Sistem Pengadaan Alat Kerja Peralatan Proyek

5. Pengendalian Mutu Peralatan

Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan yang memadai. Supaya dalam penyediaan alat bias berfungsi secara optimal perlu adanya manajemen peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengolahan peralatan proyek terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. Hal ini untuk mengefektifkan keberadaan alat dilapangan Perawatanakan peralatan merupakan hal yang penting untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Peran mekanik akan sangat berguna untuk mencegah tertundanya pekerjaan akibat dari kerusakan peralatan. Akan tetapi jika kerusakan sudah tidak dapat ditangani oleh para mekanik, maka peralatan tersebut akan dikirim ke bengkel pusat.

a. Sistem Pengadaan Alat Kerja

Bagian peralatan proyek bertugas untuk mengadakanmemesan alat kerja konstruksi. Kebutuhan alat kerja di lapangan ditentukan oleh koordinator pelaksana superintendent. Koodinator pelaksana mengajukan permintaan kebutuhan alat kerja melalui surat permintaan kebutuhan alat kerja dan meminta persetujuan kepada General Superintendent GS dan Project Manager PM. Setelah surat permintaan kebutuhan alat kerja disetujui, kemudian diserahkan ke bagian peralatan proyek. Bagian peralatan proyek membuat surat permintaan pengadaan alat dan meminta persetujuan kepada Site Operational Manager SOM. Setelah surat permintaan pengadaan alat disetujui, bagian peralatan proyek melakukan pemesanan alat kerja ke pihak supplier alat kerja baik ke koperasi PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk atau ke supplier alat kerja yang lain. Pengadaan alat dilakukan setelah tercapai kesepakatan harga antara supplier alat kerja dan Project Manager PM. Setelah alat kerja tiba di lokasi proyek, bagian peralatan proyek bertugas menerima, mengontrol kondisi alat. Sistem pengadaaan alat kerja konstruksi dapat digambarkan dengan diagram berikut: 109 Pengadaan alat kerja pada proyek Apartemen Pondok Indah Residences ini sesuai dengan flow chart pengadaan alat kerja berikut : Gambar 42. Flowchart Pengadaan Alat Kerja Sumber : PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk, 2015

b. Peralatan Proyek

Suatu proyek agar lancar dan memenuhi target mutu dan waktu harus didukung oleh peralatan yang memadai. Agar dalam penyediaan alat bisa berfungsi secara optimal perlu adanya manajemen peralatan yang tertib. Dalam manajemen ini diperhatikan masalah pengelolaan peralatan proyek, terdiri dari penyewaan, pembelian dan masalah perawatan alat. Hal ini untuk mengefektifkan keberadaan alat di lapangan. Data-data yang perlu diperhatikan adalah waktu pendatangan alat, lama penggunaan dan kondisi alat baik yang melalui peminjaman maupun pembelian atau milik sendiri. Karena tidak sedikit kondisi 110 Start Evaluasi Kebutuhan Alat Kerja Persetujuan Project Manager Kirim Permintaan Ke Pusat Kedatangan Peralatan Logistik Pelaksanaan YA TIDAK lapangan yang tidak akan bisa atau begitu mudah ditangani hanya dengan tenaga manusia saja. Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis peralatan yang diperlukan dalam suatu proyek adalah sebagai berikut : 1. Besar kecilnya proyek. 2. Metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan. 3. Jenis dan besarnya volume pekerjaan yang ada. 4. Jumlah waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. 5. Kondisi dan keadaan di lapangan. 6. Kapasitas kerja alat, biaya operasional dan jumlah unit yang tersedia. 7. Kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan sehingga sesuai dengan keinginan pemilik proyek. Pertimbangan biaya yang diperlukan peralatan yaitu: 1. Efektifitas dan produktifitas alat. 2. Lama operasi peralatan. 3. Ketahanan alat dan tersedianya suku cadang. 