament- PMI-3.
f. Besi Baja Tulangan