4. Pengisian bahan bakar dan pelumas Proyek Pondok Indah Residences menggunakan alat-alat yang menunjang dalam pelaksanaaan konstruksi, baik alat alat berat seperti tower crane, excavator, dsb maupun alat alat ringan. Alat-alat berat yang dipakai Proyek Pembangunan Apartemen Pondok Indah Residences kebanyakan milik kontrktor, sehingga biaya akan lebih murah. Peralatan pada proyek ini akan diuraikan seperti dibawah ini : Alat – Alat Berat : 1Tower Crane Tower crane merupakan alat yang berfungsi untuk memindahkan material dan alat kerja konstruksi baik perpindahan horizontal maupun perpindahan vertikal. Tower crane mampu menjangkau tempat yang jauh, mempunyai kapasitas angkut yang besar, dan dapat diatur mengikuti ketinggian bangunan. Tower crane harus ditempatkan sebaik mungkin agar dapat menjangkau seluruh wilayah proyek dengan menggunakan panjang lengan yang sependek mungkin tanpa harus melakukan pekerjaan bongkar pasang tower crane. 111 Gambar 43. Bagian-bagian Tower Crane Sumber : Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, 2015 Penggunaan tower crane tersebut harus memperhitungkan beban maksimal yang mampu diangkatnya. Operator TC harus siap untuk mengakomodasi perintah pengangkutan dari engineer atau pengawas di daerah jangkauannya. Bagian dari crane adalah mast atau tiang utama, jib dan counter jib, counterweight, trolley, dan tie ropes. Mast merupakan tiang vertikal yang berdiri diatas base atau dasar. Jib merupakan tiang horizontal yang panjangnya ditentukan berdasarkan jangkauan yang diinginkan. Counter Jib adalah tiang penyeimbang. Pada counter jib dipasangkan counterweight sebagai penyeimbang beban. Trolley merupakan alat yang bergerak sepanjang jib yang digunakan untuk memindahkan material secara horizontal dan pada trolley tersebut dipasang hook atau kait. Kait dapat bergerak secara vertical untuk mengangkat material. Tie Ropes adalah kawat yang berfungsi untuk menahan jib supaya tetap dalam kondisi lurus 90º terhadap tiang utama. Pada bagian atas tiang utama sebelum jib terdapat ruang operator dan dibawah ruang tersebut terdapat slewing ring yang berfungsi untuk memutar jib, selain itu juga terdapat climbing device yang merupakan alat untuk menambah ketinggian crane. Lengan pada crane yang disebut sebagai jib terdiri dari dua macam yaitu saddle jib dan lufting jib. Saddle jib adalah lengan yang mendatar dengan sudut 112 90º terdapat mast atau tiang tower crane. Jib jenis ini dapat bergerak 360º. Saddle Jib terdiri dari dua bagian yaitu jib panjang yang berfungsi untuk pengangkatan material dan jib pendek berfungsi untuk pengangkatan material, untuk penyeimbang dengan saddle jib karena sudut antara tiang antara tiang jib. dapat diatur lebih dari 90º. Dengan kelebihan ini maka hambatan pada saat lengan berputar dapat dihindari. Pergerakan tower dengan luffing jib lebih bebas dibandingkan dengan alat yang menggunakan saddle jib. Jib jenis ini juga dapat bergerak 360º terhadap tiangnya. Ada beberapa jenis tower crane antara lain : a. Free Standing Crane b. Rail Mounted Crane c. Tied in Crane d. Climbing Crane Proyek Pondok Indah Residences ini menggunakan tower crane jenis “Free Standing Crane”, yaitu crane yang berdiri diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. Kapasitas angkut vertikal pada proyek ini adalah maksimum 4,25 ton. Jika crane harus mencapai ketinggian yang besar maka digunakan pondasi dalam seperti tiang pancang. Syarat pondasi crane adalah pondasi tersebut harus mampu menahan momen akibat angin dan ayunan beban, berat crane dan berat material yang diangkat. Free standing crane dapat berdiri sampai dengan ketinggian 100 m. Tiang utama mast diletakan diatas dasar footing block dengan diberi ballast sebagai penyeimbang counterweight. Ballast ini terbuat dari beton atau baja. Berikut ini tahapan pemasangan Tower crane antara lain : 113 a Menempatkan keempat kaki crane pada permukaan mendatar block footing tepat ditengah-tengah. Kemudian kaki – kaki tersebut dicor sehingga menjadi satu bagian dengan block footing. b Pemasangan mast atau tiang yang harus benar – benar tegak lurus. Pada saat pemasangan mast juga dipasangkan climbing device sebagai alat penambah ketinggian tiang. c Setelah itu slewing dipasang diatas mast yang dilanjutkan dengan pemasangan operator cabin. d Tahap selanjutnya adalah pemasangan counter jib, counterweight jib, beserta trolley dan hock. e Jib dipasang dan diangkat secara mandiri atau dengan bantuan crane lain. Pada Proyek Pondok Indah Residance tower crane yang digunakan sebanyak enam crane. Tower crane ini merupakan milik PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 44. Tower crane Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 2Truck Mixer Concrete Truck mixer concrete adalah truck khusus yang dilengkapi dengan pengaduk beton concreate mixer dan dapat mengakut beton dengan kapasitas 7 m 3 yang berasal dari PT Holcim. Truck mixer concreate berfungsi untuk mengangkut beton ready mix dari tempat pencampuran beton batching plant sampai ke lokasi pengecoran. Selama pengangkutan mixer pada truk terus berputar dengan 114 kecepatan 8-12 putaran per menit agar adukan beton tetap homogen dan beton tidak mengeras. Dalam pengangkutan pelu diperhatikan interval waktu, karena bila terlalu lama beton akan mengeras dalam mixer sehingga akan menghambat kelancaran pelaksanaan pengecoran. Gambar 45. Truck Mixer Concrete Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 3Mobil Crane Mobil Crane adalah suatu pesawat pengangkat yang bersifat dinamis, maksudnya bahwa pesawat pengangkat ini dapat berpindah-pindah tempat, pada saat sedang melakukan pengangkatan beban.Batasan mobil crane itu sendiri ada bermacam-macam. Mobil Crane adalah merupakan crane dengan roda penggeraknya terbuat dari besi seperti yang banyak digunakan pada alat berat lainnya. Jenis crane ini banyak digunakan pada medan yang rata dan relative keras. Ketika dioperasikan mobilcrane akan menggunakan roda sebagai tumpuannya. Pada proyek Pondok Indah Residences menggunakan mobil crane seperti gambar dibawah ini. Mobil crane ini hanya dapat memindahkan barang yang tidak bisa dipindahkan oleh tanggan manusia. Gambar 46. Mobil Crane Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 115 4Conrete Pump Truck Merupakan alat untuk memompa beton ready mix dari mixer truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump truck ini untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi waktu pengecoran. Alat ini digunakan untuk pengecoran balok dan plat lantai. Alat ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak berupa mesin diesel, sejumlah pipa berdiameter 15 cm serta beberapa alat tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Alat ini digunakan hanya pada saat pengecoran balok dan pelat lantai saja dan pengecoran yang tidak dapat di jangkau dengan Concrete Pump, sedangkan pengecoran pada kolom menggunkan bucket. Ketika dioperasikan Concrete Pump Truck tidak akan menggunakan roda sebagai tumpuannya tetapiakan menggunakan tumpuan hidrolik di keempat bagian sisinya. Pada Proyek Pondok Indah Residance concrete pump yang digunakan sebanyak empat buah. Concrete pump ini berasal dari PT Jaya Sakti, Para Sindo, dan PT Berkat. Gambar 47. Concrete Pump Truck Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 5Dump Truck Dump truck merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkut dan memindahkan material atau bahan yang digunakan dalam proyek. Untuk menghindari material terjatuh di jalan maka dump truck ditutup dengan menggunakan terpal. Selain itu juga untuk menghindari debu yang berterbangan yang mengganggu bagi orang lain. 116 Gambar 48. Dump Truck Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 6 Hydraulic Breaker Hydraulic Breaker merupakan bagian dari excavator alat Penggali dengan palu perkusi kuat yang dipasang ke excavator untuk menghancurkan struktur beton atau batu. Hal ini didukung oleh sistem hidrolik tambahan dari excavator, yang dilengkapi dengan katup kaki dioperasikan untuk tujuan ini. Selain itu, kru pembongkaran menggunakan ram cangkul untuk pekerjaan terlalu besar untuk jackhammering atau daerah mana peledakan tidak mungkin karena masalah lingkungan keselamatan atau. Hydraulic Breaker sering disebut sebagai hammers, peckers, hoe rams or hoe rammers. Istilah-istilah ini populer dan sering digunakan antara konstruksi pekerja pembongkaran. 117 Gambar 49. Hydraulic Breaker Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 7Backhoe Backhoe merupakan bagian dari excavator alat Penggali dengan system penggali tarik pull shovel. Dalam melakukan pekerjaan, backhoe dipakai untuk penggalian yang letaknya lebih rendah dari kedudukan backhoe itu sendiri. Keuntungan yang diperoleh dalam pemakaian backhoe adalah tingkat ketelitian sangat tinggi dan bisa dipakai sebagai alat pemuat bagi truk – truk. Gambar 50. Backhoe Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Alat – alat Survey : 118 8Waterpass Waterpass adalahalat yang digunakan untuk menentukan elevasi plat lantai, balok, dan lain-lain yang menentukan elevasi. Alat ini sangat berguna untuk mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar, selain itu, waterpass juga dapat digunakan untuk pengecekan bekisting pada kolom.Untuk alat yang satu ini digunakan untuk mengetahui elevasi ketinggian balok dan pelat lantai saja. Alat waterpass berdasarkan prinsip kerjanya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Optical waterpass, merupakan waterpass yang sistem kerjanya dengan menggunakan optik. 2. Laser triax waterpass, merupakan waterpass yang sistem kerjanya dengan menggunakan sinar laser dan dideteksi oleh alat laser triax detector. Surveyor Pada proyek Pondok Indah Residences berasal dari kontraktor utamanya sendiri yaitu PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk. Waterpass yang digunakan sebanyak empat buah. Waterpass ini berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 51. Waterpass Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 9Total Stationing atau Theodolith 119 Total stationing atau theodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai agar bangunan yang dibuat tidak miring. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi tanah dan elevasi tanah galian timbunan. Cara operasionalnya adalah dengan mengatur nivo dan unting-unting di bawah Total stationing atau theodolithkemudian menetapkan satu titik sebagai acuan. Menembak titik-titik yang lain dengan patokan titik awal yang ditetapkan tadi, lalu pembacaan titik titik yang kita tembak dengan Theodolith atauTotal stationing dan langsung mendapatkan hasil titik senlanjutnya dengan bantuan titik pertamanya. Pada proyek Pondok Indah Residences, ,theodolith digunakan oleh kontaraktor utama untuk menentukan garis As kolom. Pada Proyek Pondok Indah Residance theodolit yang digunakan sebanyak empat buah. Theodolit ini berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 52.Total Stationing atau Theodolith Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 10Sipatan Marker 120 Sipatan merupakan alat yang digunakan untuk memberi tanda untuk marking setelah dilakukan pengukuran. Bahan untuk sipatan ini adalah tinta yang sering disebut tinta cina. Tinta ini dapat bertahan dalam waktu yang lama dan tidak mudah hilang atau luntur. Gambar 53. Sipatan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Gambar 54. Hasil Sipatan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 Alat – alat Fabrikasi : 11Bar Bender Bar bender Merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan berdiameter besar, seperti pada pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan pada sambunganoverlap tulangan kolom, juga pada tulangan balok, plat. Bar bender dan bar cutter haruslah ada dalam suatu proyek besar karenauntuk memenuhi kebutuhan pembesian baik itu precast atau pasang di tempat. Bar bender dapat mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapih. Untuk lokasi bar bender sendiri berada di area fabrikasi yang telah disediakan, dan type dari bar bender pada proyek Pondok Indah Residences ini 121 adalah type Krisbow yang digunakan sebanyak enam buah, yang berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 55. Bar Bender Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 12Bar Cutter Bar cutter adalah alat yang berfungsi untuk memotong baja tulangan. Baja tulangan yang dipesan dari supplier telah memiliki ukuran panjang standar sehingga untuk keperluan baja tulangan yang lebih pendek diperlukan pemotongan tulangan. .Pada royek pembangunan Apartemen Pondok Indah ResidencesIndonesia hanya terdapat Bar CutterListrik Keuntungan dari Bar Cutter listrik dibandingkan Bar Cutter manual adalah Bar Cutter listrik dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dengan mutu baja cukup tinggi disamping dapat mempersingkat waktu pengerjaan. Pada Proyek Pondok Indah Residance Bar Cutter yang digunakan sebanyak enam buah. Bar Cuter ini berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 56. Bar Cutter Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 122 Alat – alat Pelaksanaan Pengecoran : 13Concrete Vibrator Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk menggetarkan beton pada saat pengecoran agar beton dapat mengisi seluruh ruangan dan agar tidak terdapat rongga-rongga udara diantara beton yang dapat membuat beton keropos dan sehingga beton lebih padat. Concrete vibrator digerakkan oleh mesin listrik dan mempunyai lengan sepanjang beberapa meter untuk dapat menggetarkan beton di tempat yang agak jauh seperti pada Mat Foundation, kolom, balok, corewall dan retaining wall. Cara operasionalnya dengan cara memasukkan selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting. Dan type vibrator adalah makita. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah Ujung belalai vibrator dimasukkan dalam adukan beton dengan posisi vertical Ujung vibrator diusahakan untuk tidak mengenai tulangan baja. Penggetaran dilakukan sekitar 10-15 detik untuk satu posisi titik. Penggetaran dilakukan selapis demi selapis untuk mendapatkan pemadatan yang diinginkan. Ujung vibrator dicabut secara perlahan-lahan dari adukan sehingga bekasnya dapat menutup kembali. Proyek Pondok Indah Residences, Vibrator digunakan untuk memadatkan beton yang sedang di cor. Vibrator yang digunakan sebanyak empat buah. Vibrator ini berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 57. Concrete Vibrator Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 14Air Compressor Air compressor kompresor udara adalah alat yang dapat mengeluarkan udara bertekanan tinggi yang berfungsi untuk membersihkan tempat-tempat yang akan dicor dari debu, potongan kayu, kawat dan kotoran lain. 123 Pada Proyek Pondok Indah Residance Bar Cutter yang digunakan sebanyak enam buah. Bar Cuter ini berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 58. Air Compressor Sumber :Dokumentasi Pribadi, 2015 15Concreate Bucket dan Pipa Tremi Concreatebucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck mixer concreate sampai ke tempat pengecoran. Pengangkutan dilakukan dengan bantuan tower crane. Concrete bucket yang digunakan pada proyek ini mempunyai kapasitas sebesar 0,8 m 3 dan berat concrete bucket adalah 300 kg. Pipa tremie adalah pipa yang digunakan untuk mengatur tinggi jatuh beton pada saat pengecoran. Pipa tremie biasa dipasang pada ujung bawah concretebucket sehingga beton yang keluar dari concrete bucket tidak langsung jatuh dan menumbuk lokasi pengecoran. Pipa tremie yang digunakan pada proyek ini adalah jenis hoist tremie pipe dengan diameter 8”. Pada proyek pembangunan Apartemen Pondok Indah Residences, bucket digunakan untuk pengecoran kolom, shearwall dan corewall, karena jika menggunakan Concrete Pump Truck kecepatan pompa itu sendiri sangat cepat dan bisa merusak bekisting pada kolom, Shearwall dan corewall sehingga digunakanlah bucket. 124 Gambar 59. Concrete Bucket Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 16Bekisting Bekisting merupakan alat yang digunakan untuk mencetak beton melalui proses pengecoran. Pada Proyek Pondok Indah Residance Bar Bekisting yang dgunakan berasal dari PT FERI.Pemasangan bekisting yang tidak tepat tidak tegak lurus tidak berada pada as-nya dapat menyebabkan masalah bagi karena dapat mengubah design yang sudah ada. Syarat-syarat umum bekisting adalah: 1 Tidak mengalami deformasi bekisting harus cukup tebal dan kuat. 2 Bekisting harus kedap terhadap air. 3 Tahan terhadap getaran vibrator dari luar maupun dari dari dalam bekisting. 125 Gambar 60. Bekisting Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 17Aluma System Aluma System adalah alat perancah yang terbuat dari besi yang digunakan untuk menyangga bekisting plat lantai dan balok agar kuat dalam menahan beban beton ataupun beban yang bekerja padanya. Beton yang dicetak dalam bekisting memerlukan perancah untuk menahan beton tersebut agar tidak terjadi deformasi yang menjadikan bentuk bangunan tidak rata. Pada Proyek Pondok Indah Residance Aluma System yang dgunakan berasal dari PT FERI. 126 Gambar 61. Aluma Systems Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 Alat – alat bantu lainnya : 18 Mesin Las Mesin las digunakan untuk pengelasan besitulangan pada saat pemasangan besi untuk membantu perkuatan pada saat pengecoran plat, selain itu juga digunakan untuk pengelasan pagar pengaman dan penotongan besi atau tulangan apabila bar cutter tidak memungkin untuk memotongnya dan memperkuat bekisting dengan tambahan besi serta mengkenik besi atau tulangan yang keluar dari asnya yang telah ditetapkan. Gambar 62. Mesin Las Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 19 Trowel Trowel adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan permukaan beton pada plat lantai yang menggunakan floor hardener pada lapisan permukaannya. Beton yang telah ditaburi dengan floor hardener permukaan beton diratakan dengan ruskam, kemudian drowel digunakan untuk menghaluskan permukaan beton. Pada Proyek Pondok Indah Residance Trowel yang dgunakan berasal dari PT Intra Maju Mulia. 127 Gambar 63. Trowel Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 20 Gerinda Gerinda digunakan untuk memotong besitulangan yang akan digunakan untuk membantu pada proses pemasangan bekisting dan tulangan sebelum dilakukan pengecoran kolom, balok dan pelat. Pada proyek pembangunan Apartement Pondok Indah Residences digunakan gerinda listrik, aliran listrik didapat dari Generating set atau biasa disebut Genset. Pada Proyek Pondok Indah Residance Gerinda yang dgunakan berasal dari PT Intra Maju Mulia. Gambar 64. Gerinda Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015 21 Hammer Drill 128 Hammer drill adalah alat kerja yang digunakan untuk melubangi beton untuk memasang stek tulangan dan menghancurkan beton yang tidak diperlukan seperti beton yang masuk ke dalam blok out dan pengecoran kolom yang melebihi elevasi rencana. Gambar 65. Hammer Drill Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 22 Generator Listrik Generator ini berfungsi untuk menghasilkan tenaga listrik yang akan digunakan untuk penerangan proyek serta untuk menjalankan mesin - mesin yang menggunakan tenaga listrik dan juga sebagai suplai cadangan listrik bila PLN melakukan pemadaman. Pada Proyek Pondok Indah Residance PLN yang digunakan sabanyak dua genset yang berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 66. Generator Listrik Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 23Jaring Pengaman 129 Jaring Pengaman adalah alat pembatas untuk keamanan agar tidak terjatuh dari ketinggian. Pada Proyek Pondok Indah Residance jaringan pengaman yang dgunakan berasal dari PT TOTAL BANGUN PERSADA Tbk sendiri. Gambar 67. Jaring Pengaman Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 24Tangga Proyek Tangga proyek merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk memudah akses para pekerja dalam bekerja dari lantai dasar menuju lantai atas. Pada proyek pembangunan Apartemen Pondok Indah Residences Menggunakan tangga yang sederhana, tangga proyek sendiri terbuat dari aluma systems. Tangga ini hanya di gunakan untuk para pekerja dan sepervisor untuk mengecek pekerjaan. Gambar 68. Tangga Proyek Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 25Thermocouple 130 Thermocouple adalah alat untuk mengukur suhu pada pengerjaan Mat Foundation. Pengukuran ini dilakukan untuk mendapatkan perbedaan suhu luar dengan suhu dalam beton minimal 20°C. Gambar 69. Thermocouple Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015 26Peralatan Tambahan Disamping peralatan-peralatan utama seperti yang telah disebutkan diatas, tentunya masih terdapat banyak peralatan kecil laiannya yang digunakan sebagai alat penunjang dalam pelaksanaan proyek. Peralatan penunjang itu antara lain adalah lampu helogen digunakan untuk memberikan penerangan pada pekerjaan yang dilaksanakan pada malam hari, gergaji tangan, gerobak sorong, ember, sekop, meteran dan peratan kecil lainnya.

F. Pengendalian K3

Perlindungan tenaga kerja dalam suatu proyek dimaksudkan agar tenaga kerja dapat secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas pekerjaan. Menurut Mangkunegara 2002 Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan. Hal ini dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan 131